Sukses

Plot Adalah Jalan Cerita dalam Sastra, Pahami Pengertian dan Jenis-Jenisnya

Plot adalah jalan (alur) cerita (dalam novel, sandiwara, dan sebagainya).

Liputan6.com, Jakarta Plot adalah struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun sebagai urutan bagian-bagian dalam keseluruhan fiksi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KKBI, plot adalah jalan (alur) cerita (dalam novel, sandiwara, dan sebagainya).

Secara umum, plot adalah bagaimana cerita berkembang, terungkap, dan bergerak dalam waktu. Dalam narasi atau penulisan kreatif, plot adalah urutan peristiwa yang membentuk sebuah cerita. Peristiwa sebab-akibat dari suatu plot dapat dianggap sebagai serangkaian peristiwa yang dihubungkan oleh penghubung "dan seterusnya".

Istilah plot dapat juga berfungsi sebagai kata kerja yang merujuk pada suatu karakter yang merencanakan tindakan berikutnya dalam sebuah cerita. Plot serupa artinya dengan istilah alur cerita.

Berikut ini ulasan mengenai pengertian plot menurut para ahli, jenis-jenis, unsur-unsur, dan fungsinya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (18/10/2021).

2 dari 5 halaman

Pengertian Plot Menurut Para Ahli

Plot adalah peristiwa utama dalam sebuah cerita yang disusun sebagai urutan peristiwa yang terhubung. Selain tema, alur atau plot memiliki peranan yang penting dalam sebuah cerita, seperti novel maupun cerpen, karena cerita tanpa alur yang baik akan menjadi tidak jelas arah penceritaannya. Namun, ada perbedaan pendapat mengenai pengertian plot menurut para ahli berikut ini:

Virgil Scoh (1966)

Plot adalah prinsip yang isensial dalam cerita.

Morjorie Boulton (1975)

Plot sebagai  pengorganisasian dalam novel atau penentu struktur novel.

Dick Hartoko (1948)

Plot adalah alur cerita yang dibuat oleh pembaca yang berupa deretan peristiwa secara kronologis, saling berkaitan dan bersifat kausalitas sesuai dengan apa yang dialami pelaku cerita.

Aminudin (1991:126)

Plot adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalani suatu cerita bisa berbentuk dalam rangkaian peristiwa yang berbagai macam.

Rusyana (1987:67) 

Plot bukan sekedar urutan cerita dari A sampai Z, melainkan merupakan hubungan sebab-akibat peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain di dalam cerita.

Nurgiantoro (2000:12)

Plot pada umumnya tunggal, hanya terdiri satu urutan peristiwa yang diikuti sampai cerita berakhir (bukan selesai) sebab banyak cerpen yang tidak berisi penyelesaian yang jelas, penyelesaian yang diserahkan pada interpretasi pembaca. Urutan peristiwa dapat dimulai di mana saja, misalnya dari konflik yang telah meningkat tidak harus bermula dari tahap perkenalan tokoh atau latar biasanya tak berkepanjangan. Berhubungan berplot tunggal konflik yang dibangun dan klimaks akan diperoleh pun biasanya bersifat tunggal pula.

3 dari 5 halaman

Jenis-jenis Plot

Berikut ini ada beberapa jenis-jenis plot yang dapat Anda ketahui, diantaranya:

1. Plot Maju "Progesi"

Plot progresif atau plot maju sangat cocok bagi penulis pemula. Karena lebih mudah dan sesuai dengan kronologi cerita serta tak terlalu berat dalam menyusun transisi waktu. Beri sentuhan peristiwa mengejutkan tak terduga, untuk menjadi bumbu penasaran. plot maju memiliki klimaks di tengah cerita. Peristiwa yang berjalan teratur dan berurutan sesuai dengan urutan waktu kejadian dari awal sampai akhir. Disebut pula plot krognitif, dengan tahapan adalah awal, perumitan, klimaks, antiklimaks, akhir.

2. Plot Mundur "Regresi"

Plot mundur regresi, harus memerhatikan transisi waktu serta punya latar belakang konflik yang kuat. Plot yang menceritakan tentang masa lampau dan menunjukkan klimaks di awal. Menariknya plot mundur, seakan ada rahasia besar yang ingin diungkap. Disusun tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian, dari awal sampai akhir. Disebut pula sebagai plot tak krognitif, dengan tahapan: akhir, antiklimaks, klimaks, peruwitan, awal.

3. Plot Sorot Balik "Flashback"

Sesuai dengan namanya, plot sorot balik, akan membawa Anda masuk ke akhir cerita dan setelah itu kembali ke awal cerita. Pengarang bisa memulai peristiwa dari klimaks. Kemudian kembali ke awal cerita menuju akhir. Tahapannya: klimaks, antiklimaks, akhir, peruwitan, awal.

4. Plot Campuran "Maju-Mundur"

Macam plot selanjutnya, menggabungkan plot maju dan mundur. Plot yang diawali klimaks, kemudian melihat lagi masa lampau, dan dilanjutkan sampai pada penyelesaian. Menceritakan banyak tokoh utama, sehingga cerita yang satu belum selesai kembali ke awal untuk menceritakan tokoh lain. Disebut juga plot maju-mundur, tahapannya adalah klimaks, peruwitan, awal, antiklimaks, penyelesaian.

5. Plot Erat

Plot erat adalah cerita yang memiliki hubungan antarperistiwa terjalin sangat padu dan padat sehingga tidak memungkinkan apabila bagian-bagian pembentuk peristiwa itu dilenyapkan. Peristiwa yang dimunculkannya itu semuanya penting.

6. Plot Longgar

Plot longgar adalah cerita yang hubungan antar peristiwanya kurang erat atau renggang sehingga ada bagian-bagian peristiwa yang dapat dihilangkan dan penghilangan itu tidak akan mengganggu jalannya cerita.

7. Plot Terbuka

Jenis plot yang selanjutnya adalah plot terbuka. Dalam plot terbuka, akhir cerita merangsang pembaca untuk mengembangkan jalan cerita.

8. Plot Tertutup

Jenis plot yang selanjutnya adalah plot tertutup. Dalam plot tertutup, akhir cerita tidak merangsang pembaca untuk meneruskan jalan cerita. Lebih di titik beratkan pada permasalahan dasar.

9. Plot Campuran

Jenis plot yang selanjutnya adalah plot campuran. Plot campuran merupakan gabungan dari plot terbuka dan plot tertutup.

4 dari 5 halaman

Unsur-unsur Plot

Berikut ini unsur-unsur plot yang perlu Anda ketahui, diantaranya:

1. Pengenalan Cerita

Bagian ini seorang pengarang akan memperkenalkan tokoh utama. Menata adegan cerita dan hubungan antar tokoh yang ada.

2. Awal Konflik

Bagian selanjutnya pengarang atau pembuat cerita akan memunculkan kejadian-kejadian, yang bisa menimbulkan permasalahan.

3. Menuju Konflik

Pengarang akan meningkatkan permasalahan yang dialami oleh tokoh. Momen yang paling menegangkan dan ditunggu-tunggu.

4. Konflik Memuncak atau Klimaks

Klimaks merupakan puncak permasalahan yang dihadapi oleh tokoh. Pada bagian ini pula, tokoh dalam cerita akan dihadapkan dalam penentuan akhir yang akan dialaminya. Baik itu keberhasilan atau kegagalan, biasanya menjadi penentu nasib tokoh.

5. Penyelesaian atau Ending

Akhir cerita tertuang di pada bagian ini. Menjelaskan bagaimana nasib tokoh dalam cerita tersebut, apakah berakhir bahagia, buruk atau menggantung.

5 dari 5 halaman

Fungsi Plot

Berikut ini fungsi plot dalam sebuah cerita atau drama, yaitu:

1. Plot menyertakan setiap peristiwa yang terjadi di seluruh teks.

2. Plot harus dikembangkan sedemikian rupa untuk menarik minat pembaca dan membuat mereka menebak pada poin berikutnya.

3. Plot yang baik adalah yang memiliki karakter yang berkembang dengan baik yang terlibat dalam beberapa konflik.