Liputan6.com, Jakarta COVID-19 varian delta merupakan varian yang menjadi perhatian dunia. Varian ini dinilai lebih mudah menular dan menyebabkan lonjakan kasus di berbagai negara. Di Indonesia, varian delta mulai terdeteksi pada Juli 2021.
Baca Juga
Advertisement
Kini varian delta sudah menyebar di 34 provinsi di Indonesia. Jumlah kasus varian delta per 14 November 2021, mencapai 4732. Kasus varian delta terbanyak ditemukan di DKI Jakarta, disusul Jawa Barat 757 kasus, dan Kalimantan Timur 393 kasus.
Bertambahnya kasus varian delta ini membuat masyarakat perlu waspada. Saat ini, sub varian delta juga sudah mulai ditemukan. Dari varian ini muncul sub-varian delta seperti AY.4, AY 2.3, dan AY 2.4. Kemudian muncul juga sub-sub-varian yang bernama AY 4.2 yang dikenal sebagai delta plus.
"Di Indonesia sendiri AY 4 sudah ada, AY 2.3 sudah ada, AY 2.4, AY 4.2 belum ada" jelas Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan hasil evaluasi PPKM,Senin(15/11/2021).
Berikut sebaran kasus COVID-19 varian delta di Indonesia per 14 November 2021, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu(17/11/2021).
Mengenal varian delta
Varian Delta atau varian B.1.617.2 merupakan varian dari SARS-CoV-2. Varian ini pertama kali ditemukan di India pada Desember 2020 lalu. Pada perubahan penyebutan varian Covid-19 yang dilakukan oleh WHO, varian B.1.617.2 kemudian disebut dengan varian Delta.
Varian Delta pertama kali diidentifikasi oleh para ilmuwan pada Desember 2020 di India. Menurut WHO, sejak April 2021, varian delta menjadi varian paling banyak menyebar yang menyebabkan kasus baru COVID-19 di India. Sejak itu, varian ini telah dilaporkan hampir di 70 negara.
Varian Delta tidak hanya menyebar lebih mudah daripada strain sebelumnya tetapi juga dapat menyebabkan gejala yang lebih parah. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan bagi orang yang tidak divaksinasi dan mereka yang memiliki respons kekebalan rendah.
Advertisement
Sebaran kasus varian Delta di Indonesia
Berikut sebaran kasus varian Delta di Sumatera:
Aceh: 54
Sumatera Utara: 150
Sumatera Selatan: 59
Sumatera Barat: 75
Lampung: 6
Riau: 58
Kepulauan Riau: 52
Kepulauan Bangka Belitung: 43
Jambi: 195
Bengkulu: 22
Sebaran kasus varian Delta di Indonesia
Berikut sebaran kasus varian Delta di Jawa-Bali:
Banten: 29
DKI Jakarta: 1,278
Jawa Timur: 85
Jawa Tengah: 309
Jawa Barat: 757
Daerah Istimewa Yogyakarta: 67
Bali: 134
Advertisement
Sebaran kasus varian Delta di Indonesia
Berikut sebaran kasus varian Delta di Kalimantan:
Kalimantan Utara: 70
Kalimantan Timur: 393
Kalimantan Tengah: 3
Kalimantan Selatan: 126
Kalimantan Barat: 56
Sebaran kasus varian Delta di Indonesia
Berikut sebaran kasus varian Delta di Sulawesi:
Sulawesi Utara: 186
Sulawesi Tenggara: 20
Sulawesi Tengah: 66
Sulawesi Selatan: 24
Sulawesi Barat: 40
Gorontalo: 29
Advertisement
Sebaran kasus varian Delta di Indonesia
Berikut sebaran kasus varian Delta di Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua:
Nusa Tenggara Timur: 102
Nusa Tenggara Barat: 66
Maluku Utara: 43
Maluku: 43
Papua Barat: 39
Papua: 53
Penularan varian Delta
Varian Delta adalah Virus Corona yang menjadi variant of concern (VOC) oleh WHO atau berbahaya dengan tingkat penularan yang lebih cepat. Menurut Prof Tjandra Yoga Aditama yang merupakan Guru Besar FKUI dan Mantan Direktur WHO Asia Tenggara dalam kolomnya di Liputan6.com berjudul "Varian Delta di Kudus dan di Inggris", "“Public Health England (PHE)” juga melaporkan bahwa varian Delta ternyata 60% lebih mudah menular daripada varian Alpha.
Waktu penggandaannya (“doubling time”) berkisar antara 4,5 sampai 11,5 hari. Akan baik kalau juga ada data tentang berapa besar (“doubling time”) dari varian Delta yang kini ada di negara kita, termasuk tentunya laporan terakhir dari Kudus ini."
Advertisement
Gejala varian Delta
Dilansir dari Healthline, data yang dikumpulkan oleh para ilmuwan Inggris menunjukkan bahwa gejala utama infeksi varian delta berbeda dibandingkan dengan varian sebelumnya. Gejala juga lebih parah dan menyebar dengan cepat.
Di Inggris, di mana varian Delta merupakan 91 persen dari kasus baru, satu penelitian menemukan bahwa gejala yang paling banyak dilaporkan adalah sakit kepala, sakit tenggorokan, dan pilek. Untuk orang yang lebih muda, gejala mungkin terasa seperti pilek. Demam juga bisa terjadi akibat varian ini. Keparahan bisa meningkat setelah 3-4 hari.
Mengutip dari The Guardian, menurut profesor epidemiologi genetik di King's College London, Tim Spector, varian COVID-19 Delta dapat menimbulkan gejala sebagai berikut:
-Sakit kepala
-Sakit tenggorokan
-Flu parah
-Demam
-Batuk