Liputan6.com, Jakarta Tujuan KAA atau Konferensi Asia Afrika sangat berguna bagi solidaritas negara-negara di wilayah tersebut. Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika adalah sebuah konferensi antara negara-negara Asia dan Afrika yang kebanyakan baru saja merdeka.
KAA atau Konferensi Asia Afrika ini diprakarsai oleh lima negara, yaitu Indonesia, Myanmar, Sri Lanka, India, dan Pakistan. Pertemuan ini berlangsung pada tanggal 18-24 April 1955Â yang diadakan di Gedung Merdeka, kota Bandung, Jawa Barat.
Advertisement
Baca Juga
Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika ini. Â Kegiatan konferensi dikoordinasi oleh Sunario selaku Menteri Luar Negeri Indonesia di era itu. Konferensi ini juga dikenal sebagai Konferensi Bandung. Â
Berikut Liputan6.com rangkum dari laman Kemdikbud dan berbagai sumber lainnya, Senin (24/5/2021) tentang tujuan KAA.
KAA atau Konferensi Asia Afrika
KAA atau Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika merupakan sebuah konferensi antara negara-negara Asia dan Afrika, yang kebanyakan baru saja memperoleh kemerdekaan. Tujuan KAA adalah untuk mempromosikan kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan melawan kolonialisme atau neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet, atau negara imperialis lainnya.
KAA diselenggarakan oleh Indonesia, Myanmar (dahulu Burma), Sri Lanka (dahulu Ceylon), India dan Pakistan. Kegiatan ini dikoordinasi oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Sunario dan berlangsung antara 18 April-24 April 1955, di Gedung Merdeka, Bandung, Indonesia.
Konferensi Asia Afrika ini memiliki 29 negara peserta dan menghasilkan 10 poin penting yang disebut dengan Dasasila Bandung. Dasasila Bandung berisi tentang "pernyataan mengenai dukungan bagi kerukunan dan kerjasama dunia". Tujuan KAA sangat penting untuk negara-negara Asia Afrika yang mengikutinya. Bahkan konferensi ini akhirnya membawa kepada terbentuknya Gerakan Non-Blok pada 1961.
Konferensi Asia–Afrika merefleksikan apa yang oleh para penyelenggara dianggap sebagai keengganan kekuatan Barat untuk berkonsultasi dengan mereka mengenai keputusan yang mempengaruhi Asia dalam pengaturan ketegangan Perang Dingin; keprihatinan mereka atas ketegangan antara Republik Rakyat Tiongkok dan Amerika Serikat; keinginan mereka untuk meletakkan fondasi yang lebih kuat bagi hubungan perdamaian Tiongkok dengan diri mereka sendiri dan Barat; hingga penentangan mereka terhadap kolonialisme, khususnya pengaruh Prancis di Afrika Utara dan pemerintahan kolonialnya di Aljazair; dan keinginan Indonesia untuk mempromosikan kasusnya dalam perselisihan dengan Belanda di Nugini Barat (Irian Barat).
Advertisement
Negara Peserta Konferensi Asia Afrika
Sebelum mengetahui tujuan KAA, kamu perlu mengenali negara-negara peserta Konferensi Asia Afrika ini terlebih dahulu. Berikut beberapa negara yang menjadi peserta Konferensi Asia Afrika:
1. Afganistan
2. Arab Saudi
3. Burma (sekarang Myanmar)
4. Ceylon (sekarang Sri Lanka)
5. China
6. Ethiopia
7. Filipina
8. Ghana
9. India
10. Indonesia
11. Irak
12. Iran
13. Jepang
14. Kamboja
15. Laos
16. Lebanon
17. Liberia
18. Libya
19. Mesir
20. Nepal
21. Pakistan
22. Sudan
23. Suriah
24. Thailand
25. Turki
26. Vietnam
27. Vietnam Selatan
28. Yaman
29. Yordania
Tujuan KAA atau Konferensi Asia Afrika
Dilansir Liputan6.com dari Kemdikbud, tujuan KAA atau Konferensi Asia Afrika antara lain:
1. Mempererat solidaritas negara-negara di Asia dan Afrika,
2. Meninjau masalah-masalah hubungan sosial ekonomi dan kebudayaan dari negara-negara Asia dan Afrika,
3. Menjalin kerukunan antar umat beragama di wilayah Asia dan Afrika,
4. Memberikan sumbangan untuk memajukan perdamaian dan kerja sama dunia,
5. Mencanangkan gerakan politik untuk melawan kapitalisme asing, dan
6. Melawan kolonialisme dan neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet dan negara imprialis lainnya.
Itulah beberapa tujuan KAA yang perlu kamu pahami. Hal ini tentunya sangat penting bagi perkembangan negara-negara peserta konferensi tersebut.
Advertisement
Dasasila Bandung
Setelah mengenali tujuan KAA, kamu tentu juga harus tahu apa saja yang dihasilkan dari petemuan tersebut. Konferensi Asia Afrika ditutup dengan menghasilkan beberapa keputusan dalam bentuk Dasasila Bandung.Â
Terdapat 10 poin dalam Dasasila Bandung antara lain :
1. Menghormati hak-hak asasi manusia dan menghormati tujuan-tujuan dan prinsip-prinsip dalam Piagam PBB.
2. Menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah semua negara.
3. Mengakui persamaan derajat semua ras serta persamaan derajat semua negara besar dan kecil.
4. Tidak campur tangan di dalam urusan dalam negeri negara lain.
5. Menghormati hak setiap negara untuk mempertahankan dirinya sendiri atau secara kolektif, sesuai dengan Piagam PBB.
6. (a) Tidak menggunakan pengaturan-pengaturan pertahanan kolektif untuk kepentingan khusus negara besar mana pun. (b) Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain mana pun.
7. Tidak melakukan tindakan atau ancaman agresi atau menggunakan kekuatan terhadap keutuhan wilayah atau kemerdekaan politik negara mana pun.
8. Menyelesaikan semua perselisihan internasional dengan cara-cara damai, seperti melalui perundingan, konsiliasi, arbitrasi, atau penyelesaian hukum, ataupun cara-cara damai lainnya yang menjadi pilihan pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan Piagam PBB.
9. Meningkatkan kepentingan dan kerja sama bersama.
10. Menjunjung tinggi keadilan dan kewajiban-kewajiban internasional.