Sukses

Viral Wanita Habiskan Rp 2 M Bangun Jembatan Depan Sekolah Anaknya, Salut

Aksi wanita membangunan dua jembatan di sekolah anaknya ini viral di media sosial.

Liputan6.com, Jakarta Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya, apalagi soal pendidikan. Tak jarang, banyak orang tua yang benar-benar teliti saat akan memasukkan akan ke dunia pendidikan. Mulai dari akreditasi hingga fasilitas sekolah juga menjadi pertimbangan.

Namun, hal berbeda justru dilakukan oleh seorang ibu di Henan, China. Dilansir Liputan6.com dari Oddity Central, Minggu (9/5/2021) wanita yang diketahui bernama Meng ini justru membangun fasilitas untuk anaknya saat akan pergi ke sekolah. Aksinya pun viral

Bagaimana tidak, wanita bernama Meng ini diketahui membangun dua buah jembatan penyebrangan di depan sekolah putranya. Hal tersebut ia lakukan untuk memastikan jika putranya dan anak-anak lainnya bisa menyebrang jalan dengan selamat.

Namun, yang menjadi sorotan netizen ialah jumlah biaya yang dikeluarkan oleh Meng secara sukarela untuk membangun dua jembatan penyebrangan. Pasalnya, ia disebut-sebut menggelontorkan dana sebersar 154.000 dollar atau sekitar Rp 2 miliar untuk membangun jembatan besi tersebut.

2 dari 3 halaman

Alasan pembangunan jembatan untuk anaknya

Wanita bernama Meng ini menjadi sorotan netizen atas aksinya membangun jembatan penyebrangan di depan sekolah sang putra. Ia menyebutkan jika alasan membuat jembatan tersebut karena kendaraan yang dibawa selalu terkena macet saat menurunkan atau menjemput anak-anak. Sehingga anak-anak pun terpaksa menyebrang di jalanan tanpa lampu lalu lintas.

Bukan hanya alasan keselamatan saat menyebrang jalan saja. Akan tetapi lokasi sekolah yang berada di daerah dataran rendah menyebabkan adanya genangan air yang selalu ada di jalanan hingga membuat kaki sang putra selalu basah kuyup ketika pulang.

“Akan ada air dalam dan sangat sulit untuk menyeberang jalan. Air akan tumpah melewati tangga tempat anak-anak sekolah berdiri menunggu orang tua mereka seperti burung kecil. Mereka tampak sengsara. Kaki anak saya memutih karena terendam air." ujar Meng.

3 dari 3 halaman

Pembangunan disetujui pemerintah setempat

Tak sembarangan saat membangun jembatan penyebrangan, Meng juga harus mengajukan surat permohonan kepada biro perumahan dan pembangunan perkotaan-pedesaan setempat. Selain itu, pembangunan jembatan tersebut rupanya tak dilakukan secara sendiri. Bahkan terdapat seorang dermawan misterius yang turut serta mendanai secara eksklusif.

Ia juga tak pernah memberitahu anaknya bahwa ia telah membangun jembatan penyebrangan tersebut. Ia bahkan memilih agar anaknya hanya tahu jika jembatan tersebut bisa membantu saat berangkat ataupun pulang dari sekolah.

“Saya akan menyebut jembatan itu Jembatan Kebijaksanaan. Siswa yang menyeberangi jembatan bisa menjadi lebih bijak dan bijak." ujarnya.