Liputan6.com, Jakarta Kebahagiaan kini tengah menyelimuti seluruh masyarakat Indonesia. Setelah penantian selama 19 tahun, Indonesia berhasil mengangkat trofi Thomas Cup usai kalahkan China dengan skor telak 3-0.
Namun kebahagiaan tidak terasa sempurna lantaran bendera Merah Putih tidak berkibar di seremoni Thomas Cup 2020. Hal tersebut lantaran Indonesia terkena sanksi Badan Antidoping Dunia (WADA) yang efektif per 7 Oktober lalu.
Advertisement
Baca Juga
Meski begitu, rasa haru tetap menyelimuti saat lagu Indonesia Raya berkumandang dan disertai sikap para atlet memegang dada sebelah kanan saat menyanyikan lagi Indonesia Raya. Seluruh masyarakat Indonesia pun menyesalkan sikap pemerintah yang tidak tegas menyelesaikan permasalahan tersebut.
Indonesia dilarang mengibarkan bendera negara, kecuali dalam ajang Olimpiade, dalam turnamen internasional. Sejak pengumuman tersebut beredar, seluruh masyarakat Indonesia berharap jika permasalahan tersebut bisa segera diatasi oleh pemerintah agar bendera Merah Putih tetap berkibar.
Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang fakta bendera Merah Putih tidak berkibar di Thomas Cup 2020, Senin (18/10/2021).
1. Dapat Sanksi dari Badan Antidoping Dunia (WADA)
Tim Indonesia tidak bisa mengibarkan bendera Merah Putih di seremoni Thomas Cup 2020 lantaran tengah mendapat sanksi dar Badan Antidoping Dunia (WADA). Badan Antidoping Dunia menyatakan Indonesia tdk patuh soal penegakan standar antidoping.
Hukuman mencakup pencabutan hak Indonesia sebagai tuan rumah untuk kejuaraan level regional, kontinental, dan dunia selama masa penangguhan. Selain itu, perwakilan Lembaga Antidoping Indonesia (LADI) juga dilarang duduk sebagai anggota dewan di komite sampai status sanksi dipulihkan, atau minimal menjalani masa penangguhan selama satu tahun.
Tak hanya itu, Indonesia juga dilarang mengibarkan bendera Merah Putih, kecuali dalam ajang Olimpiade. Meski begitu, WADA tetap mengizinkan atlet dari Indonesia untuk bersaing pada kejuaraan level regional, kontinental, dan dunia.
Advertisement
2. Peringatan dari WADA
Pemerintah dinilai lambat merespon peringatan dari WADA soal status Indonesia yg non-compliance atau tidak patuh terhadap program antidoping. Lantaran tak ada sikap dari pemerintah, WADA akhirnya menetapkan status non-compliance untuk Indonesia per tanggal 7 Oktober.
WADA menilai Indonesia tidak patuh kepada aturan karena gagal menerapkan program pengujian yang efektif. Sebelum menjatuhkan sanksi, WADA sudah mengirim pemberitahuan perihal ketidakpatuhan akan peraturan antidoping sesuai standar terbaru pada 15 September lalu.
Namun, Indonesia tidak memberikan balasan dalam tempo 21 hari setelah surat diterima. Zainudin menyebut Indonesia mengirim surat tapi melampaui batas. Ini terjadi karena LADI sedang berganti kepengurusan. Saat ini Indonesia masih menunggu surat balasan dari WADA.
"Ini lebih kepada pengiriman sample. Jadi tidak patuh itu karena pengiriman sample kita," kata Zainudin.
3. Penjelasan Menpora
Melansir dari laman resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga, Menpora RI, Zainudin Amali memberikan klarifikasi terkait adanya surat dari Badan Anti-Doping Dunia (WADA) yang menyatakan Indonesia tidak patuh pada penegakan standar anti-doping karena tidak mengikuti Test Doping Plan (TDP) yang dibuat pada tahun 2020.
“Memang benar kita mendapatkan surat dari WADA itu tentang dianggap ketidakpatuhan,” kata Menpora Amali saat memberikan keterangan pers secara virtual, Jumat (8/10).
Menurutnya Menpora Amali, pada September lalu, WADA mengeluarkan surat teguran, namun respon dari LADI dianggap belum memadai. Sehingga WADA mengirimkan kembali surat teguran pada 7 Oktober 2021.
Atas surat tersebut, pada hari ini, 8 Oktober 2021 Kemenpora langsung bergerak cepat dan melakukan koordinasi dengan Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) untuk memberikan klarifikasi bahwa pada tahun 2020, LADI tidak dapat mengirimkan jumlah sample sesuai dengan TDP (Test Doping Planning) karena olahraga terhenti akibat adanya pandemi COVID-19 pada Maret 2020.
Advertisement
4. Sudah Kirim Surat ke WADA
Lebih lanjut pada laman resmi Kemenpora yang update pada (13/10) Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali mengatakan Badan Anti-Doping Dunia (WADA) hanya memberi teguran terkait implementasi program uji doping yang efektif. WADA pun disebut memahami kondisi olahraga di Tanah Air yang sempat terhenti karena dihantam pandemi Covid-19.
“Memang WADA mengirimkan surat dan disampaikan kita tidak patuh. Begini, saat pandemi Covid-19, semua kegiatan olahraga kita berhenti. Tidak ada kompetisi, kejuaraan, bahkan car free day dilarang saat itu,” kata Menpora Amali dalam wawancara bersama Radio Sonora dari Jayapura, Rabu (13/10).
Menpora Amali pun yakin Indonesia akan tetap bisa menggelar kejuaraan internasional yang telah dijadwalkan sebelumnya dan tidak kehilangan haknya dalam ajang olahraga tingkat dunia. “Kita sudah berkirim surat dan WADA meresponsnya. Mereka memahami apa yang terjadi di Indonesia, situasi di Indonesia,” pungkas Menpora Amali.
5. Reaksi Legenda Bulutangkis Indonesia
Bendera Merah Putih yang tidak berkibar di Thomas Cup 2020 menyita perhatian seluruh masyarakat Indonesia. Tak hanya masyarakat, legenda bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat juga menyayangkan sikap tidak tegas pemerintah akan teguran yang datang dari WADA.
Taufik Hidayat, melalui laman Instagramnya menuliskan bahwa pemerintah harus segera menyelesaikan permasalahan tersebut karenu bukan atlet yang merasa malu, tetapi Indonesia.
“Selamat piala thomas cup kembali ke INDONESIA.. terimakasih atas kerja kerasnya team Bulutangkis indonesia 🙏🙏🙏🥂🥂🥂..tapi ada yg aneh bendera merah putih gak ada? Di ganti dengan bendera PBSI.. Ada apa dengan LADI dan pemerintah kita? Khususnya Menpora Koni dan Koi? Kerjamu selama ini ngapain aja? Bikin malu negara indonesia aja.. Jangan ngarep jadi Tuan rumah olympic or piala dunia….urusan kecil aja gak bisa beres.. Kacau dunia olahraga ini,….👹👹👹👹👹.” Tulis Taufik Hidayat pada (17/10/2021).
Advertisement
6. Diganti Bendera Logo PBSI
Sejak adanya surat dari WADA, sejak saat itu dipastikan bahwa bendera Indonesia tidak berkibar di seremoni Thomas Cup 2020. Terbukti, bendera Merah Putih digantikan dengan bendera logo PBSI saat Indonesia naik podium Thomas Cup 2020.
Sebelumnya, Rudy Roedyanto juga sudah membagikan potret bendera logo PBSI di laman Twitter dan menyatakan bahwa bendera PBSI yang akan berkubar di seremoni Thomas Cup 2020.