Sukses

Penyebab Diare, Gejala, dan Pengobatannya yang Penting Dikenali

Penyebab diare pada umumnya adalah makanan atau minuman yang kotor dan terkontaminasi mikroorganisme.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab diare perlu diketahui karena penyakit ini cukup sering terjadi pada banyak orang. Banyak orang menderita penyakit diare satu atau dua kali dalam setahun. Biasanya diare berlangsung 2-3 hari dan bisa ditangani dengan obat-obatan yang dijual bebas.Tetapi pada kasus khusus, diare bisa berlangsung berminggu-minggu.

Diare sendiri adalah kondisi di mana feses yang dikeluarkan encer atau berair dengan frekuensi lebih sering daripada biasanya. Diare bisa terjadi pada siapa saja baik orang dewasa maupun anak-anak. 

Penyebab diare pada umumnya adalah makanan atau minuman yang kotor dan terkontaminasi mikroorganisme. Umumnya, diare bisa sembuh tanpa pengobatan apa pun. Namun, jika kondisi yang kamu alami cukup parah, segera periksakan diri ke dokter.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (6/9/2021) tentang penyebab diare.

2 dari 4 halaman

Penyebab Diare

Penyebab diare terjadi karena cairan dari makanan tidak dapat diserap usus dengan baik atau ada terlalu banyak cairan yang disekresikan ke usus. Padahal, harusnya usus besar menyerap cairan dari makanan yang kamu konsumsi dan meninggalkan kotoran (feses) setengah padat. Jika cairan dari makanan tersebut tidak diserap baik, maka hasilnya feses akan menjadi encer atau bahkan cair.

Penyebab diare ini dipengaruhi banyak faktor sehingga diare dapat berlangsung singkat atau lama.

Diare yang berlangsung singkat

Biasanya diare ini adalah gejala dari infeksi usus. Berikut penyebab diare yang berlangsung singkat seperti Liputan6.com kutip dari KlikDokter:

- Virus, seperti rotavirus

- Bakteri, seperti campylobacter

- Parasit, seperti giardia intestinalis

- Faktor psikologis (merasa cemas),

- Mengonsumsi minuman keras,

- Alergi makanan,

- Usus buntu

- Efek samping obat-obatan.

Jadi, penyebab diare ini bisa kamu cegah dengan menjaga kebersihan makanan.

Diare jangka panjang

Berbeda dengan penyebab diare jangka pendek, diare jangka panjang biasanya disebabkan oleh penyakit tertentu yang kamu alami. Berikut beberapa penyebab diare jangka panjang:

- Sindrom usus besar

- Penyakit coeliac, penyakit yang menyebabkan tubuh menolak protein gluten

- Penyakit Crohn, radang pada lapisan sistem pencernaan

- Radang pankreas kronis

- Kanker usus

- Efek samping pengangkatan bagian perut (gastrektomi)

3 dari 4 halaman

Gejala Diare

Setelah mengenali penyebab diare, kamu tentunya juga perlu mengetahui beberapa gejalanya. Namun, gejala yang dialami tiap orang yang menderita diare berbeda-beda. Ada yang mengeluarkan feses sangat encer, namun ada pula sebagian yang fesesnya tidak terlalu encer.

Berikut beberapa gejala diare yang perlu kamu ketahui:

- Kram perut

- mual dan muntah

- Sakit kepala

- Hilangnya nafsu makan.

Pengeluaran cairan melalui feses yang berlebihan ditambah dengan hilangnya nafsu makan dapat berdampak dehidrasi. Kondisi ini harus segera ditangani karena bisa berakibat fatal. Dehidrasi sendiri lebih mudah terjadi pada anak-anak. Hal ini dikarenakan ketahanan anak-anak terhadap dehidrasi yang lebih rendah ketimbang orang dewasa.

Umumnya pada orang dewasa, diare akan pulih dalam waktu 2-4 hari. Pada anak-anak, waktu pemulihan lebih lama yaitu 5-7 hari. Apabila diare berlangsung lebih dari satu minggu atau kondisinya bertambah parah, segera periksa ke dokter. Waspadai juga tanda-tanda dehidrasi selama masa pemulihan.

4 dari 4 halaman

Pengobatan Diare

Pada umumnya, diare biasanya akan hilang dengan sendirinya tanpa bantuan pengobatan apa pun. Biasanya kondisi ini akan berlangsung hingga 7 hari. Namun, kamu bisa melakukan tindakan pengobatan dengan melakukan beberapa cara berikut:

Minum banyak cairan

Dehidrasi disebabkan karena terlalu banyak cairan yang keluar dari tubuh melalui buang air besar yang terlalu cair dan sering pada saat diare. Untuk mengatasi hal tersebut, orang yang sedang sakit diare dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan cairannya. Sebaiknya kamu minum banyak cairan dari air putih, air kelapa, teh manis, air kaldu, atau oralit.

Hindari makanan tertentu

Selama kamu sakit diare, sebaiknya memerhatikan asupan makanan dengan baik. Konsumsilah makanan yang lunak, tinggi protein dan rendah serat. Hindari berbagai makanan yang sulit dicerna agar gejala diare tidak semakin memburuk.

Secara umum, berikut beberapa makanan yang harus kamu hindari selama sakit diare:

- Makanan padat/ keras, pedas, berlemak, berminyak, mentah, berserat tinggi, dan banyak bumbu.

- Buah dan sayur yang mengandung gas.

- Alkohol dan kafein, setidaknya sampai 48 jam setelah semua gejala diare kamu menghilang.

- Hindari mengonsumsi susu atau produk olahan selama 3 hari setelah gejala diare kamu hilang. Namun, kamu bisa memakan keju atau yogurt yang mengandung probiotik.

Pilih makanan yang mengandung probiotik

Probiotik mengandung sekumpulan bakteri hidup yang mirip dengan bakteri sehat yang umumnya ditemukan di dalam sistem pencernaan tubuh. Probiotik dapat meningkatkan jumlah bakteri sehat yang ada untuk melawan kuman dalam saluran pencernaan kamu. Bakteri ini bisa kamu temukan dalam yoghurt dan keju. Jika diperlukan, kamu juga bisa mengonsumsi suplemen probiotik.

Rajin cuci tangan

Saat kamu mengalami diare, penting untuk cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas. Terutama setelah kamu pergi ke kamar mandi dan sebelum makan.

Pasalnya, tangan merupakan salah satu bagian tubuh yang sering digunakan untuk bersentuhan dengan berbagai benda. Bersalaman dengan orang lain, membuka gagang pintu, atau memencet tombol lampu adalah beberapa contoh aktivitas yang melibatkan sentuhan tangan. Cucilah tangan kamu menggunakan sabun dan air yang mengalir sampai benar-benar bersih. Jangan lupa, jaga pula kebersihan kuku.

Selain itu, kamu juga bisa mengatasi diare dengan mengonsumsi obat-obatan yang dianjurkan oleh dokter.

Video Terkini