Sukses

Tata Cara dan Bacaan Niat Puasa Sunnah Sebelum Iduladha, Simak Keutamaannya

Puasa sunnah sebelum Iduladha yang dimaksudkan adalah puasa Dzulhijah, Arafah, dan Tarwiyah.

Liputan6.com, Jakarta Menjelang Iduladha, ada amalan puasa sunnah yang rugi bila dilewatkan begitu saja. Puasa sunnah sebelum Iduladha yang dimaksudkan adalah puasa Dzulhijah, Arafah, dan Tarwiyah. Bagaimana tata cara dan bacaan niat puasa sunnah sebelum Iduladha tersebut?

Puasa sunnah sebelum Iduladha yang Dzulhijjah dilaksanakan mulai tanggal 1 Dzulhijjah hingga 9 Dzulhijjah. Kemudian niat puasa sunnah sebelum Iduladha yang Tarwiyah dilafalkan pada tanggal 8 Dzulhijjah, tepat setelah puasa 7 hari selesai atau dua hari sebelum Hari Raya Idul Adha.

Terakhir, puasa sunnah sebelum Iduladha Arafah dilakukan tepat setelah puasa Tarwiyah, yakni pada tanggal 9 Dzulhijjah. Keutamaan melaksanakan puasa sunnah sebelum Iduladha tak perlu diragukan lagi. Amalan puasa sunnah tersebut amat dicintai oleh Allah SWT, Rasulullah SAW, dan dapat menghapus dosa satu hingga dua tahun bagi yang melaksanakan.

Berikut Liputan6.com ulas tata cara dan bacaan niat puasa sunnah sebelum Iduladha yang dzulhijah, tarwiyah, dan arafah dari berbagai sumber, Sabtu (17/7/2021).

2 dari 6 halaman

Sejarah Puasa Sunnah Sebelum Iduladha

Salah satu puasa sunnah sebelum Iduladha yang disunahkan untuk mendapatkan keberkahan dari Allah ialah puasa 7 hari di awal bulan Ddzulhijah. Puasa sunnah sebelum Iduladha tersebut di mulai dari tanggal 1 Ddzulhijah hingga 7 Ddzulhijah.

Dalam Hadis Riwayat Tirmidzi, "Rasulullah SAW berkata: Tak ada hari lain yang disukai Allah SWT untuk beribadah seperti 10 hari ini (di bulan Dzulhijjah)." Dalam hadis yang disebutkan mengenai puasa sunnah sebelum Iduladha, puasa 7 hari ini bisa ditambah dengan 2 hari puasa lain, yaitu niat puasa Tarwiyah dan Arafah.

Puasa 7 hari di awal Dzulhijjah dianggap memiliki nilai dan sejarah tersendiri. Dikutip dari laman Zakat.co.id, hal yang menjadikan puasa 7 hari di awal Ddzulhijah dianjurkan ialah sejarah hari-hari menjelang Iduladha yang penuh keistimewaan.

Seperti yang dicatat Ibnu Abbas, 10 hari sebelum Iduladha memiliki catatan bersejarah dalam ajaran Islam. Hari pertama di bulan Ddzulhijah dikenal dengan hari dimaafkannya Nabi Adam oleh Allah SWT karena telah memakan buah khuldi. Hari kedua Ddzulhijah merupakan hari diselamatkannya Nabi Yunus oleh ikan Nun.

Di hari ketiga bulan Ddzulhijah merupakan hari dikabulkannya doa Nabi Zakaria untuk memiliki keturunan yaitu Yahya. Hari keempat merupakan hari kelahiran Nabi Isa, hari kelima merupakan hari kelahiran Nabi Musa. Sedangkan hari keenam merupakan hari kemenangan para Nabi dalam berjuang menegakkan Islam. Terakhir, hari ketujuh Ddzulhijah merupakan hari ditutupnya pintu neraka.

3 dari 6 halaman

Tata Cara dan Bacaan Niat Puasa Sunnah Sebelum Iduladha yang Dzulhijah

Puasa sunnah sebelum Iduladha yang Dzulhijjah dilaksanakan mulai tanggal 1 Dzulhijjah hingga 9 Dzulhijjah. Puasa sunnah sebelum Iduladha ini adalah salah satu amalan yang dianjurkan dikerjakan dalam 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijjah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya…" dikutip dari HR. Abu Daud nomor 2437.

Niat puasa sunnah sebelum Iduladha yang Ddzulhijah 7 hari di awal bulan:

Nawaitu shauma syahri dzil hijjati sunnatan lillahi ta’ala

Artinya: "Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala."

Setelah membaca niat puasa sunnah sebelum Iduladha yang Ddzulhijah ini di malam sebelum tanggal 1 Dzulhijjah, umat Muslim bisa memulai puasa dengan sahur di dini hari. Kemudian, melanjutkan ibadah puasa sunah selama tujuh hari berturut-turut tanpa putus.

Seperti yang dicatat Ibnu Abbas, 10 hari sebelum Idul Adha memiliki catatan bersejarah dalam ajaran Islam. Hari pertama di bulan Dzulhijah dikenal dengan hari dimaafkannya Nabi Adam oleh Allah SWT karena telah memakan buah khuldi. Hari kedua Dzulhijah merupakan hari diselamatkannya Nabi Yunus oleh ikan Nun.

Di hari ketiga bulan Dzulhijah merupakan hari dikabulkannya doa Nabi Zakaria untuk memiliki keturunan yaitu Yahya. Hari keempat merupakan hari kelahiran Nabi Isa, hari kelima merupakan hari kelahiran Nabi Musa. Sedangkan hari keenam merupakan hari kemenangan para Nabi dalam berjuang menegakkan Islam. Untuk hari ketujuh Dzulhijah merupakan hari ditutupnya pintu neraka.

4 dari 6 halaman

Tata Cara dan Bacaan Niat Puasa Sunnah Sebelum Iduladha yang Tarwiyah

Selesai dengan ibadah puasa sunnah sebelum Iduladha 7 hari di awal bulan Dzulhijjah, umat Muslim yang masih ingin memperoleh keberkahan dari Allah SWT bisa melanjutkan dengan niat puasa Tarwiyah.

Keutamaan puasa sunnah sebelum Iduladha yang Arafah ini sangat besar, sehingga ia termasuk ke dalam puasa sunah yang sangat dianjurkan (sunah muakkad). Bagaimana tidak, hanya dengan berpuasa selama 1 hari saja, dosa kamu selama dua tahun, yaitu satu tahun sebelum, dan satu tahun yang akan datang akan dihapuskan.

Niat puasa sunnah sebelum Iduladha yang Tarwiyah diucapkan pada tanggal 8 Dzulhijjah, tepat setelah puasa 7 hari selesai atau dua hari sebelum Hari Raya Idul Adha.

Niat puasa sunnah sebelum Iduladha yang Tarwiyah:

Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya niat berpuasa sunnah tarwiyah karena Allah ta’ala."

Setelah membaca niat puasa tersebut, bisa menjalankan sahur pada dini hari dan menjalankan puasa Tarwiyah.

5 dari 6 halaman

Tata Cara dan Bacaan Niat Puasa Sunnah Sebelum Iduladha yang Arafah

Usai menjalankan puasa sunnah sebelum Iduladha yang Tarwiyah, ada pula puasa sunnah Arafah yang dianjurkan bagi umat Muslim yang tidak sedang menjalankan ibadah Haji. Puasa sunnah sebelum Iduladha Arafah dilakukan tepat setelah puasa Tarwiyah, yakni pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Keutamaan puasa sunnah sebelum Iduladha yang Arafah ini tidak main-main, yaitu bisa menggugurkan dosa selama dua tahun. Keutamaan puasa sunnah sebelum Iduladha yang Arafah ini sangat besar, sehingga ia termasuk ke dalam puasa sunah yang sangat dianjurkan (sunah muakkad).

Bagaimana tidak, hanya dengan berpuasa selama 1 hari saja, dosa kamu selama dua tahun, yaitu satu tahun sebelum, dan satu tahun yang akan datang akan dihapuskan. Rasulullah SAW bersabda dalam riwayat Muslim:

"Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa satu tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu," (HR Muslim).

- Lafal niat puasa sunnah sebelum Iduladha yang Arafah di malam hari:

Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnati Arafah lillaahi ta‘aalaa.

Artinya, “Saya berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.”

- Lafal niat puasa sunnah sebelum Iduladha yang Arafah di siang hari:

Nawaitu shauma haadzal yaumi ‘an adaa’i sunnati Arafah lillaahi ta‘aalaa.

Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah SWT.”

Itulah niat puasa sunnah sebelum Iduladha yang Arafah pada malam hari sebelum berpuasa dan siang hari saat sudah berpuasa. Jadi, jika kamu lupa melafalkan niat di malam hari, kamu tidak perlu khawatir karena kamu masih bisa melafalkannya di siang hari saat berpuasa. Tentunya dengan catatan kamu belum makan dari waktu subuh.

6 dari 6 halaman

Keutamaan Puasa Sunnah Sebelum Iduladha

1. Menghapus Dosa Satu Tahun

Keutamaan puasa sunnah sebelum Iduladha yang tarwiyah adalah dapat menghapuskan dosa satu tahun bagi siapa pun yang melakukannya. Keutamaan puasa Tarwiyah ini dijelaskan dalam hadis riwayat (HR) Ibnu An-Najjar dan Abdullah bin Abbas. Dalam HR tersebut Nabi Muhammad SAW berkata:

"Puasa di hari Tarwiyah (8 Dzulhijah) akan mengampuni dosa setahun yang lalu. Sedangkan puasa hari Arafah (9 Dzulhijah) akan mengampuni dosa dua tahun," (H.R. Tirmidzi).

2. Menghapus Dosa Dua Tahun

Keutamaan puasa sunnah sebelum Iduladha yang Arafah yang sudah banyak diketahui dapat menghapus dosa seseorang selama dua tahun. Dosa yang dimaksud adalah dosa tahun sebelumnya dan dosa tahun sesudahnya. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah SAW,

“Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim).

3. Ibadah pada 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

Keutamaan puasa sunnah sebelum Iduladha yang Arafah yang kedua sebagai amalan yang dikerjakan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah merupakan hari yang istimewa bagi umat muslim, di mana pada hari itu, amal-amal sholeh yang dikerjakan sangat dicintai oleh Allah SWT.

“Dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu: Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Mereka bertanya: Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah? Beliau menjawab: Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun." (HR. Imam Bukhori).

4. Dikerjakan pada Hari Arafah

Keutamaan puasa sunnah sebelum Iduladha yang Arafah yang ketiga, yaitu puasa ini dilaksanakan hanya pada hari Arafah. Pada hari tersebut, Allah SWT banyak membebaskan manusia dari neraka. Sesuai dengan hadist yang berbunyi,

“Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka melebihi hari arafah” (HR. Muslim).

5. Sunnah Rasulullah SAW

Keutamaan puasa sunnah sebelum Iduladha yang Arafah yang keempat, yaitu bahwa puasa Arafah ini merupakan amalan yang sering dilakukan oleh Rasulullah. Rasulullah disebutkan tidak pernah meninggalkan puasa sunnah ini.

“Ada empat perkara yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah yaitu puasa asyura, puasa hari arafah, puasa tiga hari setiap bulan dan shalat dua rakaat sebelum subuh.” (HR. An Nasa’i dan Ahmad)

6. Amalan yang Disukai Allah SWT

Keutamaan puasa sunnah sebelum Iduladha yang 1-7 Dzulhijjah diperlihatkan dalam sebuah hadis Ibnu 'Abbas. Dia menceritakan bahwa Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wa sallam bersabda, yang artinya:

"Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama Dzulhijjah)."Para sahabat bertanya: "Tidak pula jihad di jalan Allah?" Nabi shallallahu'alaihi wa sallam menjawab: "Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun." (HR. Abu Daud no. 2438, At Tirmidzi no. 757, Ibnu Majah no. 1727, dan Ahmad no. 1968)

Hadis lainnya juga menunjukkan kemuliaan amalan puasa sunnah sebelum Iduladha yang 10 hari pertama bulan Dzulhijjah bagi umat Islam.

"Dari Umar radhiyallahu‘anhuma, bahwa Nabi Shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda: 'Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid'." (HR. Ahmad)