Liputan6.com, Jakarta Wisata Banjarmasin terkenal dengan pasar terapungnya. Hal ini tidak mengherankan karena ibu kota provinsi Kalimantan Selatan ini memang memiliki banyak sungai. Bahkan, Banjarmasin juga dikenal dengan julukan Kota Seribu Sungai.
Baca Juga
Advertisement
Wilayahnya yang dikelilingi oleh sungai-sungai tentunya mempengaruhi destinasi wisata Banjarmasin. Hal ini menjadi salah satu keunikan wisata Banjarmasin dari wilayah lain. Kamu tentunya wajib berkunjung ke sini setidaknya sekali seumur hidup.
Wisata Banjarmasin terdiri dari destiasi sungai hingga tepian sungai. Tidak hanya itu, banyak juga bangunan-bangunan bersejarah, destinasi yang unik, serta wisata alam dengan pemandangan yang indah bisa kamu temui di Banjarmasin.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (2/9/2021) tentang wisata Banjarmasin.
Wisata Banjarmasin Ikonik
Pasar Terapung Muara Kuin Banjarmasin
Wisata Banjarmasin yang pertama adalah Pasar Terapung Muara Kuin Banjarmasin. Pasar terapung ini merupakan salah satu yang terkenal di sungai Banjarmasin. Kurang lengkap rasanya apabila tidak melakukan perjalanan ke Banjarmasin tanpa berkunjung ke pasar tradisional yang sudah bertahan lama sejak ratusan tahun silam.
Pasar terapung ini terletak di Jalan Kuin Utara Kelurahan Kuin Selatan, Kecamatan Banjarmasin Barat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pasar terapung ini menjadi salah satu ciri khas wisata Banjarmasin. Proses jual beli dilakukan di atas perahu. Kamu dapat menemukan aneka kebutuhan, mulai dari hasil pertanian, makanan, hingga pakaian.
Pasar Terapung Lok Baintan
Alternatif pasar terapung yang bisa kamu kunjungi ketika berada di Banjarmasin adalah Pasar Terapung Lok Baintan. Pasar terapung yang satu ini terletak di Jalan Sungai Martapura, Desa Sungai Tandipah, Kacamatan Sungai Tabuk, Sungai Tandipah, Kalimantan Selatan.
Jaraknya dari pusat kota Banjarmasin hanyalah 12 km. Mirip dengan Pasar Terapung Muara Kuin Banjarmasin, kamu dapat merasakan suasana pasar, namun di atas sungai. Aneka sayur, buah, serta barang kebutuhan pokok lain dijual di atas perahu. Uniknya lagi, beberapa penjual masih menerima sistem barter.
Jembatan Barito
Jembatan Barito yang berada di Banjarmasin ini memiliki panjang kurang lebih 1 kilometer yang menghubungkan sisi barat dan sisi timur Sungai Barito. Jika kamu ingin ke Jembatan Barito, datanglah pada saat sore hari, karena pemandangan matahari terbenam di sini sangat menawan.
Jembatan Barito juga tidak pernah sepi dikunjungi oleh wisatawan. Hal ini tidak mengherankan, karena jaraknya hanya 30 menit perjalanan saja dari pusat kota Banjarmasin. Di sepanjang Sungai Barito dekat jembatan terdapat berbagai macam wisata kuliner khas Banjarmasin, yang siap dijajakan dan mengisi perut lapar.
Rumah Jomblo
Bangunan yang unik ini menjadi salah satu wisata Banjarmasin yang digemari warga. Pasalnya Rumah Jomblo ini terletak di atas sebuah gundukan tanah merah, membuatnya makin menawan. Wisatawan menjadikan tempat ini sebagai destinasi yang instagramable.
Advertisement
Wisata Banjarmasin Taman dan Museum
Taman Siring Sungai Martapura
Satu lagi wisata Banjarmasin yang mengandalkan sungai adalah Taman Siring Sungai Martapura. Taman ini berada di Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Kapten Tendean. Berada di sepanjang Sungai Martapura, kamu bisa melihat aktivitas jukung atau perahu khas Banjarmasin di sana.
Silakan bawa alat pancing dan puaskan hobi memancing di tempat wisata ini. Jika ingin menikmati pemandangan sekitar sungai, kamu bisa duduk di bangku yang telah disediakan sambil menikmati kuliner dari warung yang berjajar di taman.
Taman Maskot
Sesuai dengan namanya, tempat wisata ini menampilkan dua maskot kota Banjarmasin, yaitu bekantan dan pohon kasturi. Di gerbang masuk, kamu akan disambut sebuah patung bekantan seukuran manusia dewasa. Tak jauh di belakangnya, ada patung pohon kasturi dengan monyet–monyet bergelantungan.
Di sebelah kanan gerbang masuk, ada rumah tanaman yang berisi banyak kaktus, lidah buaya, dan beberapa jenis tanaman lain dalam pot. Untuk fasilitas, Taman Maskot telah dilengkapi dengan lahan parkir, mushola, toilet, bangku-bangku taman, warung makan, dan arena bermain anak. Lokasinya berada di Jalan H. Djok Mentaya.
Museum Wasaka
Museum Wasaka adalah singkatan dari Waja Sampai Kaputing yang merupakan motto perjuangan rakyat Kalimantan Selatan. Tempat wisata sejarah ini berada di Jalan H. Andir, Kampung Kenang Ulu, Banjarmasin Utara. Arsitektur bangunannya adalah rumah adat Banjarmasin yang berbentuk panggung dengan atap tinggi.
Di dalamnya, terdapat berbagai koleksi foto, mesin ketik, seragam perjuangan, dan senjata yang digunakan untuk melawan penjajah, seperti keris dan senjata api milik Belanda yang berhasil dirampas. Selain itu, ada sebuah sepeda tua yang dahulu digunakan untuk mengantar surat secara sembunti-sembunyi. Museum Wasaka buka setiap hari, kecuali Senin dan hari libur nasional, mulai pukul 08.30 sampai 12.30 WITA
Wisata Banjarmasin Alam
Pulau Kembang
Pulau Kembang merupakan sebuah pulau yang berada di tengah Sungai Barito. Tempat wisata ini menjadi habitat monyet dan beberapa jenis burung. Menurut warga, di pulau ini terdapat seekor monyet besar yang merupakan raja monyet.
Tempat wisata ini berjarak sekitar 1,5 km dari pusat kota Banjarmasin. Untuk dapat melihat aktivitas monyet-monyet dari dekat, kamu harus membayar sebesar Rp 5.000 untuk wisatawan domestik dan Rp 25.000 untuk wisatawan mancanegara.
Bukit Rimpi Pelaihari
Wisata Banjarmasin juga terkenal dengan destinasi perbukitannya yang indah. Hal ini dikarenakan Kalimantan merupakan wilayah yang subur dengan hutan hujan tropis yang membuat suasana hijau terbentang sepanjang mata.
Apabila kamu tertarik menikmati wisata alam perbukitan di Kalimantan Selatan, kamu bisa mengunjungi Bukit Rimpi Pelaihari. Letaknya sangat mudah dan dapat ditempuh dari Kota Banjarmasin melalui Jalan Trans Kalimantan. Panorama alam perbukitan ini mirip dengan bukit ala New Zealand.
Bukit Matang Kaladan
Masih dengan panorama perbukitan, wisata Banjarmasin berikutnya adalah Bukit Matang Kaladan. Lokasinya tidak jauh dari puncak hutan Tahura, Di sini kamu bisa mendapatkan pemandangan hutan dan danau dengan pulau-pulau unik yang berada di tengah. Uniknya lagi, di tempat wisata ini juga tersedia spot foto dengan latar belakang pemandangan Bukit Matang Kaladan yang instagramable.
Advertisement
Wisata Banjarmasin Pasar
Pusat Kuliner Tepian Sungai Martapura
Jika ingin menikmati kuliner khas Banjarmasin di satu tempat, kamu bisa datang ke pusat kuliner Banjarmasin yang berada di Jalan Pos. Di jalan sepanjang 300 meter ini, terdapat sekitar 52 kios makanan yang menjual aneka kuliner khas Banjarmasin, seperti laksa, nasi kuning, soto Banjar, dan lupis. Selain itu, ada nasi goreng sebagai hidangan nasional dan juga kuliner dari daerah lain seperti masakan Padang dan Palembang.
Pasar Intan Martapura
Pasar intan ini berada di Jalan Ahmad Yani, Martapura, atau sekitar 45 km dari pusat Kota Banjarmasin. Pasar ini menjadi tempat wisata yang tepat bagi penggemar batu permata. Sebagai kota dengan hasil tambang batu permata terbesar di Indonesia, batu permata di sini memiliki kualitas baik.
Di pasar ini, terdapat sekitar 87 toko batu permata. Selain dalam bentuk batuan, kamu juga bisa membeli batu permata yang telah diolah menjadi berbagai bentuk, seperti kalung, gelang, cincin dan juga bros.
Sasirangan
Di sini, kamu bisa menemukan batik sasirangan yang merupakan batik khas Banjarmasin. Tempat wisata belanja ini ada di Jalan Seberang Masjid, Kampung Melayu. Selain membeli, kamu juga bisa melihat proses pembuatan batik. Batik sasirangan ini memiliki ciri berwarna cerah. Kamu bisa membeli yang masih berbentuk kain atau yang sudah jadi seperti pakaian, selendang, seprai, dan taplak meja. Ada juga berbagai aksesoris yang dibuat dari kain batik ini mulai dari tas, dompet sampai sapu tangan.
Wisata Banjarmasin Masjid
Masjid Sultan Suriansyah
Masjid ini disebut juga dengan Masjid Kuin karena lokasinya yang berada di Kelurahan Kuin Utara. Dibangun antara tahun 1526 – 1550, masjid ini menjadi masjid tertua di Banjarmasin. Seperti bangunan khas Banjarmasin lainnya, Masjid Sultan Suriansyah berbentuk rumah panggung dengan ukiran khas Kalimantan Selatan dan atap tumpang.
Beberapa bagian dari masjid terlihat mirip dengan Masjid Agung Demak, terutama di bagian atapnya yang berundak dan mengerucut ke atas. Hal ini dimungkinkan karena hubungan kedua kesultanan pada zaman dahulu.
Masjid Sabilal Muhtadin
Masjid Sabilal Muhtadin disebut sebagai masjid terbesar di Banjarmasin. Masjid dengan lima buah menara ini mampu menampung sebanyak 15.000 orang jamaah. Namanya diambil dari nama kitab yang ditulis oleh Syeikh Muhammad Arsyad Al Banjary, seorang ulama besar di Kalimantan Selatan. Masjid yang dibangun pada tahun 1981 ini menjadi salah satu tempat wisata religi yang banyak dikunjungi wisatawan, baik dari dalam maupun luar kota.
Advertisement