Sukses

Suluk adalah Jalan Menuju Kesempurnaan Batin, Pahami Perbedaannya dengan Tasawuf

Suluk secara harfiah berarti menempuh (jalan).

Liputan6.com, Jakarta Suluk adalah istilah yang dikaitkan dengan suatu jalan menuju ke arah kesempurnaan batin. Istilah ini biasanya digunakan dalam agama Islam dan sufisme. Kata suluk ini biasanya berhubungan dengan istilah lainnya seperti tasawuf, sufisme, dan tarekat.

Oleh karena itu, kamu perlu juga mengenali makna dari tasawuf dan tarekat ini. Ketiga istilah tersebut memiliki perbedaan tertentu yang harus dipahami betul. Namun, ketiganya juga saling berhubungan satu sama lain.

Suluk secara harfiah berarti menempuh (jalan). Dalam kaitannya dengan agama Islam dan sufisme, makna suluk adalah menempuh jalan (spiritual) untuk menuju Allah SWT.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (19/10/2021) tentang suluk adalah.

2 dari 4 halaman

Suluk adalah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), suluk adalah jalan ke arah kesempurnaan batin. Selain itu, kamu juga bisa memahami suluk adalah pengasingan diri atau khalwat.

Menempuh jalan suluk adalah mencakup sebuah disiplin seumur hidup dalam melaksanakan aturan-aturan eksoterik agama Islam (syariat) sekaligus aturan-aturan esoteris agama Islam (hakikat). Jalan suluk atau bersuluk juga mencakup hasrat untuk mengenal diri, memahami esensi kehidupan, pencarian tuhan, dan pencarian kebenaran sejati (ilahiyyah). Hal ini dilakukan melalui penempaan diri seumur hidup dengan melakukan syariat lahiriah sekaligus syariat batiniah demi mencapai kesucian hati untuk mengenal diri dan Tuhan.

Kata suluk berasal dari terminologi Al-Qur'an, Fasluki, dalam Surat An-Nahl [16] ayat 69, Fasluki subula rabbiki zululan, yang artinya Dan tempuhlah jalan Rabb-mu yang telah dimudahkan (bagimu). Suluk adalah kegiatan berzikir secara terus-menerus mengingat Allah SWT, meninggalkan pikiran dan perbuatan duniawi hanya untuk mendekatkan diri dan memperoleh keridhaan Allah SWT. Seseorang yang menempuh jalan suluk disebut salik. Kata suluk dan salik biasanya berhubungan dengan tasawuf atau sufisme dan tarekat.

3 dari 4 halaman

Pengertian Tasawuf

Suluk adalah jalan menuju kesempurnaan batin. Hal ini tentunya memiliki perbedaan dengan istilah tasawuf. Tasawuf atau yang juga dikenal dengan sufisme adalah ajaran bagaimana menyucikan jiwa, menjernihan akhlak, membangun dhahir dan batin serta untuk memperoleh kebahagian abadi. Tasawuf berasal dari kata sufi.

Menurut Jurnal Pemikiran Islam dan Filsafat dari Jurusan Tafsi Hadis dan Akidah Filsafat IAIN Surakarta, dalam TASAWUF: Sejarah, Madzhab, dan Inti Ajarannya, ada sejumlah versi berbeda dalam mengartikan apa itu sufi atau tasawuf. Setidaknya ada ada enam pendapat dalam hal itu, yakni:

1. kata suffah yang berarti emperan masjid Nabawi yang didiami oleh sebagian sahabat Anshar. Hal ini karena amaliah ahli tasawuf hampir sama dengan apa yang diamalkan oleh para sahabat tersebut, yakni mendekatkan diri kepada Allah Swt., dan hidup dalam kesederhanaan.

2. kata Shaf yang berarti barisan. Istilah ini dianggap oleh sebagian ahli sebagai akar kata tasawuf karena ahli tasawuf adalah seorang atau sekelompok orang yang membersihkan hati, sehingga mereka diharapkan berada pada barisan (shaf) pertama di sisi Allah Swt.

3. kata shafa yang berarti bersih, karena ahli tasawuf berusaha untuk membersihkan jiwa mereka guna mendekatkan diri kepada Allah Swt.

4. kata shufanah, nama sebuah kayu yang bertahan tumbuh di padang pasir. Hal ini karena ajaran tasawuf mampu bertahan dalam situasi yang penuh pergolakan ketika itu, ketika umat muslim terbuai oleh materialisme dan kekuasaan, sebagaimana kayu shufanah yang tahan hidup ditengah-tengah padang pasir yang tandus.

5. Kata Teoshofi, bahasa Yunani yang berarti ilmu ketuhanan, karena tasawuf banyak membahas tentang ketuhanan.

6. Kata shuf yang berarti bulu domba, karena para ahli tasawuf pada masa awal memakai pakaian sederhana yang terbuat dari kulit atau bulu domba (wol).

Meski punya definisi beragam, tasawuf punya arti yang satu yaitu upaya untuk mendekatkan diri pada Tuhan dan menjauhi hal-hal yang bersifat duniawi. Masih dalam sumber yang sama, tasawuf dapat diartikan sebagai metode untuk mencapai kedekatan atau penyatuan antara hamba dan Tuhan dan juga untuk mencapai kebenaran atau pengetahuan hakiki (makrifat) dan atau inti rasa agama.

4 dari 4 halaman

Pengertian Tarekat

Suluk adalah orang yang memasuki atau menempuh jalan menuju tuhan. Sementara itu, tarekat merujuk pada aliran-aliran dalam dunia tasawuf atau sufisme Islam. Kata tarekat atau thariqah berasal dari kata thariq yang memiliki beberapa arti yaitu:

1. Jalan atau petunjuk jalan atau cara,

2. Metode atau sistem (uslub),

3. Mazhab, aliran, atau haluan (mazhab),

4. Keadaan (halah),

5. Tiang tempat berteduh, tongkat, atau payung (‘amud al-mizalah).

Menurut Mulyadi Kartanegara, dalam konteks tradisi Arab, kata "tarekat" dimaknai sebagai: jalan kecil (jalan pintas) menuju wadi (oase) di gurun dan sulit dilalui karena terkadang sudah tertutup pasir. Dalam konteks agama, Alwi Shihab mendefinisikan tarekat merupakan suatu metode tertentu yang ditempuh seseorang secara kontinyu untuk membersihkan jiwanya dengan mengikuti jalur dan tahapan-tahapan dalam upayanya mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Dengan demikian tarekat memiliki dua pengertian, yang pertama yaitu, merupakan metode pemberian bimbingan spiritual kepada individu dalam mengarahkan kehidupannya menuju kedekatan diri dengan Tuhan. Kedua, tarekat sebagai persaudaraan kaum sufu yang ditandai dengan adannya lembaga formal seperti zawiyah, ribath, atau khanaqah.

Pemimpin sebuah tarekat biasa disebut sebagai Mursyīd (dari akat kata rasyada, yang artinya: "penuntun"). Adapun para pengikut tarekat biasa disebut sebagai Murīd (dari akar kata arāda, yang artinya: "yang menginginkan"), yang bermakna orang yang menginginkan untuk mendekat kepada Tuhan. Pengikut tarekat juga biasa disebut Sālik (dari akar kata salaka, yang artinya "yang memasuki"), yang bermakna orang yang memasuki atau menempuh jalan menuju Tuhan.

Dalam hal ini tarekat bermakna sebagai jalan yang khusus atau individual, yang merupakan fase kedua dari skema umum tahapan perjalanan keagamaan: syariat, tarekat, hakikat, dan makrifat.