Liputan6.com, Jakarta Cara menghitung zakat mal perlu dipahami oleh setiap muslim. Pasalnya, zakat mal adalah salah satu zakat yang wajib ditunaikan selain zakat fitrah. Zakat mal wajib ditunaikan dari harta yang diperoleh dari usaha atau kerja dengan besaran yang telah ditentukan.
Maal berasal dari kata bahasa Arab artinya harta atau kekayaan (al-amwal, jamak dari kata maal). Hal inilah yang menyebabkan zakat mal disebut juga dengan zakat harta. Menurut Badan Amil Zakat Nasional atau BAZNAS, zakat mal merupakan zakat yang dikenakan atas uang, emas, surat berharga, dan aset yang disewakan.
Advertisement
Baca Juga
Zakat mal harus sudah mencapai nisab (batas minimum), terbebas dari hutang (milik penuh), sumber hartanya halal, dan kepemilikan telah mencapai 1 tahun (haul). Pentingya menunaikan zakat mal, membuat kamu harus memahami cara menghitungnya.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (12/11/2021) tentang cara menghitung zakat mal.
Syarat Harta yang Terkena Kewajiban Zakat Mal
Sebelum mengetahui cara menghitung zakat mal, kamu harus memahami syarat harta yang terkena kewajiban zakat mala terlebih dahulu. Zakat Mal sendiri terdiri atas simpanan kekayaan seperti uang, emas, surat berharga, penghasilan profesi, aset perdagangan, hasil barang tambang atau hasil laut, hasil sewa aset dan lain sebagainya.
Dilansir dari BAZNAS, adapun syarat harta yang terkena kewajiban zakat maal yaitu sebagai berikut:
1. Kepemilikan penuh
2. Harta halal dan diperoleh secara halal
3. Harta yang dapat berkembang atau diproduktifkan (dimanfaatkan)
4. Mencukupi nisab
5. Bebas dari hutang
6. Mencapai haul (sudah berlalu satu tahun)
7. Atau dapat ditunaikan saat panen.
Berdasarkan QS. Al-Baqarah ayat 267, harta yang wajib dizakatkan harus berasal dari harta yang halal, bukan berasal dari harta yang buruk. Nisab zakat mal yang disepakati adalah sebesar 85 gram emas (mengikuti harga Buy Back emas pada hari di mana zakat akan ditunaikan). Kadar zakatnya senilai 2,5%.
Advertisement
Jenis Harta yang Termasuk dalam Zakat Mal
Dalam UU No. 23 Tahun 2011, zakat maal meliputi;
- Zakat emas, perak, dan logam mulia lainnya
Bagi kamu yang memiliki logam mulia seperti emas dan perak yang telah memenuhi nisab dan haul, maka wajib untuk membayarkan zakatnya. Untuk emas yang wajib dizakatkan minimal memiliki berat 85 gram.
- Zakat atas uang dan surat berharga lainnya
Zakat ini merupakan zakat yang dikenakan atas uang, harta yang disetarakan dengan uang, dan surat berharga lainnya yang telah mencapai nisab dan haul.
- Zakat perniagaan
Zakat perniagaan merupakan zakat yang dikeluarkan oleh pemilik usaha perniagaan yang memenuhi nisab dan haul. Harta zakat mencapai nisab setelah dikurangi biaya operasional, kebutuhan primer, dan membayar utang.
- Zakat pertanian, perkebunan, dan kehutanan
Zakat mal satu ini merupakan zakat yang dibayarkan atas hasil pertanian, perkebunan dan hasil hutan pada saat panen. Hasil pertanian adalah hasil tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang bernilai ekonomis.
- Zakat peternakan dan perikanan
Zakat peternakan dan perikanan merupakan ternak dan hasil perikanan yang telah mencapai nisab dan haul. Nisab untuk unta adalah 5 (lima) ekor, sapi 30 ekor, kambing atau domba 40 ekor.
- Zakat pertambangan
Zakat pertambangan merupakan zakat yang dikeluarkan atas hasil usaha pertambangan yang telah mencapai nisab dan haul. Yang dimaksud dengan barang tambang adalah segala sesuatu yang merupakan hasil eksploitasi dari kedalaman tanah pada sebuah negara yang dilakukan oleh pihak swasta ataupun pemerintah.
- Zakat perindustrian
Zakat perindustrian merupakan zakat yang dikeluarkan pemiliki usaha yang bergerak dalam bidang produksi barang dan jasa.
- Zakat pendapatan
Zakat pendapatan merupakan zakat yang dikeluarkan dari penghasilan yang diperoleh dari hasil profesi pada saat menerima pembayaran, zakat ini dikenal juga sebagai zakat profesi atau zakat penghasilan.
- Zakat rikaz
Zakat rikaz merupakan zakat yang dikenakan atas harta temuan, dimana kadar zakatnya adalah 20%.
Cara Menghitung Zakat Mal
Setelah memahami syarat harta yang harus dizakatkan dan jenis-jenisnya, kamu bisa memahami cara menghitung zakat mal. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, nisab zakat mal yang disepakati adalah sebesar 85 gram emas (mengikuti harga Buy Back emas pada hari di mana zakat akan ditunaikan). Kadar zakatnya senilai 2,5%.
Berdasarkan ketentuan di atas, maka cara menghitung Zakat Mal adalah:
2,5% x Jumlah harta kepemilikan yang telah mencapai haul (1 tahun).
Contoh cara menghitung zakat mal:
Kamu selama 1 tahun penuh memiliki harta yang tersimpan (emas/perak/uang) senilai Rp 100.000.000. Jika harga emas saat ini Rp 622.000/gram, maka nishab zakat senilai Rp 52.870.000. Sehingga kamu sudah wajib zakat. Zakat mal yang perlu kamu tunaikan yaitu:
2,5 % x Rp 100.000.000 = Rp 2.500.000
Jadi begitulah cara menghitung zakat mal yang perlu kamu pahami. Sebagai amalan wajib, kamu tentu harus memperhatikan betul bagaimana cara menghitung zakat mal ini pada kondisimu.
Advertisement
Penerima Zakat Mal
Dalam QS At-Taubah ayat 60, Allah SWT memberikan ketentuan ada 8 golongan orang yang menerima zakat yakni sebagai berikut:
1. Fakir, adalah mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa, sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidup
2. Miskin, adalah mereka yang memiliki harta, namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup
3. Amil, adalah mereka yang mengumpulkan dan mendistribusikan zakat
4. Mu'allaf, adalah mereka yang baru masuk Islam, dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan dalam tauhid dan syariah
5. Hamba sahaya, atau budak yang ingin memerdekakan dirinya
6. Gharimin, adalah mereka yang berhutang untuk kebutuhan hidup dalam mempertahankan jiwa dan izzahnya
7. Fisabilillah, adalah mereka yang berjuang di jalan Allah SWT dalam bentuk kegiatan dakwah, jihad dan sebagainya
8. Ibnus Sabil, adalah mereka yang kehabisan biaya di perjalanan dalam ketaatan kepada Allah SWT.