Sukses

Goblin adalah Makhluk Mitologi, Beda Versi Eropa dan Korea

Goblin dikenal sebagai makhluk magis.

Liputan6.com, Jakarta Goblin adalah makhluk supranatural yang sering muncul di film atau drama. Jika mendengar kata Goblin, perhatian pasti tertuju pada sebuah judul seri drama Korea yang rilis pada 2016 lalu. Atau ingatanmu akan kembali pada makhluk kerdil penunggu Bank Sihir Gringotts yang ada di film Harry Potter.

Goblin adalah makhluk mitologi yang dipercaya oleh masyarakat di beberapa belahan dunia. Istilah Goblin adalah makhluk yang sering terdengar di masyarakat Eropa. Goblin adalah bagian dari cerita rakyat Eropa yang masih eksis hingga saat ini.

Di Korea, Goblin adalah roh yang memiliki kekuatan magis. Goblin adalah makhluk dengan kekuatan magis dan usil. Baik di Eropa maupun Korea, Goblin adalah bagian dari budaya masing-masing daerah.

Berikut penjelasan mengenai apa itu goblin, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu (20/11/2021).

2 dari 7 halaman

Goblin menurut mitologi Eropa

Goblin berasal dari abad ke-14 dan paling umum di Eropa barat laut, Skandinavia, Kepulauan Inggris, dan Amerika Serikat. Nama "Goblin" dikatakan berasal dari ejaan Prancis Kuno "gobelin". Goblin pertama kali dipopulerkan dalam cerita dari Abad Pertengahan.Kata goblin juga diyakini berasal dari bahasa Yunani kobalos, yang berarti nakal.

Goblin adalah makhluk magis yang muncul dalam cerita rakyat dari beberapa budaya Eropa. Goblin dianggap memiliki berbagai kemampuan, temperamen dan penampilan yang saling bertentangan tergantung pada cerita dan negara asal.

Biasanya, Goblin digambarkan kecil, aneh, benar-benar jahat, dan serakah, terutama untuk emas dan perhiasan. Goblin cenderung menyebalkan, nakal, tidak kooperatif, dan menjengkelkan. Mereka menikmati bermain lelucon jahat pada manusia atau peri lain dan juga sering menggertak.

3 dari 7 halaman

Legenda goblin Eropa

Di beberapa cerita rakyat, Goblin biasanya tinggal di gua-gua tetapi ia melekatkan diri pada perabot rumah tangga. Goblin diyakini menggedor panci dan wajan, merebut pakaian tidur dari tubuh orang yang sedang tidur, memindahkan perabotan di malam hari, dan melarikan diri setelah mengetuk dinding dan pintu.

Di cerita rakyat lainnya, Goblin dianggap membantu orang tua mendisiplinkan anak-anak dengan menghadiahi yang terakhir dengan hadiah ketika mereka baik dan menghukum mereka ketika mereka tidak patuh.

Terlepas dari variasi lokal, goblin hampir secara universal digambarkan sebagai pembuat onar. eperti banyak makhluk serupa, mereka memiliki karakteristik roh daripada makhluk yang ada di dunia fisik. Dengan demikian, mereka memiliki kesamaan dengan hantu dan dan juga dengan setan yang terkait dengan beberapa ajaran dan pengetahuan Kristen.

4 dari 7 halaman

Goblin Eropa dalam budaya populer

Goblin muncul dalam budaya populer Eropa sebagai makhluk magis yang muncul di beberapa film dan buku. Goblin dalam fiksi fantasi mucul dalam karya JRR Tolkien, The Lord of the Rings. Di sini Goblin disebut sebagai ORC yang ditemui Thorin dan kawan-kawan di The Hobbit. Tolkien menggambarkan mereka sebagai makhluk besar, jelek, kejam, jahat, dan berhati buruk.

Penggambaran Goblin yang sangat populer lainnya adalah dalam seri Harry Potter. Dalam seri buku Harry Potter, goblin digambarkan sebagai humanoids yang aneh, tetapi beradab, yang sering berfungsi sebagai bankir atau pengrajin.

Makanan mereka terdiri dari daging, akar, dan jamur. Goblin berbicara dalam bahasa yang dikenal sebagai Gobbledegook, dan pandai besi yang terkenal karena perak mereka. Mereka bahkan mencetak koin untuk mata uang sihir. Karena keterampilan mereka dengan uang dan keuangan, mereka mengendalikan ekonomi sihir untuk sebagian besar dan menjalankan Bank Sihir Gringotts.

5 dari 7 halaman

Goblin menurut mitologi Korea

Goblin juga muncul dalam cerit rakyat Korea. Dalam mitologi Korea, Goblin adalah roh yang memiliki kekuatan dan keterampilan luar biasa. Di Korea, Goblin disebut dengan Dokkaebi.

Goblin versi Korea adalah roh yang memiliki kekuatan dan keterampilan luar biasa, menggunakannya untuk memikat, menggoda, mengejek, dan terkadang menawarkan bantuan kepada manusia. Roh ini diyakini terbentuk dari peralatan rumah tangga bekas seperti sapu, keranjang penampi, alu dan saringan, dan benda-benda yang diwarnai dengan darah manusia, terutama darah menstruasi.

Dokkaebi biasanya muncul di sudut-sudut yang gelap, lembap, dan menakutkan, kebanyakan pada malam hari tetapi juga pada siang hari ketika cuaca berkabut karena hujan. Legenda menggambarkan goblin yang berbeda dalam berbagai bentuk, dan goblin sering memakai hanbok

Dipercaya bahwa dokkaebi memiliki kekuatan gaib yang sangat besar, dapat membawa hasil panen yang baik, hasil tangkapan yang besar dan keberuntungan yang besar bagi manusia, dan merupakan pelindung dari roh jahat.

6 dari 7 halaman

Legenda Goblin

Tergantung pada cerita rakyat tradisional daerah tersebut, beberapa praktik tradisional diadakan untuk memohon dokkaebi untuk membawa keberuntungan bagi manusia. Tapi, ada juga praktik lainnya dilakukan untuk mengusir dokkaebi, yang dianggap sebagai penyebab nasib buruk yang membawa api dan penyakit menular.

Penampilan goblin ditampilkan dalam berbagai cara. Penggambaran paling umum adalah fitur mereka termasuk tanduk, mata melotot, mulut besar, gigi panjang, tajam, tubuh berbulu dan cakar panjang.

Penampilan mereka mungkin berbeda pada periode waktu yang berbeda, tetapi sepanjang sejarah dokkaebi selalu dipandang dengan ketakutan dan kekaguman, sebagai pembela melawan roh jahat, memiliki kekuatan gaib serbaguna, dan pada saat yang sama tidak sempurna dan kontradiktif.

7 dari 7 halaman

Goblin Korea dalam budaya populer

Nama Goblin menjadi sangat populer ketika muncul seri drama berjudul Guardian: The Lonely and Great God atau dikenal dengan Goblin. Seri ini dibuat berdasarkan cerita rakyat dokkaebi, goblin versi Korea.

Seri drama Goblin bercerita seorang yang dokkaebi membutuhkan pengantin manusia untuk mengakhiri kehidupan abadinya. Malaikat maut yang amnesia kemudian dipaksa oleh keadaan aneh untuk menjadi teman serumahnya, dan seorang gadis yang "ditakdirkan untuk mati" mengaku sebagai pengantin dokkaebi.

Pada tahun 2017, girlgroup K-pop CLC merilis sebuah lagu berjudul Hobgoblin, yang liriknya seolah-olah memancarkan mantra melalui rayuan sehingga menarik perhatian pendengar.

Pada September 2020, boy grup K-pop ACE merilis lagu berjudul Goblin: Favorite Boys. Dalam dongeng Korea, goblin tradisional suka bergulat dengan manusia. Dengan menggunakan itu, koreografer mereka menemukan cara bagi mereka untuk menggunakan gulat tradisional Korea dalam koreografi mereka serta dalam gaya pakaian dan citra set.