Sukses

Bacaan Zikir Setelah Salat dan Artinya, Jangan Dilewatkan

Kumpulan bacaan zikir setelah salat yang sesuai urutan dan lengkap artinya.

Liputan6.com, Jakarta Memahami bacaan zikir setelah salat adalah satu upaya seorang hamba mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan ketakwaan. Zikir adalah perbuatan dengan lisan (menyebut, menuturkan, dan mengatakan) serta dengan hati (mengingat dan menyebut).

Sederhananya, zikir adalah pekerjaan lisan dan hati. Pentingnya mengetahui bacaan zikir setelah salat juga dijelaskan Syekh Abu Ali ad-Daqqaq. Bahwa zikir adalah tiang penopang yang sangat kuat atas jalan menuju Allah SWT. Ibnu Ata’, seorang sufi yang menulis al-Hikam (Kata-Kata Hikmah) membagi zikir atas tiga bagian: zikir jali (jelas, nyata), zikir khafi (samar-samar) dan zikir haqiqi (sebenar-benarnya).

Bacaan zikir setelah salat yang paling sederhana adalah berupa istighfar, tahlil, tasbih, tahmid, dan takbir. Meski sebenarnya, bacaan zikir setelah salat yang sempurna disertai dengan doa-doa sebagai bentuk komunikasi dengan Sang Pencipta. Berikut Liputan6.com ulas bacaan zikir setelah salat dan artinya dari berbagai sumber, Senin (7/6/2021).

2 dari 7 halaman

Bacaan Zikir Setelah Salat dan Artinya

1. Membaca Istighfar 3 Kali

"Astaghfirullah Hal'adzim, Aladzi Laailaha Illahuwal Khayyul Qoyyuumu wa Atuubu Ilaiih"

Artinya : “Saya mohon ampun kepada allahyang maha besar, tidak ada tuhan melainkan dia, yang maha hidup yang terus-menerus mengurus makhluknya, dan saya bertobat kepadanya.”

Bila sudah selesai melafalkan bacaan zikir setelah salat yang pertama, dilanjutkan dengan memanjatkan doa Rasulullah SAW. Dari Tsauban radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

“Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika selesai shalat, beliau beristighfar 3x, lalu membaca doa:

Allahumma Antas Salaam wa Minkas Salaam Tabaarokta Yaa Dzal Jalaali wal Ikroom.

Artinya: Ya Allah Engkau-lah as salam, dan keselamatan hanya dari-Mu, Maha Suci Engkau wahai Dzat yang memiliki semua keagungan dan kemulian.” (HR. Muslim)

2. Tahlil 3 Kali

Melafalkan tahlil sebanyak tiga kali adalah bacaan zikir setelah salat yang bisa ditunaikan untuk meraih kemuliaan. Dari Al Mughirah bin Syu’bah radhiallahu’anhu, ia berkata:

“Aku mendengar Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam setelah shalat beliau berdoa:

Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qodiir. Allahumma laa maani’a lima a’thoyta wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu.

Artinya: Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Segala pujian dan kerajaan adalah milik Allah. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan (bagi pemiliknya). Dari Engkau-lah semua kekayaan dan kemuliaan).” (HR. Bukhari, Muslim)

 

3 dari 7 halaman

Bacaan Zikir Setelah Salat dan Artinya

3. Doa Menguatkan Iman

Abdullah bin Zubair radhiallahu’anhu: “Biasanya (Abdullah) bin Zubair di ujung salat, ketika selesai salam beliau membaca:

Laa ilaha illalloohu wahdahu laa syarika lahu. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qodiir. Laa haula wa laa quwwata illa billaah. Laa ilaha illallooh wa laa na’budu illa iyyaah. Lahun ni’matu wa lahul fadhlu wa lahuts tsanaa-ul hasanu. Laa ilaha illallooh mukhlishiina lahud diin wa lau karihal kaafiruun.

Tiada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Segala pujian dan kerajaan adalah milik Allah. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah. Tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya. Semua nikmat, anugerah dan pujian yang baik adalah milik Allah. Tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, dengan memurnikan ibadah hanya kepadaNya, sekalipun orang-orang kafir tidak menyukainya.” (HR. Muslim)

4. Ayat Kursi

Membaca ayat kursi merupakan bagian dari bacaan zikir setelah salat yang bisa rutin dibaca. Berikut lantunan ayat kursi dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 255:

Allaahu Laa Ilaaha Illaa Huu, Al Hayyul Qoyyum, La Ta’khudzuhuu Sinatuw walaa Naum. Lahuu Maa Fissamaawaati wa Maa Fil Ardh. Man Djalladjii Yasyfa’u ’Indahuu Illa Bi Idjnih. Ya’lamu Maa Bayna Aydiihim Wa Maa Kholfahum. Wa Laa Yuhiithuuna Bi Syay-Im Min ’Ilmihii Illa Bi Maa Syaa-A. Wasi’a Kursiiyyuhussamaawaati Wal Ardh. Walaa Ya-Uuduhuu Hifzhuhumaa. Wa Huwal’aliiyul ’Azhiim.

Artinya: ”Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk. Allah tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) melainkan Dia. Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Kursi Allah meliputi langit dan bumi, dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” 

4 dari 7 halaman

Bacaan Zikir Setelah Salat dan Artinya

5. Membaca Tasbih, Tahmid, dan Takbir

Melafalkan tasbih sebagai bacaan zikir setelah salat adalah diulangi sebanyak 33 kali. Setelah membaca tasbih dilanjutkan dengan membaca tahmid sebanyak 33 kali. Terakhir dilanjutkan membaca takbir sebanyak 33 kali sebagai bacaan zikir setelah salat.

- Tasbih:

“Subhanallah,” artinya: Maha Suci Allah.

- Tahmid

“Alhamdulillah,” artinya: Segala puji bagi Allah.

- Takbir

“Allahu Akbar,” artinya: Allah Maha Besar.

6. Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas

“Uqbah bin ‘Amir radhiallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkanku untuk membaca al mu’awwidzar (an naas, al falaq, al ikhlas) di penghujung setiap salat.” (HR. Abu Daud, dishahikan Al Albani dalam Shahih Abu Daud)

- Surat Al-Ikhlas

Qul Huwallaahu Ahad. Allaahusshamad. Lam Yalid Walam Yuulad. Walam Yakullahu Kufuwan Ahad.

Artinya: “Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”

- Al-Falaq

Qul A’uudzu Birabbil Falaq. Min Syarri Maa Khalaq. Wamin Syarri Ghaasiqin Idzaa Waqaba. Wamin Syarrin Naffaatsaati Fii Al’uqadi. Wamin Syarri Haasidin Idzaa Hasada.

Artinya: “Aku berlindung kepada Robb Yang Menguasai waktu subuh, dari kejahatan apa-apa (mahluk) yang diciptakan-Nya. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang-orang yang dengki apabila ia dengki.”

- An-Naas

Qul A’uudzu Birabbin Naas. Malikin Naas. Ilaahin Naas. Min Syarril Waswaasil Khannaas. Alladzii Yuwaswisu Fii Shuduurin Naas. Minal Jinnati Wannaas.

Artinya: “Aku berlindung kepada Robb (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.”

5 dari 7 halaman

Bacaan Zikir Setelah Salat dan Artinya

7. Doa Amalan Diterima

Bacaan zikir setelah salat ini diriwayatkan dari Ummu Salamah Hindun binti Abi Umayyah radhiallahu’anha, ia berkata: “Biasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam jika salat subuh, ketika setelah salam beliau membaca doa: 

Allahumma Inni As-Aluka ‘Ilman Naafi’an, Wa Rizqon Thoyyiban, Wa ‘Amalan Mutaqobbalan.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amalan yang diterima).” (HR. Ibnu Majah, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah)

8. Doa Memohon Ketaatan

Bacaan zikir setelah salat ini diriwayatkan dari Mu’adz bin Jabal radhiallahu’anhu, ia berkata:

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menarik tanganku sambil berkata: wahai Mu’adz, Demi Allah aku mencintaimu sungguh aku mencintaimu. Aku wasiatkan engkau wahai Muadz, hendaknya jangan engkau tinggalkan di setiap akhir shalat untuk berdoa: 

Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatika.

Artinya: “Ya Allah, tolonglah aku agar bisa berdzikir kepada-Mu, dan bersyukur kepada-Mu, serta beribadah kepada-Mu dengan baik).” (HR. Abu Daud, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud)

 

6 dari 7 halaman

Manfaat Melafalkan Zikir Setelah Salat

1. Dilancarkan Rezekinya

Sebagai manusia yang beragama, ada baiknya kita selalu bersyukur dan mengingat Tuhan dalam setiap kesempatan. Salah satu cara menyematkan puji syukur adalah dengan berzikir. Terlebih dalam kesehariannya manusia terus berupaya untuk mengejar rezeki baik untuk dirinya sendiri, keluarga, maupun yang lain.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS Al-Jumuah ayat 10:

“Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu dimuka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.”

2. Menghilangkan Perasaan Gundah

Dalam Al-Quran surat Ar-Rad ayat 28 telah disebutkan bahwa: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram.

Setiap manusia tentu pernah merasakan stress atau gundah. Ketika sedang berada dalam fase tersebut, disarankan bagi Anda untuk memperbanyak zikir dan mengingat Allah SWT. Cara ini akan membantu hati kembali merasa tenang dan damai.

3. Menjauhkan Diri Dari Godaan Jin

Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Imran ayat 176 yang berbunyi: "Sesungguhnya mereka adalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan teman-teman setianya, karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu orang-orang beriman."

Kita semua tahu bahwa sampai akhir dunia, jin atau iblis akan selalu menganggu manusia dalam setiap sendi kehidupannya. Hal ini sesuai dengan janji mereka kepada Allah SWT, bahwa mereka tidak akan pernah menyukai manusia yang beriman kepadaNya.

4. Hidupnya Diliputi Banyak Kebaikan

Seseorang yang rajin berdoa sembari berzikir dipercaya akan menerima limpahan kebaikan yang datang bertubi-tubi. Dalam sebuah hadist lain disebutkan bahwa:

“Tiada suatu kaum yang berkumpul sambil mengingat Allah dimana dengan perbuatan itu mereka tidak menginginkan apa pun selain diri-Nya, melainkan penghuni langit akan berseru kepada mereka, Bangkitlah, kalian telah diampuni. Keburukan-keburukan kalian telah diganti dengan kebaikan-kebaikan.” (HR. Ahmad)

5. Dapat Mengontrol Emosi Dalam Diri

Manusia diharapkan untuk lebih bijak dan pintar mengolah diri, emosi dan perilaku. Sebagaimana Islam selalu mengajarkan hal-hal baik untuk diterapkan oleh umatnya. Rutin berdoa dan berzikir dapat mempermudah kontrol diri dan menjaga kestabilan emosi.

Manfaat zikir yang satu ini akan sangat berguna untuk dimiliki, mengingat semua manusia tidak ada yang sempurna dan oleh karenanya pasti akan mengeluarkan emosi-emosi negatif tanpa bisa ditahan.

6. Mendapat Kebahagian Setelah Mati

Sebuah ilustrasi yang dikemukakan oleh Imam Ghazali adalah seperti ini:

“Ada seseorang bertanya, Ia sudah lenyap, lalu bagaimana perbuatan dzikir kepada Allah masih tetap kekal bersamanya? lalu Imam Ghazali pun menjelaskan, Sebenarnya ia tidak benar-benar lenyap, yang juga melenyapkan amalan dzikir. Ia hanya lenyap dari dunia dan alam syahadah, bukan dari alam malakut.”

Hal ini seperti yang tertera dalam Al-Quran Surah Ali Imran ayat 169-170.

7. Mendekatkan Diri kepada Allah SWT

Berdoa dan berzikir adalah dua cara termujarab bagi seorang manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Rutin berzikir akan mendapatkan ganjaran berupa dijabahnya doa-doa orang tersebut.

Selain itu, segala urusannya pun akan selalu dilancarkan dan hidupnya akan dipenuhi berbagai kebaikan demi kebaikan. Terlebih lagi, bagi yang gemar mengerjakan salat tahajud dan dilanjutkan dengan berzikir, niscaya doa dan keinginannya akan sangat mudah untuk terwujud.

7 dari 7 halaman

Bacaan Doa Setelah Salat

Rabbanaa Taqabbal Minnaa Innaka Antas Samii’ul ‘Aliim, Wa Tub ‘Alainaa Innaka Antat Ta Wwa Abur Rahiim.

“Wahai Tuhan kami, perkenankanlah (permohonan) dari kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui. Dan terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Menerima Taubat lagi Maha Penyayang.”

Rabbanaa Aatinaa Fiddunnyaa Hasanah, Wa Fil Aakhirati Hasanah, Waqinaa ‘Adzaa Ban Naar.

“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan hidup di dunia dan kebaikan hidup di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api neraka.”

Washallallaahu ‘Alaa Sayyidinaa Muhamma-Din Wa’alaa Aalihiwa Shahbihiiwa Sallam, Wal Hamdu Lillaahirabbil ‘Aalamiin.

“Semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan kepada penghulu kami, Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya dan segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam.”

Doa setelah salat fardu memiliki berbagai keistimewaan dan keutamaan yang sangat besar. Berikut adalah diantara keutamaan membaca doa setelah salat fardu.

1. Allah memuliakan doa kita

Doa sangat dimuliakan oleh Allah lebih dari apapun. Seperti Sabda Nabi Muhammad SAW berikut ini,

Tidak ada sesuatu yang lebih dimuliakan Allah Ta’ala daripada doa. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

2. Doa kita akan dikabulkan

NyaAllah SWT sudah menjelaskan dalam Al-qur’an bahwa, Dia akan mengabulkan doa bagi mereka yang mau berdoa kepada Alloh. Hal ini ada dalam Al-qur’an yaitu:

Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu. (QS. Al Baqarah: 186)

3. Merupakan perintah dari Allah SWT

Perintah untuk berdoa kepada Alloh juga sudah tercantum dalam al-qur’an. Di dalam al-qur’an disebutkan tentang perintah berdoa dan berjanji akan mengabulkan permintaan bagi mereka yang mau berdoa.

Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masukkan neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS. Al Mu’min: 60)

4. Doa itu adalah ibadah

Ibnu Taimiyah rahimahullah dalam kitab Tazkiyatun Nafs menerangkan tentang surat Al Baqarah ayat 186 yang berkaitan dengan doa. Yaitu tentang pemberian Alloh dari yang kita mohon dalam doa kepadaNya, selanjutnya tentang pahala yang diberikan oleh Allah atas doa ketika seorang hamba beribadah padaNya.

Tidak ada yang bisa menolak qadha kecuali doa dan tidak ada yang bisa menambah umur kecuali perbuatan baik. (HR. Tirmidzi)