Sukses

14 Penyebab Telat Haid dan Cara Mengatasinya yang Benar

Penyebab telat haid bisa dipengaruhi oleh berbagai kondisi, tidak hanya kehamilan saja.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab telat haid perlu diperhatikan oleh wanita. Seperti yang diketahui, haid memiliki siklusnya sendiri yaitu normalnya panjang siklus menstruasi adalah 21-35 hari dihitung dari hari pertama menstruasi bulan ini, hingga hari pertama menstruasi berikutnya. 

Haid sendiri merupakan perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi estrogen dan progesteron. Pada umumnya, wanita mengalami 11-13 kali haid dalam setahun. Namun, tidak semua wanita memiliki siklus haid yang teratur, bisa lebih cepat atau lebih lambat. 

Penyebab telat haid bisa dipengaruhi oleh berbagai kondisi, tidak hanya kehamilan saja. Setiap bulannya wanita akan mengalami menstruasi dengan siklus yang berbeda-beda. Wanita bisa mengalami menstruasi dengan tanggal selalu mundur atau selalu maju setiap bulannya dan ini termasuk normal.

Namun apabila telat haid kerap terjadi setiap bulannya, hal ini harus diwaspadai. Penyebab terlambat haid harus diketahui lebih dini atau bisa langsung berkonsultasi ke dokter. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (16/6/2021) tentang penyebab telat haid.

2 dari 6 halaman

Penyebab Telat Haid

Kehamilan

Kehamilan merupakan penyebab terlambat haid yang mungkin sering kamu dengar. Proses kehamilan umumnya terjadi 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran. Saat terjadi kehamilan, dinding rahim tidak luruh dan ini menjadi penyebab telat haid.

Jika melakukan hubungan seksual dan tidak menggunakan alat kontrasepsi, maka lakukan pemeriksaan kehamilan dengan test pack dan konsultasikan ke bidan atau dokter kandungan.

Stres

Penyebab telat haid selanjutnya bisa terjadi karena stres. Bagi seseorang yang tengah banyak beban pikiran biasanya berdampak terhadap waktu menstruasinya. Hal ini disebabkan karena stres memengaruhi perubahan hormon dan hipotalamus.

Hipotalamus merupakan bagian otak yang bertanggung jawab mengatur siklus menstruasi. Selain menstruasi yang terlambat, kondisi ini bisa menjadi penyebab turun atau naiknya berat badan secara drastis. Jika merasa sedang stres kemudian menstruasi terlambat, coba lakukan meditasi. Tenangkan diri, ubah gaya hidup, dan hilangkan penyebab stres ini. 

Obesitas

Penyebab telat haid berikutnya yakni obesitas. Wanita yang memiliki berat badan berlebih bisa menyebabkan dirinya terlambat haid. Indeks massa tubuh wanita obesitas, yakni 25-30 yang akan mengalami keterlambatan ini.

Wanita yang memiliki berat badan berlebihan akan mengalami perubahan hormon. Perubahan hormon inilah yang kemudian membuat menstruasi terlambat. Hormon yang dimaksud adalah insulin. Hormon insulin akan berubah kadarnya dan berakibat pada menstruasi yang terganggu. Kondisi ini juga bisa berarti ada kondisi kesehatan lain. Misalnya saja seperti PCOS dan hipotiroidisme yang juga dipengaruhi obesitas.

3 dari 6 halaman

Penyebab Telat Haid

Kurus

Tak hanya berlebihan berat badan yang menjadi penyebab telat haid, badan yang terlalu kurus juga bisa menjadi salah satu penyebabnya. Berat badan yang rendah sudah pasti dipengaruhi oleh adanya gangguan nafsu makan. Kondisi ini disebut dengan istilah anoreksia nervosa.

Tidak mendapat cukup asupan kalori dapat mengganggu produksi hormon untuk ovulasi. Indeks massa tubuh wanita yang memiliki berat badan rendah pasti kurang dari 18.5. Agar bisa segera mendapat menstruasi, atur pola makan lebih teratur. Hilangkan juga gangguan makan ini dengan konsultasi ke dokter.

Merokok

Merokok merupakan penyebab telat haid berikutnya yang harus dihindari. Hal ini berkaitan erat dengan zat-zat berbahaya di dalamnya. Misalnya saja seperti nikotin. Nikotin dapat memengaruhi hormon estrogen dan progesteron. Jadi, tidak heran jika pengaruhnya dapat mengganggu dan menyebabkan keterlambatan menstruasi.

Olahraga Berlebihan

Penyebab telat haid berikutnya yakni olahraga yang berlebihan. Olahraga memang baik untuk kesehatan, namun jika dilakukan secara berlebihan akan berdampak buruk terhadap kesehatan. Olahraga yang dilakukan secara berlebihan bisa memengaruhi fisik dan juga hormon sehingga menstruasi jadi sering terlambat.

4 dari 6 halaman

Penyebab Telat Haid

Menopause Dini

Menopause akan dialami wanita dengan rentan usia 45 hingga 55 tahun. Namun, ada juga wanita yang mengalaminya pada usia 40 tahun, kondisi seperti ini disebut dengan menopause dini. Hal ini tidak hanya menjadi penyebab telat haid, tetapi juga tanda pelepasan sel telur terhenti.

Alat Kontrasepsi

Penyebab telat haid selanjutnya yakni pengaruh alat kontrasepsi. Hal ini disebabkan karena pil KB mengandung hormon estrogen dan progestin. Hormon inilah yang dapat mencegah ovarium melepaskan sel telur.

Setelah melakukan KB, sebagian wanita akan mengalami haid teratur lagi setelah enam bulan kemudian. Hal ini berlaku juga untuk program KB yang ditanam dan disuntikkan.

Siklus Menstruasi Abnormal

Apabila terjadi pola haid yang berubah tiba-tiba, maka ada baiknya konsultasi ke dokter. Sebab bisa saja menjadi tanda penyakit polip serviks, polip endometrium, kondisi pra-kanker (hiperplasia endometrium), atau bahkan kanker endometrium.

Tanda-tanda timbunya penyakit tersebut di antaranya, waktu menstruasi lebih lama, volume darah keluar lebih banyak dari biasanya, atau bisa juga perdarahan setelah berhubungan seksual.

Obat-obatan

Penyebab telat haid selanjutnya yakni karena obat-obatan. Ada beberapa obat yang sebenarnya akan menjadi penyebab terlambat haid. Obat-obatan ini meliputi antidepresan, antipsikotik, obat tiroid, antikonvulsan, dan obat kemoterapi. Jadi, lebih baik konsultasikan dulu dengan dokter sebelum mulai mengonsumsinya. Agar dokter juga bisa mengganti obat lain yang tidak mengganggu menstruasi.

5 dari 6 halaman

Penyebab Telat Haid

Masalah Tiroid

Masalah tiroid merupakan penyebab telat haid berikutnya yang tak boleh disepelekan. Terutama pada kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau kurang aktif bekerja. Kondisi ini bisa mengganggu siklus menstruasi karena tiroid-lah yang mengatur metabolisme tubuh. Metabolisme yang terganggu akan semakin memperparah terlambatnya menstruasi.

Hormon Prolaktin

Memiliki hormon prolaktin yang berlebihan bisa menjadi penyebab telat haid. Hormon ini biasanya dihasilkan pada kelenjar pituitari. Hormon ini biasanya meningkat saat sedang menyusui.

Kelebihan hormon ini juga bisa menjadi tanda penyakit ginjal dan tumor kelenjar pituitari di otak. Bahkan, hormon ini juga dapat memengaruhi kinerja hormon estrogen dan progesteron. Hingga kondisi ini menyebabkan adanya keterlambatan menstruasi.

Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)

Penyebab telat haid selanjutnya adalah Sindrom ovarium polikistik atau Polycystic ovary syndrome (PCOS). Kondisi ketika wanita memproduksi lebih banyak hormon androgen pria. Wanita ini tidak akan mengalami ovulasi dan tidak melepaskan sel telur setiap bulan. Selain menstruasi yang tidak teratur, kondisi ini akan ditandai dengan obesitas, jerawat, dan pertumbuhan rambut berlebih.

Kadar hormon seks, androgen, atau testosteron wanita ini sangat tinggi. Kondisi seperti ini bahkan bisa menyerang anak perempuan usia 11 tahun. Menurut sebuah penelitian, PCOS mempengaruhi antara 10 persen dan 20 wanita usia reproduksi atau 5 juta wanita Amerika.

Penyakit Celiac

Penyebab telat haid berikutnya yakni bisa disebabkan karena penyakit celiac. Penyakit ini berpotensi menyebabkan peradangan serta menimbulkan kerusakan pada usus kecil. Kondisi tersebut akan menghalangi tubuh menyerap berbagai nutrisi penting, menimbulkan diare, dehidrasi, bahkan menjadi penyebab telat haid.

6 dari 6 halaman

Cara Memperlancar Siklus Haid

Ada beberapa cara untuk memperlancar siklus haid, kamu bisa melakukan langkah-langkah berikut ini:

- Menerapkan pola hidup lebih sehat.

- Makan makanan sehat gizi seimbang.

- Mengonsumsi makanan dan minuman sumber vitamin D.

- Olahraga secara rutin, namun tidak berlebihan

- Hindari olahraga atau aktivitas yang terlalu berat.

- Menjaga berat badan tetap ideal.

- Istirahat cukup.

- Mengelola stres dengan baik.

- Lakukan pengobatan, seperti terapi hormon, jika diperlukan.

- Hindari mengonsumsi jamu atau obat herbal yang tak jelas atau obat-obatan tanpa resep dokter.

- Melakukan pemeriksaan seperti pemeriksaan panggul, pap smear, tes darah, USG, dan biopsi endometrium.

 

Video Terkini