Sukses

5 Efek Samping Filler Hidung, Perhatikan Risikonya

Filler hidung kini jadi pilihan praktis kecantikan.

Liputan6.com, Jakarta Filler hidung menjadi salah satu pilihan untuk mengubah bentuk hidung. Metode ini sudah makin dikenal, terutama di dunia kecantikan. Dengan filler hidung, tampilan hidung dapat diubah menjadi lebih proposional.

Kini banyak artis yang memilih filler hidung untuk memperbaiki tampilan hidungnya. Perubahan yang bisa didapat dari filler hidung di antaranya seperti meratakan batang hidung yang bengkok, memancungkan hidung, atau membuatnya tampak tak pesek.

Prosedur filler hidung juga dianggap lebih praktis dan murah. Namun, di baik hasil filler hidung yang menjanjikan, ada efek samping dan risiko yang juga bisa terjadi. Meski dianggap aman, filler hidung masih memiliki risiko efek samping.

Seperti apa sebenarnya prosedur filler hidung dan apa saja risiko efek sampingnya? Berikut efek samping dari filler hidung, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu (5/6/2021).

2 dari 5 halaman

Mengenal prosedur filler hidung

Dalam istilah medis, filler hidung disebut dengan non-surgical rhinoplasty atau non-surgical nose job. Rhinoplasty non-bedah ini juga disebut rinoplasti cair. Dilansir dari Healthline, Rhinoplasty non-bedah termasuk prosedur rawat jalan, sehingga dianggap jauh lebih nyaman daripada alternatif bedah.

Prosedur rhinoplasty non-bedah terdiri dari menyuntikkan bahan pengisi (filler), seperti asam hialuronat, di bawah kulit untuk sementara agar dapat mengubah struktur hidung. Karena bersifat sementara, filler hidung hanya dapat bertahan hingga kurang lebih enam bulan.

Prosedur ini sangat ideal untuk orang-orang yang ingin menghaluskan benjolan di hidung mereka atau membuatnya terlihat kurang bersudut tetapi yang tidak siap untuk solusi permanen, atau khawatir tentang risiko dan waktu pemulihan yang terlibat dalam operasi.

Ahli yang terlatih bisa melakukan filler hidung dalam 15 menit atau kurang. Ahli bedah plastik menganggap jenis operasi hidung ini efisien dan aman, meskipun ada kemungkinan komplikasi.

3 dari 5 halaman

Proses filler hidung

Rhinoplasty nonsurgical menggunakan bahan pengisi kulit untuk mengubah bentuk hidung. Bahan suntik seperti gel (biasanya asam hialuronat) dimasukkan di bawah kulit di area di mana ingin membuat garis atau volume yang lebih halus. Rhinoplasty non-bedah menargetkan jembatan, ujung, dan sisi hidung

Prosedur untuk rinoplasti cair cukup sederhana, terutama dibandingkan dengan rinoplasti bedah. Setelah konsultasi di mana dengan dokter, dokter akan meminta pasien berbaring dengan wajah dimiringkan. Pasien mungkin akan mendapatkan anestesi topikal yang dioleskan ke hidung dan area sekitarnya sehingga tidak akan merasakan sakit akibat suntikan.

Setelah anestesi mulai bekerja, dokter akan menyuntikkan filler ke area sekitar hidung dan mungkin batang hidung sendiri. Pasien mungkin merasakan sedikit cubitan atau tekanan saat melakukannya. Seluruh proses dapat berlangsung dari 15 menit atau kurang hingga 45 menit.

4 dari 5 halaman

Efek samping filler hidung

Meski dianggap aman, filler hidung tetap memiliki risiko efek samping. Efek samping terutama bisa terjadi jika filler hidung dilakukan oleh orang yang bukan profesional di bidangnya. Dilansir dari KlikDokter, efek samping filler hidung bisa berupa:

Infeksi

Suntikan pada prosedur ini mengakibatkan luka kecil pada tubuh. Infeksi dapat terjadi ketika alat serta prosedur yang dilakukan tidak terjamin kebersihannya. Anda dapat menghindari infeksi dengan memastikan bahwa kebersihan alat sudah terjamin. Selain itu, prosedur filler harus dilakukan dokter tenaga ahli.

Benjolan

Pada beberapa orang, dampak filler hidung yang terjadi dapat berupa reaksi peradangan kronis, sehingga kulit berusaha untuk membungkus cairan filler dalam suatu kapsul dan menyebabkan benjolan.

Perubahan Warna Kulit

Efek samping filler hidung berikutnya adalah dapat menyebabkan perubahan warna kulit. Cairan asam hialuronat bisa memantulkan cahaya pada spektrum tertentu. Ketika cairan filler ini disuntikkan terlalu dekat ke permukaan kulit, hal ini dapat menyebabkan warna kebiruan pada kulit. Efek samping ini disebut efek Tyndall.

Alergi

Filler juga dapat menyebabkan reaksi alergi yang tak terduga, meski ini jarang terjadi. Reaksi alergi dari efek filler hidung beragam, mulai dari yang ringan seperti ruam merah, hingga yang berat dan mengancam nyawa (syok anafilaksis).

Asimetri

Cairan filler dapat berpindah ke sisi tubuh lain seiring dengan waktu. Efek samping filler hidung yang satu ini dapat menyebabkan asimetri atau perubahan bentuk pada tubuh.

5 dari 5 halaman

Komplikasi filler hidung

Hidung adalah area sensitif. Ia penuh dengan pembuluh darah dan dekat dengan mata. Itulah mengapa filler hidung agak lebih rumit daripada jenis prosedur filler suntik lainnya. Seorang ahli bedah plastik yang terlatih dan berhati-hati akan cenderung melakukan kesalahan dengan menggunakan lebih sedikit filler di hidung daripada mengisi area tersebut secara berlebihan.

Dilansir dari Healthline, Satu studi kasus mengamati bahwa komplikasi lebih mungkin terjadi ketika penyedia tidak berlisensi mencoba prosedur ini. Kemungkinan komplikasi serius meliputi:

- kematian jaringan

- komplikasi vaskular

- kehilangan penglihatan

Nah, itu tadi adalah efek samping dan komplikasi yang bisa muncul akibat filler hidung. Ini bisa jadi bahan pertimbangan dan persiapan sebelum memutuskan melakukan filler hidung.

 

 

Â