Liputan6.com, Jakarta Beberapa waktu lalu mantan pesulap Deddy Corbuzier mengumumkan jika dirinya pamit dari media sosial, baik Instagram ataupun channel YouTube. Saat menyatakan pamit dari media sosial pria 44 tahun ini pun tak menjelaskan secara detail mengenai alasannya.
Namun, baru-baru ini melalui Channel YouTube pribadinya, Deddy Corbuzier mengungkapkan alasannya menghilang dari media sosial. Dalam sebuah video bertajuk "Saya Sakit, Kritis, dan Hampir Meninggal. Why I Stop - Deddy Corbuzier" yang tayang pada Minggu (22/8/2021) Deddy Corbuzier mengungkapkan jika dirinya terkonfirmasi positif COVID-19.
Advertisement
Baca Juga
Unggahan ayah satu anak yang mengungkapkan jika dirinya telah terkonfirmasi positif COVID-19 pun menjadi sorotan publik. Bahkan, dirinya juga mengungkapkan permohonan maaf kepada netizen karena baru bisa memberitahu hal tersebut saat ini dalam akun Instagram pribadinya.
"Yes it's covid. Mohon maaf saya baru bisa memberitahu keadaan sebenarnya pada masyarakat," ujar Deddy Corbuzier.
Dirangkum Liputan6.com dari Channel YouTube Deddy Corbuzier, berikut ini beberapa fakta yang diungkapkan Deddy Corbuzier yang mengonfirmasi dirinya positif COVID-19, Minggu (22/8/2021).
1. Hilang 2 minggu dari media sosial
Sebelumnya, Deddy Corbuzier mengungkapkan jika dirinya pamit dari media sosial. Pria kelahiran 28 Desember 1976 ini pun diketahui tidak aktif dari media sosial selama kurang lebih 2 minggu.
Rupanya, selama dua pekan dirinya break dari media sosial, Deddy Corbuzier tengah menjalani pemulihan kesehatan akibat terkonfirmasi positif COVID-19. Hal ini dikarenakan sebelumnya ia harus mengurus anggota keluarga yang hampir semuanya dinyatakan positif COVID-19. Mulai dari mencari rumah sakit, obat-obatan dan lain sebagainya pun dilakukan oleh Deddy.
"Kontak saya dengan mereka terus-terusan.Saya pada saat itu sangat pede (tidak terpapar virus Covid-19) bahwa pola hidup saya sehat. Saya juga prokes, tapi ternyata sepertinya beban dirinya terlalu tinggi, saya cek antigen tiap hari ternyata covid," ujarnya.
Advertisement
2. Deddy Corbuzier sempat mengaku tak khawatir
Meski dinyatakan COVID-19, akan tetapi Deddy Corbuzier mengaku tidak terlalu khawatir. Pasalnya ia beranggapan hanya mengalami demam beberapa hari. Tak hanya itu saja, anggapan tersebut diperjelas karena dirinya tidak mengalami gejala apapun saat terpapar COVID-19.
"Saya tidak khawatir ya udah. Paling juga demam dua hari, itu yang ada dipikiran saya. Ternyata benar, di hari setelah saya itu, saya PCR saya positf. Di hari ketiga atau keempat dengan tiga macam antigen berbeda (sudah negatif Covid-19), tanpa ada gejala," lanjutnya.
3. Dilarikan ke rumah sakit dan Sempat kritis
Meski telah dinyatakan negatif COVID-19, namun tak berapa lama dirinya justru mengalami demam hingga 40 derajat celcius. Bahkan, kondisi tubuhnya semakin memburuk hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
"Saya dibawa ke rumah sakit lagi, ini memburuk. Saya ada di masa badai sitogen, saya kaget soalnya yang saya tahu badai sitokin ini yang membuat orang meninggal. Saat itu saya gak boleh pulang (harus rawat inap di rumah sakit)," ujarnya
Bukan hanya itu, ia juga menyebut mengalami badai sitokin. Namun, badai sitokin yang dialami oleh Deddy menghampiri saat dirinya telah dalam keadaan negatif. Bahkan, dirinya sempat mengalami masa kritis efek dari badai Sitokin imbas virus COVID-19.
“Saya sakit kritis, hampir meninggal karena badai sitokin, lucunya dengan keadaan sudah negatif. Yes it's covid,” ujar Deddy Corbuzier.
Advertisement
4. Alami badai sitokin tanpa gejala
Bukan hanya mengalami badai sitokin saat dirinya dalam keadaan negatif saja, akan tetapi Deddy Corbuzier menyebutkan jika ia tidak mendapatkan gejala apapun.
“Tanpa gejala apapun tiba-tiba saya masuk ke dalam badai Cytokine dengan keadaan paru-paru rusak 60 persen dalam dua hari.” lanjutnya.
Tak hanya itu saja, beberapa dokter juga turun tangan menangani keadaan Deddy Corbuzier saat mengalami masa kritis akibat badai sitokin agar kembali stabil. Dokter yang menangani Deddy Corbuzier antara lain ialah Jendral Lukman Waka RSPAD, Dr Wenny Tan hingga Dr Gunawan.
5. Saturasi oksigen tidak menurun
Deddy Corbuzier menyebutkan jika saat masa kritis karena badai sitokin COVID-19 menjadi situasi hidup dan mati yang cukup mengerikan. Namun yang cukup mengejutkan ialah keadaan saturasi oksigen dalam tubuh Deddy Corbuzier yang tetap berada dalam 97-99 persen.
"Hebatnya oksigen darah saya tidak turun bahkan diam di 97-99 karena pola hidup sehat saya selama ini, hingga saya bisa selamat walau dengan kerusakan paru yang parah. Bayangkan kerusakan sebesar itu tanpa penurunan oksigen. That's and the doctor help.. Make me pass my critical time... Life and death. But then.. Kisah saya berlanjut." lanjutnya.
Advertisement
6. Kisahkan soal Dokter Gunawan
Bukan hanya menceritakan saat dirinya terpapar COVID-19 dan mengalami badai sitokin saja, akan tetapi Deddy COrbuzier juga membagi kisah menganai salah satu dokter yang merawatnya yaitu dokter Gunawan. Deddy menyebutkan jika dokter Gunawan rela mengeluarkan uang pribadi untuk pasien-pasiennya.
“Dia mengeluarkan banyak uang pribadi untuk obat-obat dan biaya lainnya untuk banyak pasien. Karena dia tahu kalau tidak dibantu, mereka mati.” lanjut Deddy Corbuzier.
Bahkan, ia menyebutkan jika dokter Gunawan merelakan kendaraan pribadinya untuk membantu puluhan pasien tanpa memikirkan keadaannya sendiri. Hal ini pun membuat Deddy COrbuzier memberikan satu unit mobil sebagai tanda terima kasih atas usaha dan kerja keras dokter Gunawan dalam membantu pasien-pasiennya.