Liputan6.com, Jakarta Islam mengatur sedemikian rupa tentang dakwah sebagai perbuatan mengajak, menyeru, dan memanggil dalam hal kebaikan sesuai Al-Qur’an dan hadis. Tujuan dakwah dalam Islam paling utama adalah menegakkan amar makruf nahi mungkar agar umat manusia berada di jalan yang benar dan diridai Allah SWT.
Baca Juga
Advertisement
Untuk tujuan dakwah Islamiyah diartikan sebagai upaya mengajak, meyakini, dan mengamalkan aqidah dan syariat Islam. Wujud dari tujuan dakwah dalam Islam tak lain agar terwujud kebahagiaan serta kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat. Dari Abu Sa’id Al Khudry -radhiyallahu ‘anhu- berkata, saya mendengar Rasulullahshallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:
“Barang siapa di antara kamu yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia merubah (mengingkari) dengan tangannya, jika tidak mampu hendaklah ia merubah (mengingkari) dengan lisannya, jika tidak mampu hendaklah ia merubah dengan hatinya, dan itulah keimanan yang paling lemah.” (HR. Muslim no. 49)
Berikut Liputan6.com ulas tujuan dakwah dalam Islam, macam-macam, dan pengertiannya dari berbagai sumber, Senin (28/6/2021).
Mengenal Dakwah dalam Islam
Dakwah secara etimologi berasal dari bahasa Arab yang “da’a” dan “yad’u” artinya mengajak, menyeru, mengundang, dan memanggil. M.S. Nasaruddin Latif menjelaskan dakwah adalah setiap usaha atau aktivitas dengan lisan atau tulisan yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil manusia lainnya untuk beriman dan mematuhi Alllah SWT sesuai dengan garis akidah dan syari’ah serta akhlak Islamiyah.
Dakwah adalah upaya mendorong manusia berbuat kebaikan. Ali Mahfuz mengatakan “Dakwah adalah untuk mendorong manusia untuk berbuat baik menurut petunjuk, menyeru mereka berbuat kebajikan danmelarang dari yang munkar agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat.” Sementara dakwah Islamiyah diartikan sebagai upaya mengajak, meyakini, dan mengamalkan aqidah dan syariat Islam.
Dalam buku “Dasar-Dasar Retorika Komunikasi dan Informasi” oleh Latief Rousydiy yang terbit tahun 1995, unsur-unsur dakwah meliputi:
1. Da’i (juru dakwah) yang bertugas sebagai komunikator yang berkewajiban untuk menyampaikan isi dakwah, baik kepada pribadi, kelompok ataupun masyarakat.
2. Materi dakwah, yang merupakan isi pesan atau isi dakwah yang dikombinasikans ecara efektif kepada penerima dakwah.
3. Penerima dakwah (audience, public atau massa) yang menjadi sasaran, kemana dakwah ditujukan.
4. Media dakwah yaitu saluran dakah dengan saluran mana dakwah disampaikan. Apakah melalui lisan, tulisan, visual dan audio visual bahkan saluran uswatun hasanah (teladan yang baik) dan amal usaha.
5. Efek dakwah, yaitu hasil yang dapat dicapai dengan dakwah yang telah disampaikan. Kata lain dari isi dakwah yang disampaikan itu dapat mencapai sasarannya.
Advertisement
Tujuan Dakwah dalam Islam
Masyhur Amin dalam bukunya “Dakwah Islam dan Pesan Moral” yang terbit tahun 1997 menjelaskan bahwa tujuan dakwah dalam Islam terbagi menjadi dua dari segi objek dan materinya. Berikut tujuan dakwah dalam Islam:
Tujuan Dakwah dalam Islam dari Objeknya
1. Tujuan dakwah perorangan, yaitu bertujuan untuk membentuk pribadi muslim yang mempunyai iman yang kuat, berperilaku sesuai dengan hukum-hukum yang disyari’atkan Allah SWT dan berakhlaq karimah. Diharapkan agar pribadi-pribadi umat manusia menjadi muslim secara tuntas, dari ujung rambut sampai kedua telapak kakinya,sebagaimana diperintahkan Allah SWT, "Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 208 )
2. Tujuan dakwah untuk keluarga, yaitu bertujuan untuk membentuk keluarga bahagia, penuh ketentraman dan cinta kasih antara anggota keluarga. Allah berfirman:
”Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (Ar-Rum: 21)
3. Tujuan dakwah untuk masyarakat, yaitu bertujuan untuk membentuk masyarakat sejahtera yang penuh dengan suasana ke-islaman. Suatu masyarakat di mana anggotanya mematuhi peraturan-peraturan yang telah disyari’atkan oleh Allah SWT, baik yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan alam sekitarnya, saling bantu membantu, penuh rasa persaudaraan. Nabi Muhammad menggambarkan Islam sebagai berikut:
“Perumpamaan orang-orang yang beriman di dalam saling mencintai, saling berbelas kasih dan saling mempunyai kesamaan rasa (diantara) mereka adalah seperti satu tubuh. Apabila salah satu anggotanya merasa sakit maka seluruh anggota badannya ikut merasakan tidak tidur dan merasa demam panas.” (HR. Bukhari)
4. Tujuan dakwah untuk umat manusia, yaitu bertujuan untuk membentuk masyarakat dunia yang penuh dengan kedamaian dan ketenangan dengan tegaknya dunia tanpa diskriminasi dan ekploitasi, saling tolong-menolong, dan menghormati.
Demikian, keseluruhan umat manusia dapat menikmati islam sebagai rahmat bagi mereka. Allah berfirman dalam Al-Qur’an: “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (Qs. Al-Anbiya: 107)
Tujuan Dakwah dalam Islam dari Materinya
1. Tujuan dakwah akidah, yaitu tertanamnya suatu akidah yang mantap di setiap hati seseorang, sehingga keyakinan tentang ajaran-ajaran Islam itu tidak lagi dicampuri dengan rasa keraguan. Realisasi dari tujuan dakwah ini ialah bagi orang yang belum beriman agar menjadi beriman, bagi orang yang imannya karena melalui bukti-bukti nakhli dan dalil akli, bagi orang yang imannya masih diliputi dengan keraguan menjadi orang yang imannya mantap sepenuh hati.
2. Tujuan dakwah hukum, yaitu kepatuhan setiap orang terhadap hukum-hukum yang telah disyari’atkan oleh Allah SWT. Realisasi tujuan dakwah ini ialah orang yang belum melakukan ibadah menjadi orang yang mau melakukan ibadah dengan penuh kesadaran, bagi orang yang belum mematuhi peraturan-peraturan agama Islam menjadi orang yang mau mematuhi peraturan dengan kesadarannya sendiri.
3. Tujuan dakwah akhlak, yaitu terbentuknya pribadi muslim yang luhur, dihiasi dengan sifat-sifat yang terpuji dan bersih dari sifat-sifat yang tercela.
Macam-Macam Dakwah dalam Islam
1. Dakwah Fardiah
Merupakan metode dakwah yang dilakukan seseorang kepada individu lain (satu orang) atau kepada banyak orang dalam jumlah yang kecil dan terbatas. Biasanya, dakwah fardiah berlangsung tanpa adanya kesiapan dan tersusun secara tertib.
2. Dakwah Ammah
Dakwah Ammah adalah jenis dakwah yang dilaksanakan seseorang dengan media lisan yang diarahkan kepada orang banyak dengan tujuan memberi pengaruh kepada orang lain.
3. Dakwah bil-Lisan
Dakwah bil-Lisan yang adalah dakwah yang secara langsung disampaikan dalam wujud lisan sehingga ada interaksi yang terjalin antara pemberi dakwah dengan orang yang mendengarkan dakwah tersebut.
Dakwah lisan atau dakwah langsung, seseorang bisa langsung mendengarkan dan memahami apa yang telah disampaikan oleh pemberi dakwah, jika ada hal-hal yang belum dipahami, maka orang tersebut bisa langsung menanyakan langsung hal tersebut agar lebih jelas dan mampu dipahami.
4. Dakwah bil-Haal
Dakwah bil al-Haal merupakan dakwah yang mengutamakan perbuatan nyata. Dakwah jenis ini dilaksanakan dengan maksud tidak cuma membuat pendengar memahami arti yang disampaikan dari dakwah tersebut, tapi juga mengaplikasikan berbagai perbuatan yang dicontohkan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Demikian, orang yang mendengarkan dakwah tidak cuma memaknai sebuah kebaikan dan keburukan, tapi juga mampu melaksanakan nilai-nilai kebaikan tersebut dan menjauhkan nilai-nilai keburukan dalam kehidupan sehari-harinya.
5. Dakwah bit-Tadwin
Memasuki zaman global seperti saat sekarang ini, pola dakwah bit at-Tadwin (dakwah melalui tulisan) baik dengan menerbitkan kitab-kitab, buku, majalah, internet, koran, dan tulisan-tulisan yang mengandung pesan dakwah sangat penting dan efektif.
Keuntungan lain dari dakwah model ini tidak menjadi musnah meskipun sang dai, atau penulisnya sudah wafat. Menyangkut dakwah bit-Tadwim ini Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya tinta para ulama adalah lebih baik dari darahnya para syuhada.”
6. Dakwah bil Hikmah
Dakwah bil Hikmah yakni menyampaikan dakwah dengan cara yang arif bijaksana, yakni melakukan pendekatan sedemikian rupa sehingga pihak objek dakwah bisa melaksanakan dakwah atas kemauannya sendiri, tidak merasa ada paksaan, tekanan maupun konflik. Kata lain dakwah bi al-hikmah merupakan suatu metode pendekatan komunikasi dakwah yang dilakukan atas dasar persuasif.
Advertisement