Liputan6.com, Jakarta Penyebab sesak nafas secara tiba-tiba dapat terjadi oleh berbagai hal mulai dari yang ringan hingga berat. Meski tidak selalu berbahaya dan kadang bisa hilang dengan sendirinya, sesak napas tidak boleh dianggap sepele, apalagi jika disertai dengan gejala lain, seperti demam tinggi.
Sesak napas adalah kondisi yang ditandai dengan sulit bernapas atau sensasi tidak mendapat cukup asupan udara. Sesak napas bisa membuat penderitanya merasa tidak nyaman dan gelisah. Namun terkadang sesak nafas seringkali menjadi sinyal peringatan tentang kondisi tubuh akan adanya gangguan pada paru-paru, asma, anemia atau penyakit lainnya.
Advertisement
Baca Juga
Umumnya, sesak nafas ditandai dengan perubahan kulit menjadi pucat, jantung berdebar, demam, sesak napas berat, dan sesak napas yang timbul setelah alergi. Sesak napas yang tiba-tiba menyerang, tentu akan membuat anda kaget dan panik.
Untuk perlu diketahui penyebab sesak nafas agar mendapatkan penanganan yang tepat. Berikut ini ulasan mengenai berbagai penyebab sesak nafas beserta cara mengatasinya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Minggu (27/6/2021).
Penyebab Sesak Nafas
Pada kebanyakan kasus, sesak napas akut akan hilang ketika faktor pemicunya hilang, atau disembuhkan dengan pengobatan yang sesuai dengan penyebab sesak napas. Berikut berbagai penyebab sesak napas akut yang sering muncul antara lain:
1. Asma
Asma merupakan salah satu penyebab sesak napas yang datang secara tiba-tiba. Biasanya asma terjadi apabila seseorang memiliki faktor keturunan dan ada riwayat alergi (atopi). Serangan sesak napas pada penderita asma bervariasi, ada yang bersifat ringan hingga berat. Biasanya serangan sesak napas yang terjadi harus dipicu oleh sesuatu hal seperti paparan asap, debu, perubahan suhu, atau adanya infeksi di saluran pernapasan.
2. Alergi
Penyebab sesak nafas yang lainnya adalah adanya alergi. Bentuk alergi tidak hanya menunjukkan ruam merah atau gatal di seluruh tubuh. Pada beberapa orang, alergi dapat muncul dalam bentuk sesak napas. Sesak yang muncul pada penderita alergi dapat mengarah juga ke kondisi syok yang mengancam jiwa. Kondisi ini biasanya disertai keringat dingin, penurunan kesadaran dan turunnya tekanan darah. Sehingga, bagi Anda yang memiliki riwayat alergi, sebaiknya berhati-hati apabila muncul keluhan sulit bernapas.
3. Infeksi Saluran Pernapasan
Penyebab sesak nafas yang lainnya adalah dengan adanya infeksi saluran napas. Kondisi ini paling sering dialami oleh orang-orang yang gemar merokok, sering terpapar oleh asap atau polusi dan yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah, misalnya pada orang yang sedang menjalani kemoterapi, HIV/AIDS, atau penggunaan obat kortikosteroid dalam jangka panjang. Bronkitis, pneumonia, penyakit paru obstruksi kronik (PPOK), dan sinusitis adalah kondisi yang berkaitan dengan infeksi pada saluran pernapasan. Selain keluhan sulit bernapas, biasanya muncul gejala penyerta lainnya seperti demam, batuk pilek, dan nyeri dada.
4. Hernia Hiatal
Penyebab sesak nafas yang lainnya adalah adanya hernia hiatal. Hernia hiatal adalah kondisi yang terjadi ketika sebagian atas lambung menonjol keluar hingga ke bagian bukaan diafragma (otot pemisah perut dengan dada). Otot diafragma berfungsi membantu agar asam lambung tidak naik ke kerongkongan. Jika Anda memiliki hernia hiatal, maka asam lambung jadi lebih mudah naik. Naiknya asam lambung ke kerongkongan disebut dengan gastroesophageal reflux disease (GERD). Penyakit ini merupakan salah satu keluhan dari maag, serta dapat menyebabkan komplikasi pada perut dan tenggorokan, termasuk timbulnya gejala sesak napas.
5. Obesitas
Penyebab sesak nafas yang lainnya adalah orang yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Kelebihan lemak di sekitar perut dan dada dapat membuat paru-paru Anda terhimpit sehingga jadi bekerja lebih keras untuk mengembang. Jantung pun harus bekerja lebih berat untuk memompa darah guna bisa melewati pembuluh darah yang tersumbat kolesterol.
Advertisement
Penyebab Sesak Nafas yang lainnya
6. Gangguan Hormon Tiroid
Penyebab sesak nafas yang lainnya adalah gangguan hormon tiroid. Ketidakseimbangan hormon tiroid dalam tubuh rupanya juga dapat menimbulkan masalah sering sesak napas. Baik kondisi hipertiroid dan hipotiroid, otot pernapasan menjadi lemah sehingga fungsi paru-paru menurun. Selain sesak napas, pada kondisi hipertiroid biasanya disertai gejala peningkatan metabolisme tubuh seperti mudah berkeringat, sulit berkonsentrasi, rambut rontok, irama jantung tidak beraturan dan peningkatan tekanan darah. Sedangkan pada kondisi hipotiroid, disertai gejala mudah lelah, sering merasa kedinginan, sulit BAB, kondisi kulit yang kering, dan obesitas. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit ini sering kali menyebabkan penanganannya terlambat, sehingga tak mengherankan apabila terjadi komplikasi tiroid yang dapat mengancam jiwa.
7. Masalah Jantung
Tak hanya gangguan pada fungsi paru saja. Masalah pada organ jantung bisa jadi penyebab sesak napas. Salah satunya adalah penyakit gagal jantung kongestif. Penyakit ini disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan yang terjadi pada pembuluh arteri koroner. Masalah jantung lainnya yang bisa menjadi penyebab sesak napas yaitu kardiomiopati, aritmia, maupun perikarditis.
8. Kecemasan
Penyebab sesak nafas yang lainnya adalah kecemasan. Saat Anda mengalami serangan panik atau kecemasan, tanpa disadari terjadi pola pernapasan yang cepat dan pendek. Akibatnya, kadar karbondioksida di dalam darah meningkat dan menyebabkan keluhan sesak napas yang disertai dengan rasa tidak nyaman di dada, kesemutan, nyeri dada, dan bibir kering.
9. Gagal Ginjal
Kondisi gagal ginjal tidak hanya menunjukkan penurunan jumlah urine, tetapi juga dapat disertai dengan keluhan sesak napas. Hal ini terjadi karena terjadi penumpukan cairan di dalam tubuh terutama di paru-paru yang tidak dapat dikeluarkan oleh organ ginjal.
10. Hipertensi Pulmonal
Penyebab sesak nafas yang lainnya adalah hipertensi pulmonal. Hipertensi pulmonal adalah tekanan darah tinggi yang memengaruhi arteri di paru-paru. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh penyempitan atau pengerasan arteri tersebut dan dapat menyebabkan gagal jantung. Gejala hipertensi pulmonal sering kali dimulai dengan nyeri dada sesak napas, kesulitan melakukan aktivitas olahraga, kelelahan ekstrim. Setelah itu, gejala hipertensi pulmonal bisa sangat mirip dengan emboli paru. Kebanyakan orang dengan hipertensi paru akan merasakan sesak napas yang memburuk seiring berjalannya waktu.
Cara Mengatasi Sesak Nafas
Ada sejumlah cara yang bisa Anda pelajari untuk mengatasi sesak napas di rumah. Langkah-langkah berikut ini bisa membantu saluran udara menjadi lebih rileks. Sehingga, sesak napas pun akan berkurang. Berikut ada beberapa cara mengatasi sesak nafas yang perlu Anda ketahui, diantaranya :
1. Bernapas Melalui Mulut
Bernapas melalui mulut merupakan cara sederhana dalam mengatasi sesak nafas tanpa obat. Langkah ini dapat membantu memperlambat laju pernapasan Anda, sehingga membuat setiap napas menjadi lebih dalam. Ini sangat berguna jika sesak napas disebabkan oleh kecemasan.
Selain itu, cara ini membantu melepaskan oksigen yang terperangkap di paru-paru. Anda bisa melakukannya dengan langkah-langkah berikut ini.
a. Duduk tegak di kursi dengan bahu bersandar.
b. Buatlah otot leher, dan bahu Anda menjadi rileks.
c. Tarik napas secara perlahan melalui hidung selama dua hitungan, dan jangan membuka mulut Anda.
d. Kencangkan bibir, seolah Anda akan bersiul.
e. Lalu, keluarkan napas secara perlahan melalui mulut, sampai hitungan keempat.
f. Ulangi kembali, dan lakukan cara ini selama 10 menit.
2. Bernapas Dalam-dalam
Bernapas dalam-dalam melalui perut dapat membantu Anda mengatasi sesak napas. Lakukan dengan cara berikut ini.
a. Berbaringlah dan letakkan tangan di perut.
b. Tariklah napas secara dalam-dalam melalui hidung, dan tarik perut, hingga paru-paru terisi udara dengan penuh.
c. Tahanlah napas selama beberapa detik.
d. Lalu, keluarkan napas melalui mulut. Hal tersebut dapat mengosongkan udara di paru-paru dengan baik.
e. Ulangilah cara ini selama 5-10 menit.
3. Mengonsumsi Jahe Segar
Mengonsumsi jahe segar dengan menambahkan air hangat sebagai minuman, dapat membantu mengatasi sesak napas, yang disebabkan oleh infeksi pernapasan. Sebuah studi telah menunjukkan, jahe efektif dalam memerangi virus yang menjadi penyebab umum infeksi saluran pernapasan. Tak hanya dapat diminum oleh orang dewasa, anak anak juga dapat mengonsumsi minuman jahe.
4. Menggunakan Kipas Angin
Dalam beberapa penelitian, penggunaan kipas angin untuk meniupkan udara ke hidung dan wajah, dapat mengurangi sesak nafas. Saat menghirup udara dari kipas angin, Anda mendapat banyak udara yang masuk. Ini terbukti menjadi cara yang efektif dalam mengurangi gangguan pernafasan tanpa obat obatan.
5. Melakukan Gaya Hidup Sehat
Dalam mengatasi sesak napas, Anda juga harus melakukan perubahan dalam gaya hidup. Hal ini juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan pernapasan. Terdapat beberapa hal yang dapat Anda lakukan dalam melakukan gaya hidup sehat, di antaranya:
a. Berhenti merokok dan hindari asap tembakau.
b. Hindari paparan polusi, alergan maupun racun.
c. Turunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas.
d. Rutin berolahraga untuk meningkatkan kebugaran.
e. Menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan yang baik, tidur dengan cukup, dan menemui dokter jika terdapat masalah kesehatan.
Advertisement