Sukses

Kasus Positif COVID-19 di Yogyakarta Tembus 595, Tertinggi Selama Pandemi

Data terbaru kasus harian COVID-19 di DIY mencatat 595 kasus, dengan 235 kasus berasal dari Sleman.

Liputan6.com, Jakarta Kasus positif COVID-19 di Daerah Istimewa Yogakarta (DIY) kembali mencatat rekor pada Kamis (17/6/2021). Data terbaru kasus harian COVID-19 di DIY mencatat 595 kasus, dengan 235 kasus berasal dari Sleman.

Penambahan kasus ini diikuti dengan penambahan jumlah orang meninggal tertinggi sebanyak 18 orang.

"Total kasus positif mencapai 595 kasus sehingga total terkonfirmasi mencapai 50.746 kasus. Sedangkan yang sembuh ada 270 kasus dengan total sembuh 44.843 kasus," terang Kepala Bagian Humas Biro Umum, Humas, dan Protokoler Ditya Nanaryo Aji, melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Kamis (17/6/2021).

Ditya menjelaskan menyusul Sleman, Kabupaten Bantul menyumbang kasus positif Corona sebanyak 174 kasus. Kemudian Kabupaten Gunungkidul di urutan ketiga dengan 74 kasus, Kabupaten Kulon Progo dengan 57 kasus, dan Kota Yogyakarta dengan 55 kasus.

 

2 dari 2 halaman

Total jumlah kasus meninggal sebanyak 1.330 kasus

Ditya menyebut kasus meninggal per 17 Juni hari ini ada 18 kasus, mayoritas berasal dari pasien COVID-19 lanjut usia (lansia). Sementara itu total jumlah kasus meninggal sebanyak 1.330 kasus.

"Dari hasil tracing, sumber asal kasus berasal dari paling banyak dari kontak kasus positif 451, periksa mandiri 105 kasus, screening karyawan kesehatan 3 kasus, perjalanan luar daerah empat kasus, dan belum ada info 32 kasus," katanya.

Kemudian untuk distribusi kasus sembuh menurut domisili, kata Ditya, paling banyak dari Kota Yogyakarta dengan 29 kasus. Kemudian disusul Kabupaten Bantul 100 kasus, Kabupaten Kulon Progo 36 kasus, Kabupaten Gunungkidul 32 kasus dan Kabupaten Sleman 73 kasus.

Pemerintah pun telah melakukan upaya dengan membuat kebijakan PPKM tingkat mikro dan percepatan vaksinasi. Juga terus melakukan 3T (Tracing, Testing, Treatment).

Beberapa kebijakan yang sedianya akan dilonggarkan pun akhirnya ditunda salah satunya pembelajaran tatap muka yang sedianya dimulai pada tahun ajaran baru minggu ketiga Juli.

Video Terkini