Liputan6.com, Jakarta Konflik dan kekerasan adalah dua kasus yang sama-sama sulit diselesaikan. Perbedaan konflik dan kekerasan cukup mencolok dari waktu terjadinya, proses, niat, reaksi, penyebab, perlakuan, pelanggaran, pengaruh, penyelesaian, dan dampaknya.
Baca Juga
Advertisement
Konflik lebih mengarah pada pertikaian yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih. Sementara kekerasan mengarah pada dorongan nafsu untuk menghancurkan pihak yang lemah dan tak berdaya. Dampak yang menjadi perbedaan konflik dan kekerasan, apabila konflik bisa memberikan hal positif berupa perubahan, tidak untuk masalah kekerasan.
Masalah konflik bukan termasuk pelanggaran hukum, sementara kekerasan termasuk pelanggaran hukum. Jenis pelanggaran ini menjadi perbedaan konflik dan kekerasan yang paling mencolok. Berikut Liputan6.com ulas tentang perbedaan konflik dan kekerasan, Selasa (23/11/2021).
Perbedaan Konflik dan Kekerasan
1. Waktu
Perbedaan konflik dan kekerasan adalah konflik terjadi dalam waktu yang panjang, sementara kekerasan terjadi dalam waktu yang singkat.
2. Proses
Perbedaan konflik dan kekerasan adalah konflik dalam proses terjadinya diketahui oleh kedua pihak yang melakukan pertikaian, sementara kekerasan dalam proses terjadinya umumnya tidak diketahui oleh pihak yang lemah.
3. Niat
Perbedaan konflik dan kekerasan adalah konflik pada praktiknya tidak disertai niat menjatuhkan lawan dalam pertikaian, sementara kekerasan pada praktiknya memang diniatkan untuk menjatuhkan lawan yang lemah.
4. Reaksi
Perbedaan konflik dan kekerasan adalah konflik umumnya tidak menimbulkan reaksi yang berlebihan, sementara kekerasan umumnya menimbulkan reaksi cukup keras karena berhubungan dengan fisik.
5. Penyebab
Perbedaan konflik dan kekerasan adalah konflik penyebabnya bisa karena persaingan antara dua belah pihak yang melakukan pertikaian, sementara kekerasan penyebabnya bisa karena kesalahpahaman kedua pihak yang melakukan pertikaian.
6. Perlakuan
Perbedaan konflik dan kekerasan adalah konflik dilakukan secara nyata untuk mencapai tujuan yang diinginkan kedua belah pihak, sementara kekerasan dilakukan penuh prasangka buruk dan berakibat merugikan pihak yang lemah.
7. Pelanggaran
Perbedaan konflik dan kekerasan adalah konflik bukan termasuk pelanggaran hukum, sementara kekerasan termasuk pelanggaran hukum.
8. Pengaruh
Perbedaan konflik dan kekerasan adalah konflik dipengaruhi oleh keinginan untuk menghancurkan pihak lain, sementara kekerasan dipengaruhi oleh dorongan nafsu saja.
9. Penyelesaian
Perbedaan konflik dan kekerasan adalah konflik bentuk penyelesaiannya dapat dilakukan dengan akomodasi dan peradilan antara kedua belah pihak, sementara kekerasan bentuk penyelesaiannya hanya bisa diselesaikan dengan peradilan.
10. Dampak
Perbedaan konflik dan kekerasan adalah konflik dapat memberikan dampak positif berupa perubahan dalam proses penyelesaiannya, sementara kekerasan justru berisiko meningkatkan kedestruktifan di masa yang akan datang.
Itulah perbedaan konflik dan kekerasan yang paling mencolok serta bisa dijadikan perbandingan nyata.
Advertisement
Macam-Macam Konflik
1. Konflik Pribadi
Macam-macam konflik yang pertama adalah konflik pribadi. Konflik ini terjadi disebabkan adanya dua individu yang saling tidak menyadari kesalahan dari masing-masing.
2. Konflik Kelompok
Macam-macam konflik yang selanjutnya adalah konflik kelompok. Konflik yang terjadi diantara dua kelompok atau lebih yang memiliki tujuan yang sama namun memiliki pendapat dan cara pandang yang berbeda.
3. Konflik Antar Kelas
Macam-macam konflik yang selanjutnya adalah konflik antar kelas. Konflik yang terjadi pada individu maupun kelompok yang berada di tingkatan kelas yang berbeda.
4. Konflik Politik
Macam-macam konflik yang selanjutnya adalah konflik politik. Konflik politik terjadi antar kelompok maupun antar individu yang berbeda pandangan.
5. Konflik Ekonomi
Macam-macam konflik yang selanjutnya adalah konflik ekonomi. Konflik ekonomi biasa kita temui dalam kegiatan perekonomian masyarakat. Konflik ini biasanya terjadi akibat persaingan pada proses kegiatan ekonomi antar individu maupun kelompok.
6. Konflik Hukum
Konflik hukum dapat terjadi akibat ketidakadilan hukum yang dirasakan oleh individu maupun kelompok. Ketidakadilan tersebut muncul karena hukum yang diberikan tidak sesuai atau terjadi penyalahgunaan terhadap hukum.
7. Konflik Ras
Dewasa ini, konflik ras tidak ssering terjadi dalam masyarakat. Konflik ras terjadi akibat rasa ketidakadlian yang didapat dari salah satu ras atau ras lain merasa dirinya lebih unggul.
8. Konflik Keluarga
Konflik ini terjadi di dalam internal keluarga yang disebabkan karena beberapa faktor seperti kecemburuan, maupun faktor ekonomi.
9. Konflik Internasional
Konflik internasional timbul akibat adanya 2 negara yang saling berselisih karena masalah ekonomi, politik, maupun masalah batas teritorial suatu negara.
10. Konflik Antar Suku
Konflik antar pengertian suku terjadi akibat adanya perbedaan antara suku satu dengan suku yang lainnya. Perbedaan tersebut meliputi bahasa, adat, maupun kebiasaan.
11. Konflik Agama
Konflik agama sering terjadi di Indonesia yang notabene adalah negara yang memiliki beragam agama, suku dan ras. Tidak jarang, agama yang menjadi mayoritas merasa superior, sehingga terjadinya konflik tidak dapat dihindari.
12. Konflik Konstruktif
Konflik ini memiliki sifat yang fungsional karena adanya perbedaan cara pandang dan pola pikir antar individu maupun kelompok.
13. Konflik Destruktif
Konflik destruktif terjadi akibat adanya perasaan tidak senang antar individu maupun kelompok.
14. Konfik Vertikal
Konflik vertikal merupakan konflik yang terjadi antara individu yang menempati kedudukan paling atas dengan individu yang menempati kedudukan paling bawah (tingkatan bersifat hirarki).
15. Konflik Horizontal
Konflik horizontal terjadi antara individu maupun kelompok yang memiliki kedudukan sama atau sejajar.
16. Konflik Diagonal
Konflik diagonal adalah konflik yang muncul karena adanya ketidakmerataan pengelolan sumber daya.
17. Konflik Terbuka
Konflik terbuka adalah konflik yang keberadaannya diketahui oleh masyarakat.
18. Konflik Tertutup
Konflik tertutup merupakan konflik yang hanya beberapa pihak saja yang mengetahui. Pihak yang mengetahui tersebut adalah individu atau kelompok yang terlibat dalam konflik tersebut.
19. Konflik Realistis
Konflik realistis adalah konflik yang disebabkan karena adanya rasa kekecewaan individu atau kelompok dalam sebuah lingkungan sosial.
20. Konflik Nonrealistis
Konflik nonrealistis disebabkan karena adanya tujuan yang hendak dicapai, namun salah satu pihak tidak ingin mencapainya dengan cara baik.
Macam-Macam Kekerasan
1. Menjewer
2. Mencubit
3. Menendang
4. Memukul dengan tangan
5. Memukul dengan benda
6. Menghukum hingga jatuh sakit dan pingsan
7. Melukai dengan benda berbahaya
8. Kekerasan fisik lain
9. Membandingkan anak dengan saudara atau anak lain
10. Membentak dengan suara keras dan kasar
11. Menghina di hadapan teman atau orang lain
12. Menyebut bodoh, pemalas, nakal, dan sebagainya.
13. Mencap dengan sebutan yang jelek dan jahat
14. Kekerasan psikis lain
15. Memegang bagian dari kekerasan seksual
16. Meraba tanpa izin dan bukan kepada pasangan resmi
17. Memberikan siulan atau catcalling kepada wanita tak dikenali
Advertisement