Liputan6.com, Jakarta Penyebab diabetes melitus perlu diketahui oleh semua orang, pasalnya diabetes melitus adalah penyakit yang dapat memicu berbagai komplikasi jika tidak dikontrol dengan baik.
Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang mengganggu kemampuan tubuh mengolah gula darah menjadi energi. Semua jenis penyakit diabetes, baik itu diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, maupun diabetes gestasional memiliki efek serius pada tubuh.
Baca Juga
Advertisement
Diabetes melitus atau kencing manis seringkali muncul tanpa gejala. Namun demikian ada beberapa gejala yang harus diwaspadai sebagai kemungkinan munculnya diabetes. Gejala tipikal yang sering dirasakan penderita diabetes antara lain sering buang air kecil, sering haus, dan banyak makan atau mudah lapar.
Untuk dapat memahami lebih lengkap tentang penyebab diabetes melitus beserta gejala dan cara mengobatinya. Berikut ini ulasan yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (22/6/2021).
Tipe Diabetes Melitus
Diabetes melitus (DM) adalah suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.
Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin. Pada DM Tipe I gejala yang umum dikeluhkan adalah sering buang air kecil, sering haus, banyak makan/ mudah lapar, penurunan berat badan, cepat merasa lelah (fatigue), iritabilitas, dan gatal-gatal pada kulit.
Sementara, DM Tipe 2 seringkali muncul tanpa diketahui, dan penanganan baru dimulai beberapa tahun kemudian ketika penyakit sudah berkembang dan komplikasi sudah terjadi. Penderita DM Tipe 2 umumnya lebih mudah terkena infeksi, sulit sembuh dari luka, daya penglihatan makin buruk, dan umumnya menderita hipertensi, hiperlipidemia, obesitas, dan juga komplikasi pada pembuluh darah dan syaraf.
Advertisement
Penyebab Diabetes Melitus
Berikut beberapa penyebab diabetes melitus atau kencing manis, yaitu:
1. Tidak melakukan pemeriksaan gula darah secara teratur
Penyebab diabetes melitus yang pertama adalah ridak melakukan pemerikasaan gula darah secara teratur. Kadang kencing manis bisa ditanggulangi dengan pendeteksian dini.
2. Nutrisi yang tidak seimbang
Penyebab diabetes melitus yang lainnya adalah nutrisi yang tidak seimbang. Pola makan tanpa nutrisi seimbang cenderung meningkatkan gula darah. Hindari menu makanan yang hanya didominasi oleh karbohidrat, lemak, dan makanan berkolesterol lantaran membuat darah akan penuh dengan kolesterol. Lain halnya dengan serat dan sayuran yang membuat nutrisi terserap sempurna.
3. Aktifitas fisik yang tidak seimbang
Penyebab diabetes melitus yang lainnya adalah aktivitas fisik yang tidak seimbang. Ketika selama 8 jam kerja hanya didominasi oleh kegiatan duduk saja, maka otot tubuh tidak akan terlatih dengan baik.
4. Mengonsumsi minuman yang disertakan pemanis buatan
Penyebab diabetes melitus yang lainnya adalah mengonsumsi minuman yang disertakan pemanis buatan. Kadar glukosa berlebih dalam darah juga bisa disebabkan oleh pemanis buatan lantaran dapat bertahan dalam darah dan merusak sistem kerja insulin. Sementara pemanis sederhana tidak memerlukan waktu lama untuk diserap oleh tubuh.
5. Cemilan tidak sehat
Penyebab diabetes melitus yang lainnya adalah cemilan yang tidak sehat. Pilihlah cemilan yang menyehatkan aliran darah dan tubuh, seperti buah, sayur ataupun biji-bijian. Sementara coklat atau es krim dapat meningkatkan glukosa dalam darah.
6. Faktor Genetik
Penyebab diabetes melitus yang bisa terjadi salah satu nya yaitu dikarenakan oleh ada nya faktor genetik. Sebab memiliki keluarga yang juga menderita penyakit diabetes maka dari memiliki kemungkinan besar untuk menderita penyakit diabetes. Oleh sebab itu jika memiliki riwayat penyakit diabetes maka ada kemungkinan juga untuk menderita penyakit diabetes jika tidak menjaga kesehatan dan juga kadar gula darah.
7. Faktor Berat badan (Obesitas)
Berat badan memang bisa mempengaruhi kesehatan, karena berat badan pun bisa menjadi suatu penyakit, dan penyakit diabetes pun bisa terjadi dikarenakan oleh berat badan. Memiliki berat badan yang besar atau pun berlebihan memiliki kemungkinan untuk menderita penyakit diabetes salah satu nya.oleh sebab itu penyebab diabetes melitus bisa di sebabkan oleh berat badan.
8. Faktor Merokok
Rokok merupakan sumber penyakit, dan rokok pun bisa menjadi penyebab diabetes melitus juga oleh sebab itu mengapa penggunaan rokok itu di larang dan tidak baik untuk di gunakan.
9. Autoimun
Usia memang jadi faktor risiko penyebab diabetes melitus. Namun, anak-anak dan remaja juga bisa mengalami diabetes. Penyebab diabetes melitus pada anak ini biasanya adalah kondisi autoimun yang menyebabkan sistem imun tubuh justru menyerang dan merusak sel-sel di dalam pankreas, yaitu organ tempat pembentukan insulin.
10. Resistensi insulin
Kombinasi antara faktor keturunan penyakit dan gaya hidup yang buruk dapat menjadi penyebab resistensi insulin. Resistansi insulin adalah kondisi saat sel-sel tubuh tidak merespon insulin dengan benar, alias “kebal”. Padahal, insulin bertugas untuk membantu sel tubuh menyerap glukosa dalam darah.
Akibatnya, tubuh tak lagi bisa menyerap gula yang ada di dalam darah untuk mengubahnya menjadi energi.Kondisi tersebut membuat kadar gula dalam darah akan semakin tinggi dan menyebabkan diabetes.
Anda mungkin saja menghasilkan cukup hormon insulin untuk menyalurkan glukosa ke dalam sel-sel tubuh.
Gejala Diabetes Melitus
Ada beberapa gejala diabetes melitus yang perlu Anda ketahui, diantaranya :
1. Haus yang berlebihan (polidipsia).
2. Sering buang air kecil dengan volume banyak.
3. Rasakan kelaparan yang luar biasa (polifagi).
4. Sering merasa kelelahan karena kehabisan energi.
5. Beberapa penderita diabetes ada menunujukkan gejala infeksi pada kulit.
6. Gangguan penglihatan atau penglihatan menjadi kabur (rabun dekat ayam).
7. Berat badan menurun.
8. Hyperglaisimia yaitu peningkatan kadar gula darah yang abnormal.
Advertisement
Cara Mengobati Diabetes Melitus
Dalam penanganan diabetes melitus, ada beberapa cara mengotinya. Berikut ini cara mengobati diabetes melitus, diantaranya :
1. Edukasi
Edukasi yang dilakukan mencakup pemberian informasi mengenai perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar penderita diabetes merasa termotivasi serta mendapatkan informasi mengenai perilaku hidup sehat. Informasi tersebut mencakup pemantauan gula darah mandiri, tanda dan gejala dari komplikasi yang dapat timbul, serta cara mengatasinya.
2. Pengaturan pola makan
Terapi ini dapat disesuaikan untuk setiap penderita diabetes, seusai kebutuhan masing-masing. Namun, hal-hal yang perlu ditekankan adalah pentingnya keteraturan dalam pola makan termasuk jadwal makan, jenis makanan, serta jumlahnya. Bila penderita diabetes berkonsultasi dengan dokter, juga dapat dilakukan perhitungan berat badan ideal, asupan kalori yang disarankan setiap harinya, serta proporsi dari lemak, protein, dan karbohidrat yang dapat dikonsumsi.
3. Olahraga
Penderita diabetes disarankan berolahraga secara teratur, setidaknya 3–4 kali seminggu selama minimal 30 menit. Selain menjaga kesehatan, olahraga juga dapat membantu menurunkan berat badan dan memperbaiki sensitivitas insulin, sehingga memperbaiki kendali glukosa darah. Jenis-jenis olahraga yang disarankan adalah aktivitas aerobik seperti berjalan kaki, bersepeda, berlari, maupun berenang.
4. Obat-obatan
Pemberian obat-obatan pada penderita diabetes dapat mencakup obat minum (oral) atau suntik. Untuk diabetes tipe 1, pengobatan dapat berupa insulin yang diberikan melalui suntikan. Untuk diabetes tipe 2, terdapat beberapa golongan obat oral yang dapat diberikan sesuai indikasi oleh dokter. Namun, pada kasus-kasus tertentu, insulin suntik juga dapat diberikan untuk diabetes tipe 2.
5. Pemantauan gula darah mandiri
Saat ini, banyak tersedia alat pengukur kadar gula darah yang mudah dipakai. Hasil yang didapat umumnya dapat dipercaya bila kalibrasi dari alat dilakukan dengan baik dan pemeriksaan dilakukan sesuai cara yang dianjurkan. Waktu yang dianjurkan untuk pemantauan gula darah mandiri adalah sesaat sebelum makan, 2 jam setelah makan, menjelang tidur, atau ketika mengalami gejala-gejala tertentu.