Sukses

Pengertian Tauhid dalam Ajaran Islam, Pendapat Ahli, Jenis, dan Dalilnya

Tauhid penting dipahami bagi setiap umat Islam.

Liputan6.com, Jakarta Pengertian Tauhid penting dipahami bagi setiap umat Islam. Pengertian Tauhid adalah konsep utama agama Islam yang spaling penting. Melalui Tauhid, seluruh ketaatan beragama seorang Muslim bertumpu.

Pengertian Tauhid merupakan konsep kesatuan tak terpisahkan dalam Islam. Pengertian Tauhid berkaitan dengan kepercayaan pada satu Tuhan, yaitu Allah SWT. Dalam ilmu pengetahuan, pengertia Tauhid serupa dengan teologi.

Pengertian Tauhid merupakan bagian penting dalam keseluruhan akidah Islam. Berikut pengertian Tauhid, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat(26/11/2021).

2 dari 6 halaman

Asal kata

Tauhid berasal dari bahasa Arab yang merupakan Wahhada Yuwahhidu Tauhidan yang berarti mengesakan Allah SWT. Secara bahasa, tauhid berarti menyatukan, menjadikan satu, atau menyifati dengan kesatuan.

Menurut KBBI, pengertian Tauhid adalah keesaan Allah SWT. Ini merujuk pada kuatnya kepercayaan bahwa Allah SWT hanya satu. Pengertian Tauhid berarti mengakui keesaan Allah SWT.

Ilmu tauhid juga disebut sebagai ilmu ushul (dasar agama) atau ilmu aqidah. Artinya, ilmu ini menjadi bekal pedoman bagi seluruh umat Islam dalam melakukan kewajibannya sebagai umat beragama.

3 dari 6 halaman

Pengertian Tauhid secara umum

Pengertian Tauhid adalah dasar agama Islam yang menjadikan Allah SWT adalah satu. Tauhid adalah konsep yang menyatakan keesaan Allah SWT. Ilmu Tauhid adalah ilmu yang mempelajari keesaan Allah, rasul, dan nabi-nabi dalam Islam. Pengertian Tauhid juga dipahami sebagai sikap meyakini bahwa Allah Maha Suci yang tidak memiliki kekurangan sedikit pun

Dalam Islam, keesaan Tuhan berarti Allah adalah satu dan tidak ada Tuhan selain Allah. Pengertian Tauhid bisa dilihat dari kalimat Syahadat. Kalimat Syahadat berbunyi: "ašhadu ʾan lā ʾilāha ʾillā -llāh, wa ʾašhadu ʾanna muḥammadan rasūlu -llāh"

Artinya Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Dari kalimat Syahadat ini menunjukkan bahwa Tauhid adalah inti dan landasan seluruh ajaran Islam. Dengan mengikrarkan kalimat pertama, seorang muslim memantapkan diri untuk menjadikan hanya Allah sebagai tujuan, motivasi, dan jalan hidup.

 

4 dari 6 halaman

Pengertian Tauhid menurut Ahli

Syeikh Muhammad Abduh

Pengertian Tauhid menurut Syeikh Muhammad Abduh adalah ilmu yang membahas wujud Allah, sifat-sifat yang wajib disifatkan kepada-Nya, sifat-sifat yang sama sekali wajib dilenyapkan dari-Nya. Ilmu Tauhid juga membahas tentang rasul-rasul-Nya, meyakinkan kerasulan mereka, sifat-sifat yang boleh ditetapkan pada mereka dan apa yang terlarang dinisbatkan kepada mereka.

Ibnu Khaldun

Menurut Ibnu Khaldun, ilmu Tauhid berisi alasan-alasan dari akidah keimanan dengan dalil-dalil aqliyah dan alasan-alasan yang merupakan penolakan terhadap golongan bidah yang dalam bidan akidah telah menyimpang dari mazhab salaf dan Ahlus sunnah.

Husain Affandi al-Hisr

Pengertian Tauhid menurut Husain Affandi al-Hisr adalah ilmu yang membahas tentang hal-hal yang menetapkan akidah agama dengan dalil-dalil yang meyakinkan.

5 dari 6 halaman

Jenis-jenis Tauhid

Tauhid Rububiyah

Pengertian Tauhid Rububiyah artinya mengimani bahwa Allah merupakan satu-satunya Tuhan yang memiliki, merencanakan, menciptakan, mengatur, memelihara, memberi rezeki, memberikan manfaat, menolak mudharat serta menjaga seluruh alam semesta.

Tauhid Uluhiyah

Beriman terhadap uluhiyah Allah merupakan konsekuensi dari keimanan terhadap rububiyahNya. Tauhid Uluhiyah adalah mengesakan Allah dari segala bentuk peribadahan baik yang terlihat maupun batin atau tidak terlihat. Ini artinya, manusia mengimani bahwa hanya Allah semata yang berhak disembah.

Tauhid Asma wa sifat

Tauhid Asma wa sifat artinya mengimani bahwa Allah memiliki nama dan sifat baik. Nama dan sifat baik ini sesuai dengan keagungan-Nya yang telah ditentukan dalam Al Qur'an dan Hadis. Sikap ini ditetapkan tanpa tahrîf (mengubah lafazh atau maknanya), ta’thîl (meniadakan atau mengingkari keberadaan sifat-sifat Allah, baik mengingkari seluruhnya atau sebagian), takyîf (menggambarkan “bagaimana” nya sifat-sifat tersebut), maupun tamtsîl (menyerupakan sifat-sifat Allah dengan sifat-sifat makhluk-Nya).

6 dari 6 halaman

Ayat Al Qur'an tentang Tauhid

Surat Al-A'raf Ayat 54

“Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Mahasuci Allah, Rabb semesta alam.” (Q.S. al-A’râf [7]: 54)

Surat al-Mu’minûn ayat 84-89

“Katakanlah: ‘Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kalian mengetahui?’ Mereka akan menjawab: ‘Kepunyaan Allah.’ Katakanlah: ‘Maka apakah kalian tidak ingat?’ Katakanlah: ‘Siapakah yang empunya langit yang tujuh dan yang empunya ‘Arsy yang besar?’ Mereka akan menjawab: ‘Kepunyaan Allah.’ Katakanlah: ‘Maka mengapa kalian tidak bertaqwa?’ Katakanlah: ‘Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu, sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (adzab)-Nya, jika kalian mengetahui?’ Mereka akan menjawab: ‘Kepunyaan Allah.’ Katakanlah: ‘(Kalau demikian), maka mengapa kalian masih tertipu?’”

Surat az-Zumar ayat 14-15

“Katakanlah: ‘Hanya Allah saja yang aku sembah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agamaku.’ Maka sembahlah oleh kalian (hai orang-orang musyrik) apa yang kamu kehendaki selain Dia.” (Q.S. az-Zumar [39]: 14-15)

Surat Thâhâ ayat 8

“Dia-lah Allah, tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia. Dia mempunyai Asmâ-ul Husna (nama-nama yang terbaik).” (Q.S. Thâhâ [20]: 8)

Surat Maryam ayat 65

“(Dia-lah) Rabb langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah engkau mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia?” (Q.S. Maryam [19]: 65)