Liputan6.com, Jakarta Pernikahan menjadi momen yang paling dinanti oleh banyak orang, baik itu pria maupun wanita. Momen pernikahan itu pun dibuat semeriah mungkin agar menjadi momen spesial tak terlupakan. Meski sudah dipersiapkan sebaik mungkin, namun ada saja kejadian di luar dugaan yang mengundang banyak perhatian.
Beberapa kasus pernikahan gagal pernah dan sering terjadi. Bisa disebabkan dengan datangnya mantan ke resepsi, makanan yang tidak enak, sampai adanya keributan saat pernikahan berlangsung. Seperti pada peristiwa yang baru-baru ini viral di media sosial.
Advertisement
Baca Juga
Sebuah video berdurasi satu menit 41 detik memperlihatkan sebuah pernikahan yang ricuh. Dalam video tersebut, ketika akad nikah berlangsung, mempelai pria ditendang oleh calon mertuanya. Bukan tanpa alasan, rupanya kekisruhan itu diduga ayah mempelai wanita kecewa kepada calon menantunya tersebut.
Video yang diunggah oleh akun Facebook Ansar Blur Sabtu (25/9/2021) diketahui berlangsung di Oimbo, Kecamatan Rasanae Timur, Kota Bima. Ayah pengantin wanita itu diduga emosi terhadap calon menantu di hadapannya, hingga melakukan kekerasan.
Berikut cerita selengkapnya, dilansir Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (28/9/2021).
Calon Mertua Emosi Pada Pengantin Pria
Dalam video itu terlihat penghulu yang mengenakan jas biru memimpin acara akad nikah. Kemudian giliran orangtua mempelai wanita membacakan istigfar dan syahadat. Namun di penghujung bacaan sang calon mertua tiba-tiba menyebut nama hewan menggunakan bahasa daerah.
Ayah pengantin wanita itu diduga emosi terhadap calon menantu di hadapannya.Ucapan tersebut memicu reaksi keluarga mempelai pria. Dalam video itu pula terdengar suara seorang wanita dari jauh.
"Au wali si masalah na, hargai ja ku mada doho sebagai keluarga na ni, gak enak didengar masalah begini (apalagi si masalahnya ini. Hargai kami sebagai keluarganya. Tidak enak didengar masalah begini)," celetuk suara wanita dalam video itu.
Mendengar perkataan tersebut, ayah mempelai wanita semakin emosi. Kemudian, ia bangkit dan menendang pengantin pria hingga terjengkang ke belakang. Tak tinggal diam, keluarga pengantin pria melakukan tindakan mertuanya itu ke polisi.
Kapolsek Rasanae Timur, IPTU Surato, mengatakan masih melakukan pemeriksaan tindak lanjut. Menurut Suroto, ayah pengantin wanita itu diduga emosi karena mempelai pria terlambat empat jam datang ke lokasi akad nikah.
"Empat kali ditunggu oleh KUA di tempat (akad nikah) yang disediakan, namun pengantin pria tak kunjung datang. Selain karena perbuatan pengantin pria. Keterlambatan pengantin pria juga memicu amarah sang mertua dan pihak keluarga," terang IPTU Surato, seperti dikutip oleh Liputan6.com dari Merdeka.com, Selasa (28/9/2021).
Advertisement
Pernikahan Dibubarkan
Meski keluarga sang pengantin pria melayangkan laporan, namun pihak kepolisian masih mengupayakan tindakan persuasif. Kasi Humas Polres Bima Kota Iptu Jufrin, Iptu Jufrin mengungkap, hal tersebut didasari alasan lantaran pihak yang berseteru telah merajut hubungan keluarga.
Sehingga, permasalahan itu disebut bakal dirampungkan dengan pendekatan kekeluargaan. Ia juga menuturkan, pernikahan tersebut langsung didatangi pihak Polsek setempat untuk ditengahi. Hal itu semata-mata agar tidak terjadi keributan lebih lanjut.
"Itu (acara pernikahan) bubar, itu bubar. Bubar terus Polsek setempat langsung mendatangi ke lokasi kejadian, langsung mengarahkan, langsung dilerai, ditengahi masyarakatnya untuk tidak ribut," ungkap Iptu Jufrin seperti dikutip oleh Liputan6.com dari Merdeka.com, Selasa (28/9/2021).
Beruntunglah tidak terjadi perkelahian yang berlanjut. Sang mertua segera dilerai dan ditenangkan. Akad nikah pun gagal dan dilanjutkan via telepon.