Sukses

Ciri-Ciri Meteor, Pengertian, serta Perbedaannya dengan Meteoroid dan Meteorit

Ciri-ciri meteor dapat diketahui dari berbagai sifat hingga bentuk fisiknya.

Liputan6.com, Jakarta Ciri-ciri meteor perlu dipahami dalam pembelajaran tata surya. Sebagai salah satu benda langit yang ada di luar angkasa, meteor sangat penting dipahami oleh kamu, terutama yang tertarik pada dunia astronomi.

Selain meteor, kamu mungkin juga perlu memahami beberapa istilah lainnya, seperti meteoroid, hingga meteorit. Pasalnya, ketiga istilah tersebut memiliki perbedaan makna masing-masingnya.

Ciri-ciri meteor dapat diketahui dari berbagai sifat hingga bentuk fisiknya. Dalam mengenali ciri-ciri meteor, kamu tentunya juga perlu memahami ciri-ciri meteoroid dan meteorit.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai Merdeka, Senin (22/11/2021) tentang ciri-ciri meteor.

2 dari 4 halaman

Mengenal Meteor, Menteorit, dan Meteoroid

Sebelum mengenali ciri-ciri meteor, kamu perlu memahamai apa itu meteor terlebih dahulu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), meteor adalah benda angkasa yang meluncur di angkasa luar, masuk ke dalam atmosfer dan meyala karena gesekan udara, pada umumnya habis terbakar sebelum mencapai permukaan bumi, dan apabila masih bersisa beda itu jatuh sebagai meteorit. Meteorit adalah benda padat sisa meteor yang telah mencapai permukaan bumi, biasanya terdiri atas ikatan mineral nikel (Ni) dan besi (Fe). Sementara itu, meteoroid adalah benda langit padat ukuran kecil di luar angkasa antarplanet.

Jadi, bisa kamu pahami bahwa sebenarnya ketiga benda langit ini adalah sama. Namun, perbedaannya terletak pada posisinya. Di mana meteoroid menjadi bentuk utama, yaitu sebuah batu yang melayang di luar angkasa dan dapat bergerak dengan cepat. Batu angkasa ini tidak mengorbit pada matahari, sehingga lintasannya tidak beraturan dan dapat bergerak bebas.

Sementara itu, meteor adalah sebutan untuk serpihan dari benda langit yang masuk ke dalam atmosfer bumi. Hal ini menimbulkan suatu gesekan antara permukaan meteor itu dengan udara dengan kecepatan tinggi. Penampakan tersebut disebabkan karena adanya suatu panas yang dihasilkan oleh adanya tekanan ram (yakni bukan oleh karena gesekan) disaat meteoroid itu kemudian memasuki atmosfer. Penampakan meteor yang sangat terang ini disebut juga dengan bolide. Inilah yang menciptakan pijaran api atau tampak seperti cahaya dari kejauhan dan sering disebut sebagai bintang jatuh.

Terakhir, meteorit merupakan batu meteor yang berhasil masuk dan mencapai permukaan bumi.

3 dari 4 halaman

Ciri-Ciri Meteor, Meteorit, dan Meteoroid

Ciri-ciri meteor tentunya berbeda dengan benda langit lainnya. Ciri-ciri meteor sebagai salah satu komponen di dalam tata surya perlu juga kamu pahami. Berikut ciri-ciri meteor, meteorit, dan meteoroid:

- Meteoroid merupakan benda langit kecil yang mengelilingi matahari serta terdapat di ruang antarplanet.

- Meteoroid bukan tergolong sebagai bintang karena meteoroid adalah anggota dari tata surya yang tidak bisa memancarkan suatu cahaya sendiri.

- Meteoroid berupa batu-batu kecil dengan diameter antara 0,2 sampai 0,5 mm serta massanya juga tidak lebih dari 1 gram.

- Meteoroid semacam debu angkasa yang bergerak dengan kecepatan rata-rata 60 km/detik.

- Meteoroid yang masuk ke atmosfer bumi serta bergesekan dengan lapisan atmosfer yang menimbulkan panas akan tampak berpijar. Pada kasus ini meteoroid tersebut akan berubah menjadi meteor.

- Gerak dari meteor yang berpijar tampak seperti bintang yang berpindah tempat. Oleh karena itu meteor ini disebut juga dengan bintang beralih.

- Meteoroid yang berukuran sangat besar dapat mencapai permukaan bumi, karena tidak habis terbakar dengan panasnya gesekan atmosfer bumi. Pada kasus ini, apabila meteoroid menyentuh permukaan bumi maka statusnya akan berubah menjadi meteorit.

- Meteorit yang jatuh pada di permukaan bumi akan menciptakan suatu kawah, seperti misalnya meteorit yang massanya itu kurang lebih 10.000 ton pernah jatuh di Arizona serta Siberia. Meteorit tersebut bisa menciptakan kawah yang lebarnya kurang lebih sekitar 1 km lebih. Itulah beberapa ciri-ciri meteor, meteorit, dan meteoroid yang perlu kamu ketahui.

4 dari 4 halaman

Hujan Meteor

Selain memahami ciri-ciri meteor, kamu juga perlu memahami fenomena yang sering terjadi terkait meteor. Salah satu fenomena dari meteor yang sering terdengar adalah fenomena hujan meteor. Hujan meteor adalah fenomena di mana banyak meteoroid yang berhasil memasuki atmosfer bumi. Fenomena langit ini tentu akan sayang jika dilewatkan begitu saja, karena langit malam akan tampak lebih cantik dengan cahaya-cahaya yang diciptakan oleh meteor.

Hujan meteor juga dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Beberapa jenis hujan meteor adalah sebagai berikut:

- Hujan Meteor Orionid. Hujan meteor ini adalah hujan meteor yang biasanya terjadi pada bulan Oktober di tiap-tiap tahunnya. Nama Orionid diambil dari asal tempat cahaya yang menjadi sebuah titik meteor yang melintas, yang disebut dengan konstelasi orion. Hujan meteor Orionid ini biasanya memancarkan warna kuning atau hijau yang terlihat dengan jelas.

- Hujan Meteor Perseid. Seperti namanya, hujan meteor ini terjadi di atas rasi bintang perseus, serta kemungkinan terjadi pada saat bumi itu melalui aliran meteor yang disebut dengan sebutan awan perseid. Melalui suatu pengamatan yang sudah pernah dilakukan sejak 2 abad yang lalu terkait hujan meteor Perseid, terjadinya hujan meteor adalah pada pertengahan Juli hingga Agustus tiap-tiap tahunnya. Meteor Perseid ini akan dapat terlihat dengan jelas di belahan bumi bagian utara pada saat malam hari di musim panas, di mana pada saat itu langit terlihat cerah.

- Hujan Meteor Geminids. Hujan meteor ini terjadi disebabkan karena meteor yang berasal dari sebuah asteroid yang disebut dengan sebutan 3200 Phaethon. Melalui pengamatan yang dilakukan sejak 1,5 abad yang lalu, hujan meteor Geminids terjadi pada akhir tahun, yaitu pada bulan Desember.

- Hujan Meteor Quadrantid. Hujan meteor Quandrantid merupakan hujan meteor yang asalnya dari konstilasi Bootes. Melalui pengamatan, hujan meteor ini terjadi pada bulan Januari. Namun, pengamatan untuk meteor ini lebih sulit disebabkan karena puncaknya hanya terjadi dalam hitungan jam saja.