Liputan6.com, Jakarta Polycystic ovary syndrome atau PCOS adalah kelainan hormonal yang sering terjadi pada kaum hawa. Penyakit ini dapat menimbulkan gejala berupa gangguan menstruasi di masa pubertas. Jika tidak diobati, PCOS pada remaja dapat menyebabkan gangguan kesuburan dan beragam penyakit.
Hormon androgen yang berlebih pada penderita PCOS dapat mengakibatkan ovarium atau indung telur memproduksi banyak kantong-kantong berisi cairan. Akibatnya, sel telur tidak berkembang sempurna dan gagal dilepaskan secara teratur. Akibat dari polycystic ovarian syndrome juga dapat menyebabkan penderitanya tidak subur (mandul), serta lebih rentan terkena diabetes dan tekanan darah tinggi.
Advertisement
Baca Juga
Masa awal pubertas adalah waktu di mana umumnya ciri-ciri PCOS mulai berkembang. Terutama ketika seseorang mengalami menstruasi untuk pertama kali. Usia paling umum di mana ciri-ciri PCOS pertama kali muncul adalah saat masa remaja akhir atau awal usia 20-an. Namun, penyakit PCOS kemungkinan bisa berkembang di lain waktu. Misalnya, ketika seseorang mengalami kenaikan berat badan yang cukup drastis.
Untuk lebih mengetahui tentang ciri-ciri PCOS beserta penyebab dan cara mengobatinya, berikut ini ulasannya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (17/6/2021).
Ciri-Ciri PCOS pada Wanita
Ciri-ciri PCOS cukup bervariasi, berikut penjelasannya yang perlu para wanita ketahui yaitu:
1. Siklus Menstruasi Tidak Teratur
Ciri-ciri PCOS atau sindrom ovarium polikistik yang paling umum adalah siklus menstruasi yang tidak teratur. Menstruasi bisa jadi sangat jarang, terlalu lama, atau malah tidak terjadi sama sekali selama beberapa tahun (amenorrhoea). Kondisi ini berkaitan dengan menurunnya aktivitas ovulasi pada sistem reproduksi, sehingga dinding rahim tidak dapat meluruh. Sejumlah wanita dengan kasus sindrom ini mengalami menstruasi kurang dari 8 kali selama setahun.
2. Pendarahan Berat
Di samping itu, pendarahan berat adalah Ciri-ciri PCOS lain yang harus Anda perhatikan. Hal ini disebabkan dinding rahim membutuhkan waktu lebih lama untuk menumpuk dan meluruh. Maka ketika penderita PCOS mengalami menstruasi, darah yang dikeluarkan akan lebih banyak dari perempuan pada umumnya.
3. Pertumbuhan Rambut Berlebih
Ciri-ciri PCOS yang lainnya adalah memiliki rambut berlebih pada wajah dan tubuh. Bahkan, lebih dari 70% orang yang menderita PCOS akan mengalami kondisi tersebut. Dalam beberapa kasus, penderita memiliki rambut wajah yang lebih tebal dan gelap. Selain itu, rambut berlebih juga dapat ditemukan pada dada, perut, dan punggung. Kondisi ini dinamakan dengan hirsutisme.
4. Muncul Jerawat
Ciri-ciri PCOS selanjutnya adalah produksi hormon androgen atau hormon pria yang berlebihan. Pasalnya, kondisi ini dapat menyebabkan kulit menjadi lebih berminyak dari biasanya. Kondisi ini menyebabkan Anda berjerawat di area wajah, dada, hingga punggung bagian atas.
5. Perubahan Mood
Pada penderita PCOS, tubuh menghasilkan kadar hormon yang tidak teratur, sehingga suasana hati atau mood penderita pun dapat berubah secara terus menerus. Kondisi ini berpotensi menyebabkan stres, bahkan depresi. Hal ini adalah salah satu pertanda atau ciri-ciri PCOS.
Advertisement
Ciri-Ciri PCOS pada Wanita yang Lainnya
6. Berat Badan Naik Secara Drastis
Sebanyak 80% wanita yang menderita sindrom ovarium polikistik mengalami kenaikan berat badan secara signifikan. Selain itu, penderita juga umumnya kesulitan menurunkan berat badan.
7. Muncul Kebotakan
Ciri-ciri PCOS yang berikutnya adalah rambut mulai botak. Seiring dengan bertambahnya usia, penderita mungkin akan mengalami kebotakan atau yang disebut juga dengan male-pattern baldness. Ciri-ciri PCOS ini adalah kondisi yang disebabkan produksi hormon pria yang berlebih pada tubuh penderita.
8. Warna Kulit Menggelap
Ciri-ciri PCOS lain yang mungkin harus lebih Anda perhatikan adalah warna kulit yang berubah menjadi lebih gelap. Kulit akan memiliki corak-corak atau warna yang lebih gelap pada bagian lipatan, seperti leher, pangkal paha, dan bawah payudara.
9. Sakit Kepala
Sakit kepala adalah ciri-ciri PCOS yang lainnya. Perubahan hormon yang terlalu ekstrim dapat menyebabkan munculnya sakit kepala pada beberapa wanita.
10. Gangguan Kesuburan
Apabila tubuh tidak berovulasi dengan baik, maka bisa terjadi masalah atau gangguan kesuburan. Kondisi ini menyebabkan tubuh tidak menghasilkan sel telur dengan cukup untuk dibuahi. Jika penderita kesulitan saat berupaya memiliki anak, hal tersebut bisa jadi adalah salah satu ciri-ciri PCOS pada wanita.
11. Kesulitan Tidur (Sleep Apnea)
PCOS atau sindrom ovarium polikistik, terutama pada penderita obesitas, adalah kondisi yang dapat mengganggu siklus tidur akibat pernapasan yang tidak teratur, bahkan terhenti. Kondisi ini disebut dengan sleep apnea. Risiko penderita sindrom ovarium polikistik untuk mengalami ini adalah 5 hingga 10 kali lebih tinggi dibanding orang normal.
Penyebab Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)
Sampai saat ini, belum diketahui dengan pasti apa yang menyebabkan PCOS. Namun, ada beberapa faktor yang diduga sebagai penyebab PCOS, yaitu:
1. Kelebihan Hormon Insulin
Hormon insulin adalah hormon yang menurunkan kadar gula dalam darah. Insulin yang berlebih akan membuat tubuh meningkatkan produksi hormon androgen dan mengurangi sensitivitas tubuh terhadap insulin.
2. Faktor Genetik
Hal ini karena sebagian penderita PCOS juga memiliki anggota keluarga yang menderita PCOS.
3. Inflamasi Atau Peradangan Tingkat Rendah
Sebenarnya kondisi ini masih erat kaitannya dengan resistensi insulin, seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Pasalnya, peradangan yang terjadi di dalam tubuh Anda adalah salah satu pemicu dari peningkatan hormon androgen yang juga bisa memicu terjadinya PCOS.
4. Peningkatan Berat Badan
Obesitas atau berat badan berlebih adalah penyebab lain dari PCOS. Saat tubuh memiliki berat badan yang melebihi batas ideal, resistensi terhadap insulin akan semakin parah. Sebenarnya, wanita yang menderita PCOS mungkin juga mengalami resistensi terhadap insulin, namun gejalanya tidak timbul karena berat badan ideal.Sementara, berat badan yang meningkat justru memicu resistensi insulin untuk menunjukkan berbagai gejala. Seperti siklus menstruasi yang tidak teratur atau pertumbuhan rambut yang cukup berlebihan.
Advertisement
Pengobatan Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)
Pengobatan bagi tiap penderita PCOS berbeda-beda, tergantung pada gejala yang dialaminya, seperti kemandulan, hirsutisme, atau jerawat parah. Secara umum, PCOS dapat ditangani dengan beberapa cara berikut ini:
1. Perubahan gaya hidup
Dokter akan merekomendasikan olahraga dan diet rendah kalori untuk menurunkan berat badan. Hal ini karena gejala sindrom ovarium polikistik akan mereda seiring penurunan berat badan penderita. Olahraga juga berguna untuk meningkatkan efektivitas obat dan membantu meningkatkan kesuburan penderita PCOS.
2. Obat-obatan
Dokter dapat memberikan kombinasi pil KB dengan obat lain untuk mengontrol siklus menstruasi. Hormon estrogen dan progesteron dalam pil KB dapat menekan produksi hormon androgen dalam tubuh. Dokter juga dapat merekomendasikan konsumsi hormon progesteron saja selama 10-14 hari selama 1-2 bulan. Penggunaan hormon ini dapat mengatur siklus haid yang terganggu. Obat-obatan lain yang dapat digunakan untuk menormalkan kembali siklus haid dan membantu ovulasi adalah:
a. Clomifene
b. Letrozole
c.  Metformin
Selain pil KB, untuk mengurangi gejala hirsutisme akibat hormon androgen yang berlebih, dokter dapat memberikan obat spironolactone. Spironolactone dapat menangkal efek androgen pada kulit, yaitu tumbuhya rambut yang lebat dan jerawat yang parah.
3. Prosedur medis khusus
Selain beberapa metode pengobatan di atas, dokter dapat menganjurkan pasien untuk melakukan electrolysis untuk menghilangkan rambut di tubuh. Dengan aliran listrik rendah, electrolysis akan menghancurkan folikel rambut dalam beberapa kali terapi.