Liputan6.com, Jakarta Artefak adalah benda arkeologi atau peninggalan benda-benda bersejarah. Dalam arkeologi, artefak berkaitan dengan peninggalan dari masa lampau. Peninggalan tersebut biasanya berupa alat atau sejenisnya yang dulu sering digunakan.
Selain memberikan informasi penting kepada arkeolog tentang budaya dan peradaban sebelumnya, fungsi artefak adalah membantu menentukan periode waktu bumi dan dalam catatan sejarah. Sebab banyak budaya kuno tidak memiliki bahasa tertulis dan tidak aktif tercatat sejarahnya.Â
Baca Juga
Advertisement
Dalam masa prasejarah dan sejarah, banyak ditemukan artefak. Contohnya yaitu alat-alat batu, logam, tulang, gerabah, prasasti lempeng dan kertas, tanduk binatang, hingga senjata logam dari jenis anak panah, mata panah, dan lain sebagainya.
Berikut ini ulasan mengenai definisi artefak, jenis-jenis, dan contohnya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Jum’at (1/10/2021).
Definisi Artefak
Artefak adalah sebuah bentuk benda arkeologi atau benda dari hasil peningalan bersejarah, yaitu kalaifsikasinya ialah semua benda yang dibuat atau dimodifikasi oleh manusiam, sehingga bisa dipindahkan. Itulah yang menjadi salah satu ciri penting dalam konsep artefak adalah bahwa benda tersebut bisa bergerak atau bisa dipindahkan (movable) oleh tangan manusia dengan mudah (relatif) tanpa merusak atau menghancurkan bentuknya.
Dalam arkeologi, pengertian artefak adalah benda (atau bahan alam) yang jelas dibuat oleh (tangan) manusia atau jelas menampakkan (observable) adanya jejak-jejak buatan manusia padanya (bukan benda alamiah semata) melalui teknologi pengurangan maupun teknologi penambahan pada benda alam tersebut.Â
Advertisement
Pengertian Artefak Menurut Para Ahli
Setelah mengetahui pengertian artefak secara umua, berikut ini ada pendapat lain mengenai pengertian artefak menurut para ahli yaitu :
National Geographic
Artefak adalah benda yang dibuat oleh manusia. Artefak termasuk seni, alat, dan pakaian yang dibuat oleh orang-orang dari waktu dan tempat tertentu. Istilah ini juga dapat digunakan untuk merujuk pada sisa-sisa benda, seperti pecahan tembikar atau barang pecah belah.
Science Daily
Artefak adalah benda apa pun yang dibuat atau dimodifikasi oleh budaya manusia, dan sering kali dipulihkan oleh upaya arkeologis. Contohnya termasuk alat-alat batu seperti titik proyektil, bejana tembikar, benda logam seperti kancing atau senjata dan barang-barang perhiasan pribadi seperti perhiasan dan pakaian. Contoh lain termasuk tulang yang menunjukkan tanda-tanda modifikasi manusia, pecahan batu api dari perapian atau bahan tanaman yang digunakan untuk makanan.
Ciri-ciri Artefak
Artefak memiliki beberapa ciri atau karakteristik yag penting Anda ketahui, diantaranya yaitu:
- Terbuat dari batu dan sudah mulai halus.
- Merupakan hasil kebudayaan yang diabadikan.
- Memiliki bentuk yang beragam, seperti lonjong, bulat, persegi dan sebagainya.
- Saat ditemukannya dapat berupa bentuk benda utuh maupun pecahan-pecahan yang nanti akan disatukan.
- Merupakan hasil dari peristiwa dalam arti sejarah.
Advertisement
Jenis-jenis Artefak dan Contohnya
Bentuk kebudayaan berupa artefak dikelompokkan menjadi empat jenis berdasarkanya zamannya, berikut masing-masing penjelasannya, yaitu :
1. Zaman Paleolitikum
Dalam buku Dasar-Dasar Ilmu Budaya (Deskripsi Kepribadian Bangsa Indonesia) (2019) karya Isma Tantawi, zaman paleolitikum diperkirakan terjadi sekitar 600 ribu tahun yang lalu. Zaman ini disebut juga zaman batu tua. Contoh artefak pada zaman paleolitikum adalah kapak genggam. Artefak ini banyak ditemukan di kawasan Pulau Jawa, khususnya Jawa Timur. Mayoritas artefak di zaman ini digunakan untuk perlindungan diri.
2. Zaman Mesolitikum
Dilansir dari buku Seni Rupa Indonesia dalam Perspektif Sejarah (2017) karya Purwo Prihatin, zaman mesolitikum atau zaman batu tengah memiliki banyak peninggalan artefak penting. Mayoritas temuan artefak tersebut memperlihatkan jika manusia di zaman ini mulai hidup menetap atau tinggal permanen. Artefak ini banyak ditemukan di Pulau Sumatera, namun ada juga di Bandung, seperti Padalarang Cicilengka, Banjaran, serta Kerinci. Contoh artefaknya adalah Kapak Sumatera atau pebble, kapak pendek atau haehe courte.
3. Zaman Neolitikum
Disebut juga zaman batu baru. Pada zaman neolitikum banyak ditemukan artefak berupa peralatan kriya. Contoh artefaknya adalah kapak persegi yang banyak ditemukan di kawasan Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, serta Kalimantan. Selain itu, ada juga kapak lonjong, yang bentuknya bundar dengan ujung lancip. Banyak ditemukan di daerah Seram, Gorong, Tanimbar, Leti, Minahasa, dan Serawak (Kalimantan Timur). Selain kapak, ada juga artefak lainnya, seperti perhiasan, tembikar, dan lain sebagainya.
4. Zaman Megalitikum
Disebut juga zaman batu besar. Zaman ini menjadi awal lahirnya berbagai bangunan yang terbuat dari batu dan berukuran besar. Contoh peninggalannya adalah menhir, dolmen, sarkofagus, dan kubur batu yang banyak di beberapa kawasan di Indonesia. Pada zaman ini, peninggalan artefak menunjukkan masyarakatnya mulai menggunakan peralatan dari logam, serta mulai mengenal kebudayaan. Hal ini dilihat dari artefak punden berundak, waruga, dan kubur batu.