Sukses

9 Jenis Cabe Paling Pedas di Indonesia yang Populer, Disukai Penyuka Sambal

Ini beberapa jenis cabai paling pedas di Indonesia, pecinta sambal wajib coba.

Liputan6.com, Jakarta Ciri khas makanan Indonesia adalah memiliki cita rasa yang kuat. Salah satu cita rasa yang banyak disukai oleh masyarakat Indonesia adalah pedas, unsur utamanya tentu adalah cabai. Cabai bisa diolah menjadi bubuk maupun sambal.

Meski bukan asli Indonesia, tapi cabai kini sudah tak bisa terpisahkan dengan budaya kuliner di sini. Di Indonesia sendiri, ada beberapa jenis cabe paling pedas yang paling sering digunakan, salah satu cabai keriting merah dan hijau, cabe rawit merah, cabai rawit hijau, hingga cabai merah dan cabai hijau besar.

Tapi sebenarnya varian cabai ini tak hanya terbatas cabai rawit atau cabai keriting saja. Namun ada banyak jenis cabai unik dan khas, dari beberapa daerah yang ada di Indonesia. Salah satunya di Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, hingga Sulawesi Selatan.

Untuk lebih detailnya tentang jenis cabai paling pedas di Indonesia, berikut ini penjelasannya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Minggu (25/7/2021).

2 dari 5 halaman

Cabai Merah Besar dan Cabai Merah Keriting

1. Cabai Merah Besar

Jenis cabai paling pedas di Indonesia yaitu cabai merah. Cabai ini termasuk ke dalam jenis cabe yang paling sering digunakan untuk memasak. Jenis cabai merah sendiri terbagi ke dalam dua jenis, yaitu cabai merah besar dan cabai merah keriting.

Cabai merah besar memiliki ciri warna merah menyala dengan bentuk yang agak gemuk, panjang, dan dengan ujung yang lancip. Selain itu, merah besar biasanya diulek atau diblender dan dijadikan sebagai campuran bumbu sambal goreng, sambal mentah, sambal balado, dan bahan masakan berbumbu pedas lainnya.

Cabai merah besar memiliki rasa yang tidak terlalu pedas, sehingga cocok untuk bahan tumisan. Namun, meskipun tidak terlalu pedas, cabai ini sering digunakan sebagai pelengkap sambal untuk menghasilkan warna merah menyala sehingga meninggalkan kesan pedas pada sambal tersebut. Cabai merah besar sendiri banyak mengandung air, sehingga mudah busuk. Jadi, segera gunakan cabai merah besar daripada menyimpannya terlalu lama.

2. Cabai Merah Keriting

Jenis cabe paling pedas di Indonesia selanjutnya yaitu cabai merah keriting. Sesuai dengan namanya, cabai merah keriting memiliki bentuk keriting dengan warna merah terang. Ukurannya panjang dan lancip dengan diameter yang lebih kecil dibanding cabai merah besar. Sama seperti cabai merah besar, rasa dari cabai merah keriting juga tidak terlalu pedas.

Cabai merah keriting biasanya diolah dengan cara dipotong serong dan dicampurkan ke dalam  aneka tumisan. Tekstur daging cabai jenis ini cenderung padat dan bijinya menempel erat pada dagingnya. Cabai merah keriting banyak diolah dan digunakan sebagai pelengkap tumisan dengan cara diiris serong.

3 dari 5 halaman

Cabai Rawit Merah dan Cabai Rawit Hijau

3. Cabai Rawit Merah

Jenis cabai paling pedas di Indonesia selanjutnya yaitu cabai rawit merah. Ungkapan “kecil-kecil cabai rawit” sepertinya sangat pas untuk menggambarkan sifat jenis cabai berukuran kecil yang satu ini karena memang cabai rawit merah memiliki rasa paling pedas dibandingkan dua jenis cabai merah sebelumnya. Cabai berukuran kecil ini memiliki rasa pedas yang cukup tajam. Bahkan, cabai rawit merah sering disebut-sebut sebagai jenis cabai dengan tingkat kepedasan yang tinggi.

4. Cabai Rawit Hijau

Jenis cabe paling pedas di Indonesia selanjutnya yaitu cabai rawit hijau. Meskipun berwarna hijau, cabai rawit hijau bukanlah cabai rawit yang belum matang. Namun, merupakan jenis cabai tersendiri. Jenis cabai ini berbentuk kecil dan berwarna hijau agak tua. Dibandingkan dengan cabai rawit merah, rasanya tidak terlalu pedas. Cabai rawit hijau akan berubah menjadi coklat ketika dimasak. Cabai rawit jenis ini kerap digunakan sebagai pelengkap gorengan maupun sebagai bahan pelengkap acar.

4 dari 5 halaman

Cabai Hijau Besar dan Cabai Hijau Keriting

5. Cabai Hijau Besar

Jenis cabai paling pedas di Indonesia selanjutnya yaitu cabai hijau besar. Cabai hijau merupakan fase muda dari cabai merah. Biasanya, cabai hijau digunakan untuk menyedapkan masakan, terutama tumisan. Cabai hijau sendiri terbagi dua jenis, yakni besar dan keriting. Cabai hijau besar merupakan cabai merah besar yang belum matang. Warnanya hijau tua dengan tekstur yang renyah. Cirinya sama seperti cabai merah besar, hanya saja warnanya masih hijau tua. Cabai hijau besar paling cocok diolah dan dijadikan sebagai bahan untuk menumis dengan cara dipotong serong dan dicampurkan ke dalam tumisan. Cara mengolah cabai hijau besar yaitu dengan direbus atau digoreng terlebih dahulu sebelum diolah.

6. Cabai Hijau Keriting

Jenis cabe paling pedas di Indonesia selanjutnya yaitu cabai hijau keriting. Sama seperti cabai hijau besar, cabai hijau keriting merupakan cabai merah keriting yang belum matang. Cabai hijau keriting adalah fase muda dari cabai merah keriting. Rasanya pun tidak sepedas cabai merah keriting. Biasanya, cabai jenis ini digunakan bersama cabai hijau besar untuk melengkapi tumisan maupun dibuat sambal hijau. Biasanya, cabai hijau diolah dengan cara dipotong serong, lalu dicampurkan ke dalam aneka tumisan.

5 dari 5 halaman

Cabai Gendot dan Cabai Katokkon

7. Cabai Gendot

Cabai gendot bisa dibilang sebagai jenis cabe yang paling pedas di antara jenis cabai lainnya. Warnanya hijau menuju jingga dan ukurannya kecil dengan bentuk yang sedikit gemuk. Cabai gendot paling pas dimasak utuh bersama sayur atau diiris tipis dan dicampur ke dalam tumisan.

Jenis cabai asal Dieng, Wonosobo ini memiliki bentuk yang unik dengan tekstur renyah dan rasa yang pedas menggigit, sehingga banyak digunakan untuk acar atau ditumis bersama bahan masakan lainnya, seperti tahu atau irisan daging.

8. Cabai Katokkon

Jenis cabe paling pedas di Indonesia selanjutnya yaitu cabai katokkon. Cabai yang populer di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, ini memiliki bentuk  bulat seperti tomat dengan diameter sekitar 2-3 cm per buahnya. Cabai Katokkon memiliki rasa yang lebih pedas dibandingkan cabai rawit. Jenis Cabai ini biasanya sering digunakan untuk menambah rasa pada aneka hidangan khas Tana Toraja. Selain itu, aroma khas yang dihasilkan cabai katokkon dipercaya dapat menambah kelezatan suatu sajian.

9. Cabai Jawa

Jenis cabai paling pedas di Indonesia selanjutnya yaitu cabai jawa. Kalau yang satu ini bentuknya unik, dan tidak ditemukan di dalam masakan, melainkan di dalam racikan jamu. Disebut sebagai cabai Jawa, ataui cabai Jamu. Fungsi cabai yang satu ini lebih untuk meningkatkan kesehatan tubuh.

Salah satu manfaatnya adalah untuk meningkatkan stamina pria, menurunkan demam pada tubuh, hingga membantu menyembuhkan penyakit batu ginjal. Untuk rasa sendiri tetap pedas, dan beberapa orang mengatakan rasanya mirip seperti cabai rawit. Untuk menyajikan cabai Jawa ini, sebelumnya cabai-cabai ini harus dikeringkan lebih dulu. Selain itu cabai Jawa juga sering diseduh sebagai minuman, karena memberikan efek hangat di tubuh.