Liputan6.com, Jakarta Kredibilitas adalah suatu sikap yang perlu dimiliki setiap orang. Hal ini berkaitan dengan rasa percaya terhadap seseorang ataupun lembaga. Kredibilitas sering kali digunakan untuk menggambarkan sikap seseorang atau suatu lembaga.
Kredibilitas adalah kualitas, kapabilitas, atau kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan. Istilah kredibilitas ini biasanya digunakan dengan kesaksian seseorang. Jadi, orang yang dianggap benar terhadap suatu hal yang diperdebatkan merupakan orang yang memiliki kredibilitas.
Kredibilitas adalah perihal dapat dipercaya. Membangun kredibilitas atau kepercayaan orang terhadap kita tentunya tidak mudah. Seseorang yang memiliki kredibilitas yang tinggi akan mudah untuk bersosialisasi dengan banyak orang.
Advertisement
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (14/10/2021) tentang kredibilitas adalah.
Kredibilitas adalah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kredibilitas adalah perihal dapat dipercaya. Hal ini tentunya berkaitan dengan kata kredibel yang berarti dapat dipercaya. Kredibilitas adalah kualitas, kapabilitas, atau kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan.
Kredibilitas adalah istilah yang berasal dari teori Retorika Aristoteles. Aristoteles mendefinisikan retorika sebagai kemampuan untuk melihat apa yang mungkin persuasif dalam setiap situasi. Dia membagi sarana persuasi menjadi tiga kategori, yaitu Ethos (kredibilitas sumber), Pathos (daya tarik emosional atau motivasi), dan Logos (logika yang digunakan untuk mendukung klaim), yang dia yakini memiliki kapasitas untuk memengaruhi penerima sebuah pesan.
Menurut Aristoteles, istilah "Ethos" berkaitan dengan karakter pembicara. Maksud pembicara adalah untuk tampil kredibel. Faktanya, etos pembicara adalah strategi retoris yang digunakan oleh seorang orator yang tujuannya adalah untuk "mendapatkan kepercayaan dari audiensnya."
Aplikasi umum yang sah dari istilah kredibilitas adalah berkaitan dengan kesaksian dari seseorang atau suatu lembaga selama persidangan. Kesaksian haruslah kompeten dan kredibel apabila ingin diterima sebagai bukti dari sebuah isu yang diperdebatkan.
Kredibilitas dari saksi atau pihak tergantung kepada kemampuan hakim atau juri (di negara yang menggunakan sistem juri) untuk memercayai dan menyakini apa yang ia katakan, dan terkait dengan akurasi dari kesaksiannya sendiri terhadap logika, kebenaran, dan kejujuran. Kredibilitas pribadi tergantung pada kualitas dari seseorang yang akan mengarahkan juri untuk percaya atau tidak percaya kepada apa yang ia katakan.
Advertisement
Komponen Kredibilitas
Kredibilitas memiliki dua komponen utama: kepercayaan dan keahlian, yang keduanya memiliki komponen objektif dan subjektif.
Kepercayaan lebih didasarkan pada faktor subjektif, tetapi dapat mencakup pengukuran objektif seperti keandalan yang ditetapkan. Keahlian dapat dirasakan secara subjektif, tetapi juga mencakup karakteristik yang relatif objektif dari sumber atau pesan (misalnya, kredensial, sertifikasi atau kualitas informasi).
Komponen sekunder dari kredibilitas meliputi dinamisme sumber (karisma) dan daya tarik fisik.
Kredibilitas dalam Berbagai Bidang
Kredibilitas dalam Jurnalistik
Menurut kode etik Perhimpunan Jurnalis Profesional, integritas profesional merupakan landasan kredibilitas seorang jurnalis. Kewajiban nomor satu seorang jurnalis adalah jujur. Hal yang bisa dilakukan jurnalis untuk meningkatkan kredibilitas adalah harus objektif, akurat, dapat dipercaya, dan dapat diandalkan.
Tiga aspek kredibilitas dalam jurnalistik: kejelasan (seberapa mudah artikel dapat dipahami), akurasi (seberapa baik informasi tersebut didokumentasikan), dan kepercayaan (seberapa dapat dipercaya informasi tersebut).
Kredibilitas dalam Bisnis
Kredibilitas seorang CEO bisa dilihat dari dua faktor, yaitu mengetahui apa yang dibicarakan (keahlian) dan dapat dipercaya. Salah satu cara mengukur keahlian seorang CEO adalah dengan melihat bagaimana karyawannya memandang CEO tersebut.
Jika CEO dilihat sebagai seseorang yang dapat dimintai bantuan dan pengetahuan oleh karyawan senior, hal ini menunjukkan bahwa mereka memiliki keyakinan bahwa CEO memiliki keterampilan yang diperlukan untuk membantu, dan dengan demikian dihargai dalam posisi mereka. Sejauh mana karyawan memberikan kepercayaan mereka kepada CEO menentukan kredibilitas seorang CEO.
Advertisement
Kredibilitas dalam Berbagai Bidang
Kredibilitas dalam Akademik
Pada seorang pengajar, kredibilitas adalah sejauh mana ia dapat dipercaya oleh siswanya. Kredibilitas adalah dimensi yang terdiri dari 3 macam, yaitu kompetensi, karakter, dan kepedulian.
Kompetensi berfokus pada keahlian atau pengetahuan pengajar dalam suatu materi pelajaran. Karakter mengacu pada "kebaikan" (yaitu, kejujuran, kepercayaan) dari seorang pengajar. Sementara kepedulian berfokus pada apakah pengajar menunjukkan perhatian atau empati terhadap kesejahteraan atau situasi siswa.
Kredibilitas dalam Sains
Kredibilitas ilmiah didefinisikan sebagai sejauh mana sains secara umum diakui sebagai sumber informasi yang dapat dipercaya tentang dunia. Istilah ini juga telah diterapkan secara lebih sempit, sebagai penilaian kredibilitas karya seorang ilmuwan individu atau bidang penelitian. Hal ini mengacu pada seberapa dekat karya yang bersangkutan dengan prinsip-prinsip ilmiah, seperti metode ilmiah.
Kredibilitas dalam Ilmu Kedokteran
Orang mengandalkan keahlian dokter untuk menanggapi masalah yang berkaitan dengan kesehatan mereka. Kepercayaan pada kredibilitas dokter sangat penting untuk kesehatan pasien: tergantung pada kepercayaan pasien terhadap dokter, mereka sedikit banyak akan mencari bantuan, mengungkapkan informasi sensitif, tunduk pada pengobatan, dan mengikuti rekomendasi dokter.
Menurut berbagai penelitian yang dilakukan selama 15 tahun, kita bisa melihat kredibilitas seorang dokter dari lima karakteristik yang dimilikinya, di antaranya:
- Fidelity, yaitu merawat dan membela kepentingan atau kesejahteraan pasien dan menghindari konflik kepentingan.
- Kompetensi, yaitu memiliki praktik dan keterampilan interpersonal yang baik, membuat keputusan yang benar, dan menghindari kesalahan;
- Kejujuran, yaitu mengatakan yang sebenarnya dan menghindari kebohongan yang disengaja;
- Kerahasiaan, yaitu penggunaan informasi sensitif yang tepat; dan
- Kepercayaan penuh, yang merupakan “jiwa” kepercayaan yang tidak dapat direduksi, atau aspek yang menggabungkan elemen dari beberapa atau semua dimensi yang terpisah.