Liputan6.com, Jakarta Vektor adalah ruas garis berarah yang memiliki besaran (nilai) dan arah tertentu. Secara geometris, suatu vektor dapat digambarkan sebagai ruas garis berarah dengan panjang ruas garis menyatakan besar vektor dan arah ruas garis menyatakan arah vektor.
Baca Juga
Advertisement
Sedangkan menurut ilmu matematika, vektor adalah gambar digital hasil kombinasi titik dan garis melalui proses rumus matematika sehingga membentuk poligon untuk membentuk objek gambar tertentu.
Tak hanya digunakan pada matematika, vektor juga digunakan untuk menghitung sebuah besaran pada ilmu fisika. Menurut ilmu fisika, vektor adalah salah satu dari dua jenis besaran selain besaran skalar. Jika besaran skalar hanya memiliki nilai saja, vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah.
Untuk lebih rinci, berikut ini ulasan mengenai definisi vektor dan jenis-jenisnya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Jum;at (29/10/2021).
Definisi Vektor
Vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah dan digambarkan dengan himpunan ruas garis berarah. Contoh besaran vektor adalah jarak, kecepatan, percepatan, momentum, impuls, dan sebagainya.
Secara geometris, vektor digambarkan dengan ruas garis berarah, di mana panah menunjukan arah vektor, sedangkan panjang garisnya menyatakan besar atau nilai vektor. Vektor dapat dinotasikan dengan huruf kecil bertanda panah di atasnya atau huruf kecil bercetak tebal (a, b, c, dan seterusnya).
Advertisement
Sifat-Sifat Vektor
Setelah mengetahui definisi vektor, berikut ini ada beberapa sifat-sifat vektor yang perlu Anda ketahui yaitu:
1. Dapat dipindahkan dengan syarat nilai/besar dan arahnya tidak berubah.
2. Dapat dijumlahkan.
3. Dapat dikurangkan.
4. Dapat diuraikan.
5. Dapat dikalikan.
Jenis-Jenis Vektor dalam Matematika
Secara umum, adapun jenis-jenis vektor dalam matematika di antaranya meliputi:
1. Vektor Nol
Vektor nol adalah vektor yang besarnya nol satuan dan arahnya tidak menentu. Vektor nol terjadi jika titik pangkal dan titik terminal suatu vektor berimpit, sehingga dinyatakan dengan nol.
2. Vektor Posisi
Vektor posisi adalah posisi sebuah titik partikel terhadap sebuah titik acuan tertentu. Misalnya posisi titik awalnya berpangkal di pusat koordinat (0,0), sementara titik ujungnya berada di suatu titik (x,y).
3. Vektor Basis
Vektor basis adalah vektor yang panjangnya satu satuan dan arahnya searah dengan sumbu koordinat. Vektor basis memiliki satuan yang saling tegak lurus.
4. Vektor Satuan
Vektor satuan adalah suatu vektor yang panjangnya satu satuan.
Advertisement
Jenis Vektor Berdasarkan Operasi Hitungan
Berdasarkan operasi hitungannya, jenis-jenis vektor dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1. Vektor Penjumlahan
Vektor penjumlahan adalah menentukan sebuah vektor yang diperoleh dari penjumlahan kedua komponen vektor pembentuknya. Penjumlahan tersebut menentukan resultan dari dua vektor.
2. Vektor Pengurangan
Pengurangan vektor adalah ketika salah satu vektor yang mempunyai atau memiliki arah yang berlawanan. Misalnya vektor A bergerak ke arah kanan dan vektor B bergerak ke arah kiri, maka resultannya adalah R = A + (-B) = A – B.
3. Perkalian Vektor dengan Skalar
Perkalian antara vektor dengan skalar adalah hasil kali suatu bilangan skalar k dengan sebuah vektor a.
Pada penjumlahan vektor terdapat sifat komutatif dan asosiatif, sedangkan untuk pengurangan dua buah vektor tidak berlaku dua sifat tersebut.
Perbedaan Vektor dan Saklar
Dalam ilmu fisika, berdasarkan ada atau tidaknya arah, besaran dibagi menjadi dua yaitu besaran skalar dan besaran vektor. Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai saja. Sedangkan besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah. Berikut ini ada beberapa perbedaan vektor dan saklar dalam perhitungan fisika, yaitu:
- Perbedaan mendasarnya terletak pada ada tidaknya arah. Besaran vektor memiliki arah sedangkan besaran skalah tidak memiliki arah.
- Besaran vektor berupa perpindahan, impuls, kecepatan, momentum, percepatan, momen gaya, kuat medan listrik, kuat medan magnet, dan gaya. Sedangkan besaran skalar berupa jarak, waktu, tekanan, suhu, muatan listrik, volume, masa jenis, kapasitas, dan potensial listrik.
- Perhitungan besaran vektor agak kompleks. Sedangkan perhitungan besaran skalar dapat dilakukan dengan menggunakan aturan aljabar biasa.
- Dalam rumus dan perhitungan, variabel besaran skalar diwakili oleh huruf yang dicetak miring (contoh V untuk volume). Sedangkan besaran vektor dalam skema dinyatakan dengan diisi anak panah diatasnya (contoh untuk gaya), dan dicetak tebal dan diapit tanda harga mutlak dalam persamaan maupun dalam teks (contoh untuk gaya).
Advertisement
Cara Menulisakan Notasi Vektor
Penulisan simbol atau lambang vektor dapat dilakukan dengan dua cara adalah sebagai berikut:
- Vektor disimbolkan dengan dua huruf besar atau satu huruf yang di atasnya diberi tanda anak panah.
- Vektor disimbolkan dengan dua huruf besar atau satu huruf yang ditebalkan.
Jika kalian menggunakan dua huruf, maka huruf pertama (A) merupakan titik asal vektor, atau juga disebut pangkal vektor. Sementara huruf di belakang (B) merupakan arah vektor atau titik terminal atau ujung vektor.