Liputan6.com, Jakarta Periode adalah suatu istilah yang tentunya sudah tidak asing lagi di telinga kamu. Istilah ini kerap kali digunakan dalam percakapan sehari-hari saat menerangkan tentang suatu kurun waktu. Secara umum tentunya semua orang akan memahaminya.
Baca Juga
Advertisement
Namun, periode perlu dimaknai sesuai dengan konteks yang sedang dibicarakan. Pasalnya, kamu bisa saja membahas istilah periode dalam bidang tertentu. Seperti yang diketahui, kata periode memiliki makna tersendiri pada bidang tertentu.
Periode adalah istilah yang digunakan dalam berbagai bidang ilmu. Dalam pembelajaran, kamu mungkin akan sering menemuinya pada pembahasa fisika, kimia, hingga matematika. Jadi, pahami makna periode sesuai dengan bidang ilmu yang sedang kamu bahas.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (24/11/2021) tentang periode adalah.
Periode adalah
Periode adalah istilah yang sangat sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), periode adalah kurun waktu atau lingkaran waktu (masa). Namun, pengertian periode perlu juga dipahami dalam berbagai bidang ilmu, karena berbeda pada setiap bidangnya.
Pengertian Periode dalam Berbagai Bidang Ilmu
Periode adalah suatu istilah yang digunakan dalam berbagai macam bidang, terutama pada ilmu pengetahuan.
- Dalam matematika, periode adalah kelompok bilangan yang selalu berulang dalam pecahan.
- Dalam kimia, periode adalah baris mendatar dari unsur-unsur dalam tabel periodik.
- Dalam geologi, periode adalah suatu subdivisi pada skala waktu geologi.
- Dalam fisika, periode adalah durasi waktu dari satu siklus dalam kejadian yang berulang.
Advertisement
Periode dalam Pelajaran Fisika
Dalam fisika, periode adalah istilah yang biasanya terdapat pada pembelajaran gelombang. Periode dalam fisika tidak terlepas dari frekuensi. Periode adalah durasi waktu dari satu siklus dalam kejadian yang berulang, sehingga periode adalah respirok atau kebalikan dari frekuensi. Sementara itu, frekuensi adalah ukuran jumlah terjadinya sebuah peristiwa dalam satuan waktu. Satuan yang banyak digunakan adalah hertz, menunjukkan banyak puncak panjang gelombang yang melewati titik tertentu per detik.
Untuk menghitung frekuensi, seseorang menetapkan jarak waktu, menghitung jumlah kejadian peristiwa, dan membagi hitungan ini dengan panjang jarak waktu. Pada Sistem Satuan Internasional, hasil perhitungan ini dinyatakan dalam satuan hertz (Hz) yaitu nama pakar fisika Jerman Heinrich Rudolf Hertz yang menemukan fenomena ini pertama kali.
Frekuensi sebesar 1 Hz menyatakan peristiwa yang terjadi satu kali per detik. Secara alternatif, seseorang bisa mengukur waktu antara dua buah kejadian/peristiwa (dan menyebutnya sebagai periode), lalu memperhitungkan frekuensi (f) sebagai hasil kebalikan dari periode (T) seperti tampak dari rumus di bawah ini:
f = 1/T
f adalah frekuensi (hertz) dan T adalah periode (detik).
Selain itu, frekuensi juga berhubungan dengan jumlah getaran dengan rumus:
f = n/t
Pada perangkat mekanis yang berputar, sering digunakan ukuran frekuensi getaran per menit, disingkat r/min atau rpm. 60 rpm sama dengan satu hertz.
Rumus Periode
Tidak berbeda dengan rumus frekuensi di atas, rumus periode juga memiliki beberapa bentuk, tergantung komponen yang ada. Kamu bisa mencari periode dari jumlah getaran dan waktu, dari frekuensi, serta dari kecepatan dan panjang gelombang.
Berikut rumus periode seperi Liputan6.com kutip dari Zenius:
Rumus Periode dari Jumlah Getaran dan Waktu
Rumus:
T = t/n
Keterangan:
T : Periode (s)
t : Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan getaran (s)
n : Jumlah getaran
Rumus Periode dari Frekuensi
Rumus:
T = 1/F
Keterangan:
T : Periode (s)
f : Frekuensi (Hz)
Rumus Periode dari Kecepatan dan Panjang Gelombang
Rumus:
T = v.𝜆
Keterangan:
T : Periode (s)
v : kecepatan gelombang (m/s)
𝜆 : panjang gelombang (m).
Periode dalam Pelajaran Kimia
Dalam kimia, periode adalah baris mendatar dari unsur-unsur dalam tabel periodik. Tabel periodek merupakan sebuah tabel yang menampilkan unsur-unsur kimia. Unsur-unsur kimia ini disusun berdasarkan nomor atom (jumlah proton dalam inti atom), konfigurasi periodik, dan keberulangan sifat kimia.
Tabel periodik memiliki fungsi untuk mengetahui nomor atom, konfigurasi elektron, dan sifat setiap unsur. Unsur-unsur dalam sistem periodik unsur kimia terdiri dari dua kelompok, pertama yaitu golongan (lajur vertical), dan kedua adalah periode (lajur horizontal).
Dalam tabel periodik, unsur-unsur diatur dalam serangkaian baris (atau periode) sehingga mereka yang memiliki sifat-sifat serupa muncul dalam satu kolom. Unsur-unsur pada periode yang sama memiliki jumlah kulit elektron yang sama; dengan masing-masing perpotongan golongan di sepanjang periode, unsur memiliki satu tambahan proton dan elektron dan berkurang sifat logamnya. Pengaturan ini mencerminkan keberulangan sifat yang sama secara periodik seiring dengan kenaikan nomor ataom.
Misalnya, logam alkali terletak pada satu golongan (golongan 1) dan berbagi sifat yang mirip, seperti reaktivitas yang tinggi dan kecenderungan untuk kehilangan satu elektron agar sesuai dengan konfigurasi elektron gas mulia. Tabel periodik memiliki total 118 unsur.
Berikut daftar periode yang ada pada tabel periodik:
Periode 1: H dan He
Periode 2:Li, Be, B, C, N, O, F, Ne
Periode 3: Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, Ar
Periode 4: K, Ca, Sc, Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu, Zn,Ga, Ge, As, Se, Br, Kr
Periode 5: Rb, Sr, Y, Zr, Nb, Mo, Tc, Ru, Rh, Pd, Ag, Cd, In, Sn, Sb, Te, I, Xe
Periode 6: Cs, Ba, La, Ce, Pr, Nd, Pm, Sm, Eu, Gd, Tb, Dy, Ho, Er, Tm, Yb, Lu, Hf, Ta, W, Re, Os, Ir, Pt, Au, Hg, Tl, Pb, Bi, Po, At, Rn
Periode 7: Fr, Ra, Ac, Th, Pa, U, Np, Pu, Am, Cm, Bk, Cf, Es, Fm, Md, No, Lr, Rf, Db, Sg, Bh, Hs, Mt, Ds, Rg, Cn, Uut, Fl, Uup, Lv, Uus, Uuo
Periode 8: Belum ada unsur dalam periode delapan yang berhasil disintesis
Advertisement