Sukses

7 Potret Barang Sebelum dan Sesudah Dijual di Toko, Jauh Berbeda

Sebelum dijual di toko, sederet barang ini melalui proses yang cukup panjang.

Liputan6.com, Jakarta Saat menyambangi sebuah toko perlengkapan rumah tangga atau barang sehari-hari pasti pernah terlintas sekilas bahwa barang tersebut harus melewati proses yang panjang sebelum dijual di toko. Sedikit dari masyarakat yang memikirkan bagaimana proses pembuatan barang tersebut.

Sebelum mempunyai banyak manfaat untuk masyarakat, beberapa perlengkapan rumah tangga pernah menjadi barang yang tak berguna. Bahkan dipandang sebelah mata dan hanya dianggap sebuah sampah.

Namun di tangan orang-orang yang kreatif, barang yang sebelumnya dinilai tidak memiliki manfaat bisa menjadi barang yang selalu dibutuhkan, salah satunya adalah botol plastik. Ya, botol plastik memang sering kali diubah menjadi barang bermanfaat agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan.

Tak dipungkiri sederet barang sebelum dan sesudah dijual di toko ini jauh berbeda. Bahkan setelah menjadi barang berguna, tak terpikirkan jika barang tersebut sebelumnya adalah barang tak terpakai.

Berikut Liputan6.com merangkum dari Brightside tentang potret barang sebelum dan sesudah dijual di toko, Sabtu (8/5/2021).

2 dari 8 halaman

1. Sapu

Barang pertama yang pada awalnya dipandang sebelah mata sampai akhirnya menjadi barang yang punya banyak manfaat adalah sapu. Ada banyak jenis sapu, namun tak sedikit juga sapu yang berbahan dasar plastik daur ulang.

Permasalahan sampah plastik memang masih menjadi PR untuk semua masyarakat di seluruh dunia. Ragam cara diupayakan agar pengunaan plastik berkurang agar tidak membayakan bumi. Salah satu cara efektif yang bisa dilakukan untuk mengurangi penggunaan plastik adalah mengubah plastik menjadi karya seni ataupun barang bermanfaat.

Tak hanya sapu, ada banyak inovasi yang sudah dicetuskan mengubah plastik menjadi suatu barang. Tak dipungkiri plastik yang sudah diubah ini menjadi sangat bermanfaat untuk masyarakat dan tentunya dapat melindungi bumi.

3 dari 8 halaman

2. Cat Kuku

Bagi kaum wanita, cat kuku tentunya sudah tak asing lagi. Cat kuku selalu digunakan wanita untuk mempercantik kukunya dengan ragam warna yang menarik. Sebelum ada cat kuku, wanita zaman dahulu, tepatnya di Mesir Kuno menggunakan pacar untuk mempercantik kuku.

Untuk sebutan pacar atau pancar sendiri setiap daerah di Indonesia punya nama yang berbeda-beda. Namun fungsinya tetap sama yakni mempercantik kuku.

Cat kuku merupakan salah satu penemuan modern abad ke-20. Sebagian besar perusahaan menggunakan berbagai jenis bahan dan bahan kimia untuk membuat cat kuku. Salah satu bahannya yakni nitroselulosa. Bahan ini sebenarnya cair tetapi dicampur dengan potongan kapas yang hampir mikroskopis.

4 dari 8 halaman

3. Cermin

Cermin adalah salah satu barang yang selalu menemani ketika hendak melihat potret diri sendiri. Rupanya sebelum menjadi cermin yang biasa digunakan kaum wanita, cermin harus melewati beberapa tahap sebelum sampai ke tangan pelanggan. Cermin telah ada selama 8.000 tahun lamanya.

Saat ini metode pembuatan cermin cukup sederhana. Alas yang digunakan untuk membuatnya adalah lembaran kaca biasa. Lalu ada berbagai jenis pelapis reflektif yang diterapkan. Hal tersebut dikarenakan salah satu mantel tidak dapat menempel langsung ke kaca tetapi perlu bantuan dari yang lain.

5 dari 8 halaman

4. Lampu Lava

Lampu lava adalah dekoratif lampu, ditemukan pada tahun 1963 oleh pengusaha Inggris Edward Craven Walker, pendiri perusahaan pencahayaan Mathmos. Lampu terdiri dari bolus campuran lilin berwarna khusus di dalam bejana kaca, sisanya berisi cairan bening atau bening. Sejak penemuannya (awal 1960-an), jutaan lampu lava terjual. Mereka adalah barang dekoratif dan banyak dari kita memilikinya di rumah.

Lmapu lava dapat memancarkan cahaya dengan baik jika jenis dan jumlah bahan yang digunakan di dalamnya tepat. Sementara rasio dan bahan yang tepat dirahasiakan, ada 2 yang kita ketahui, lilin parafin dan minyak. Minyak membantu lilin memanas dan setelah dipanaskan, minyak naik perlahan, lalu mulai dingin, lilin turun kembali, begitulah gerakan lilin.

6 dari 8 halaman

5. Galon

Potret barang sebelum dan sesudah dijual selanjutnya adalah kendi galon. Botol plastik jauh lebih mudah ditangani dan lebih aman daripada botol kaca. Botol plastik juga lebih tahan pecah. Itulah mengapa kebanyakan cairan, seperti soda dan air, dijual dalam botol plastik.

Ada beberapa jenis plastik yang digunakan produsen untuk membuat botol. Namun, botol plastik tersebut tidak dibuat persis dengan ukuran yang kita beli di toko. Ada fakta unik yakni botol kendi galon dimulai sebagai tabung kecil yang kemudian dipanaskan dan dibentuk menjadi kendi yang kita kenal.

7 dari 8 halaman

6. Coca-Cola

Minuman bersoda coca-cola sudah menjadi salah satu minuman yang diminati oleh seluruh masyarakat dunia sejak lama. Kenikmatannya mampu menghilangkan dahaga sampai tak pernah terpikirkan sebenarnya apa bahan utama dari minuman bersoda tersebut.

Melansir dari Brightside, Coca-Cola menjual lebih dari 1,9 miliar porsi setiap hari di 200 negara berbeda, namun sebelum produksi, minuman ini tidak terlihat seperti minuman yang kita beli di toko. Ada banyak produk ikonik yang terbuat dari bahan-bahan yang mungkin tidak pernah kita pikirkan sebelumnya.

Coca-Cola adalah salah satu minuman paling populer di dunia dan ini mungkin karena rasanya yang khas. Faktanya, resep asli yang memberikan rasa khas hanya diketahui oleh 2 orang yang tidak diizinkan untuk bepergian bersama, dan resepnya disimpan di lemari besi yang aman.

Salah satu bahan atau resep yang ada dalam minuman kafein adalah kacang kola. Kacang ini berasal dari Afrika Barat, dan pembudidayaannya telah terjadi di banyak peradaban. Di Eropa, kacang kola diperkenalkan sekitar 1.500 dan pada abad ke-19, banyak produk mulai menggunakannya.

8 dari 8 halaman

7. Permen Karet

Siapa tak kenal permen karet? Hampir semua orang suka mengunyah permen satu ini. Selain mempunyai banyak rasa, permen karet memang asyik ketika dikunyah karena teksturnya yang menjadi lentur setelah dikunyah cukup lama.

Orang-orang di berbagai belahan dunia biasa mengunyah berbagai jenis zat aromatik sebagai penyegar atau untuk mengatasi dahaga. Saat ini, permen karet modern terbuat dari getah seperti getah alami yang diekstrak dari pohon.

Beberapa yang digunakan untuk permen karet adalah jelutung, pinus rosin, atau gutta-percha. Bentuk pertama adalah cairan yang terlihat seperti susu.