Sukses

6 Macam-Macam Tawaf yang Dilakukan Jamaah Haji, Ketahui Tata Caranya

Macam-macam tawaf yang sering dilakukan oleh jamaah haji dan umroh adalah tawaf qudum, tawaf ifadhah, tawaf sunah, tawaf tahiyyat, tawaf nazar, dan tawaf wada’.

Liputan6.com, Jakarta Macam-macam tawaf penting untuk diketahui oleh calon jamaah haji dan umroh yang akan berangkat tahun ini maupun tahun depan. Tawaf adalah suatu rukun ibadah haji dan umroh yang dilakukan dengan cara mengelilingi ka’bah sebanyak tujuh kali.

Tawaf hanya dilakukan oleh umat muslim di Masjidil Haram. Saat bertawaf, jamaah harus dalam keadaan suci dari hadas besar dan kecil, berbeda dengan Sa'i yang boleh dikerjakan dalam keadaan tidak suci. 

Tawaf dalam islam berarti sebagai ibadah pembuka jika Anda ingin beribadah di Masjidil Haram. Semisal ingin beritikaf, ingin salat, ingin menuntut ilmu dalam kajian-kajian Masjidil Haram, maka disunahkan tawaf begitu masuk Masjidil Haram. Macam-macam tawaf yang sering dilakukan oleh jamaah haji dan umroh adalah tawaf qudum, tawaf ifadhah, tawaf sunah, tawaf tahiyyat, tawaf nazar, dan tawaf wada’.

Berikut ini ulasan mengenai macam-macam tawaf, syarat, sunnah, dan tata caranya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Jum’at (1/10/2021).

2 dari 5 halaman

Syarat Tawaf

Berikut ini syarat wajib yang harus Anda ketahui dan laksanakan saat akan menjalankan tawaf di Masjidil Haram, diantaranya:

  1. Suci dari hadas.
  2. Suci dari najis pada badan dan pakaian.
  3. Menutup aurat.
  4. Dimulai dari tempat yang sejajar dengan Hajar Aswad yang ada disalah satu sudut Ka'bah. Apabila seseorang memulai tawafnya pada sudut Kaabah yang tidak sejajar dengannya, maka putaran itu tidak dihitung hingga sampai pada sudut Hajar Aswad untuk dihitung sebagai awal tawaf.
  5. Mengirikan Ka'bah dan berjalan ke depan.
  6. Dilakukan di dalam Masjidil Haram tetapi di luar bahagian Kaabah iaitu di luar Hijir Ismail dan Syazarwan.
  7. Dilakukan tujuh putaran dengan yakin.
3 dari 5 halaman

Sunnah Tawaf

Saat melakukan tawaf di Masjidil Haram, ada beberapa sunnah tawaf yang dapat Anda laksanakan, diantaranya:

1. Bertawaf dengan berjalan kaki.

2. Memendekkan langkah.

3. Berjalan cepat dengan berlari anak pada putaran 1-3 dan berjalan biasa pada putaran 4-7.

4. Istilam kepada Hajar Aswad saat awal tawaf sambil mengucapkan "Allahu Akbar".

5. Beristilam dengan tangan kanan.

6. Mencium Hajar Aswad dan meletakkan dahi ke atasnya.

7. Beristilam di rukun Yamani.

8. Berittibak.

9. Salat sunnah dua rakaat setelah tawaf di belakang Maqam Ibrahim.

10. Bertawaf berdekatan dengan Ka'bah (untuk memudahkan istilam).

Istilam

a. Mencium Hajar Aswad atau menyentuhnya dengan tangan.

b. Jika tidak mampu, memadai dengan isyarat atau melambai dengan tangan.

c. Lebih baik dilakukan setiap putaran jika mampu.

Ittibak

a. Meletakkan pertengahan kain selendang atau ihram di bawah ketiak kanan dan kedua ujungnya di atas kiri dengan menjadikan bahu kanan terbuka bagi kaum pria.

 

4 dari 5 halaman

Macam-macam Tawaf yang Sering Dilakukan Jamaah Haji dan Umroh

Berikut ini ada beberapa macam-macam tawaf yang sering dilakukan oleh jamaah haji dan umroh, diantaranya:

1. Tawaf Qudum

Macam-macam tawaf adalah tawaf qudum. Tawaf Qudum adalah penghormatan kepada Baitullah. Bagi jamaah yang melakukan haji ifrad atau qiran, hukum tawaf qudum adalah sunat, dilaksanakan di hari pertama kedatangannya di Mekkah. Bagi jamaah haji yang melakukan haji tamattu tidak disunahkan melakukan tawaf qudum karena tawaf qudum yang ia lakukan sudah termasuk di dalam tawaf umroh.

2. Tawaf Ifadhah

Macam-macam tawaf yang selanjutnya adalah tawaf ifadhah. Tawaf ifadhah merupakan tawaf yang menjadi rukun haji dan dilakukan bagi mereka yang telah pulang dari Wukuf di Arafah. Tawaf ini juga dinamakan sebagai tawaf rukun umrah. Bagi orang yang belum melakukan Tawaf Ifadah, hajinya dianggap belum selesai. Oleh sebab itu, meski hamaah sedang sakit, mereka tetap harus melakukan Tawaf Ifadah dengan ditandu. 

3. Tawaf Sunah

Macam-macam tawaf yang berikutnya adalah tawaf sunnah. Tawaf sunnah merupakan tawaf yang dilakukan semata-mata mencari ridha Allah pada waktu kapanpun. Tawaf ini adalah tawaf yang dikerjakan dalam setiap kesempatan masuk ke Masjidil Haram dan tidak diikuti dengan sa’i

4. Tawaf Tahiyyat

Macam-macam tawaf yang lainnya adalah tawaf tahiyyat. Tawaf tahiyyat merupakan tawaf sunah yang lazim dilakukan saat memasuki Masjidl Haram.

5. Tawaf Nazar

Macam-macam tawaf yang berikutnya adalah tawaf nazar. Tawaf nazar merupakan tawaf untuk memenuhi nazar (janji). Tawaf nazar hukumnya  wajib dikerjakan dan waktunya kapan saja.

6. Tawaf Wada'

Macam-macam tawaf yang lainnya adalah tawaf wada’. Tawaf wada’ merupakan tawaf "selamat tinggal" yang dilakukan sebelum meninggalkan kota Mekkah sebagai tanda penghormatan dan memuliakan Baitullah.

Menurut Imam Abu Hanifah,  Imam Syafi’i, Imam  Ahmad, dan  kebanyakan  ulama,  hukum tawaf wada’ adalah wajib bagi jamaah haji yang akan meninggalkan  Makkah. Jamaah yang meninggalkan tawaf wada’ dikenakan dam satu ekor kambing berdasarkan hadis Riwayat Bukhari Muslim  bahwa Nabi  SAW  memberikan rukhsah  (keringanan)  kepada perempuan yang haid untuk tidak tawāf wada’. Berdasar  hadist  ini disimpulkan  bahwa  hukum tawaf wada’ adalah wajib sebab rukhsah hanya berlaku dalam hal yang  wajib.

Perempuan yang haid  atau nifas tidak diwajibkan melakukan tawaf wada’. Penghormatan kepada Baitullah cukup dilakukan dengan berdoa di depan pintu  gerbang Masjid al-h}arām.  Menurut pendapat Imam Malik, Dawud, dan Ibnu Mundzir, hukum tawaf wada’ adalah sunah. Seseorang yang tidak mengerjakan tawaf wada’  tidak diharuskan membayar  dam. Menurut  Imam  Malik,  orang  sakit atau użur dapat mengikuti pendapat ini.

5 dari 5 halaman

Tata Cara Tawaf

Berikut ini tata cara tawaf adalah tawaf dilakukan dengan mengikuti syarat salat, yaitu bersuci, niat, menutup aurat, dan lain sebagainya. Namun dalam tawaf tidak ada larangan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Saat tawaf, pundak kiri harus lurus ke arah kiblat dan tidak boleh menoleh ke belakang. Putaran tawaf dilakukan sebanyak tujuh kali putaran berlawanan dengan arah jarum jam, dimulai dari titik Hajar Aswad.