Liputan6.com, Jakarta Tidak berbeda dari orang dewasa, anak-anak juga menghadapi situasi sama menantangnya selama pandemi COVID-19. Keterbatasan mobilitas di tengah upaya penanganan COVID-19 salah satunya berdampak pada ruang bermain buah hati.
Ruang bermain anak makin sempit bahkan tak jarang anak - anak malah disibukkan dengan gadget. Padahal, dengan bermain mampu memberikan stimulus pada otak, fisik, dan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan. Tak terkecuali anak panti asuhan.
Baca Juga
Menurut psikolog anak dan remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo Play is the work of the child, menurut Maria Montessori, sehingga sudah menjadi kebutuhan utama anak untuk bermain dan perlu kita penuhi.
Advertisement
Ia melanjutkan bahwa ada banyak manfaat bermain untuk tumbuh kembang & well-being anak. Misalnya, menstimulasi perkembangan sosial, kognitif, bahasa, regulasi emosi dan mengelola stres, rasa bosan, dan mood.
"Lewat bermain, kita memberikan anak kesempatan untuk mengasah kompetensinya sekaligus memperoleh keterampilan baru lainnya dalam suasana yang santai dan menyenangkan. Di tengah keterbatasan selama pandemi, orang tua sebaiknya tetap memperhatikan kebutuhan bermain anak yang dapat dilakukan di rumah,” jelas Vera Itabiliana Hadiwidjojo.
Paddle Pop juga memperhatikan keadaan anak yatim yang terkena dampak akibat Covid-19. Melalui komitmen brand purpose Paddle Pop #MainYuk, Paddle Pop percaya banyak hal baik dimulai dari bermain. Untuk itu, Paddle Pop bekerjasama dengan Benih Baik & The Menthilis Project memberikan donasi 1,500 Kotak Main Paddle Pop serta cemilan es krim Paddle Pop kepada anak panti asuhan yang terkena Covid-19 se-Jabodetabek selama bulan September 2021 dengan total donasi senilai Rp 94,380,000.
Kotak Main Paddle Pop diharapkan mampu menjadi pilihan aktivitas bermain ala Paddle Pop bagi anak yatim selama menjalani isolasi mandiri di Panti Asuhan, serta ditemani ragam es krim Paddle Pop yang dibuat khusus untuk anak.
Untuk di Jakarta, Kotak Main Paddle Pop disebar ke SOS Children Village Jakarta, Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala, Kantor Berita Anak Indonesia (Komunitas Dampingan), Komunitas Rawa Elok, Komunitas Muara Baru, dan Komunitas Marunda Pitung. Untuk Depok, terdapat yayasan, komunitas, sampai rumah binaan, seperti Darussalam, Darul Hikam, Al-Farhan, Al-Kamilah, Al-Aman Bedahan, dan Muhammadiyah Depok.
Selanjutnya Bekasi, terdapat yayasan, komunitas, dan rumah binaan, seperti Kampus Diakonea Modern dan Rehabilitasi Bogor. Untuk Bogor, diberikan kepada Chandra Naya dan Akbar Alqi.
(*)