Liputan6.com, Jakarta Arti nasionalisme adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa yang mempunyai kesamaan kebudayaan dan wilayah, serta kesamaan cita-cita dan tujuan. Secara sederhana, arti nasionalisme adalah sikap atau semangat yang harus dimiliki setiap warga negara Indonesia dalam mencintai tanah airnya.
Baca Juga
Advertisement
Secara etimologis, kata nasionalisme berasal dari kata nationalism dan nation dalam bahasa Inggris. Dalam studi semantik kata nation tersebut berasal dari kata latin yakni natio yang berakar pada kata nascor yang bermakna 'saya lahir', atau dari kata natus sum, yang berarti 'saya dilahirkan'.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, arti nasionalisme adalah paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri. Dalam sikap nasionalisme ada tujuan dan karakteristik tersendiri yang perlu diketahui oleh masyarakat.
Berikut ini penjelasan mengenai arti nasionalisme menurut para ahli beserta sejarah, tujuan, karakteristik, dan bentuk-bentuknya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (30/11/2021).
Arti Nasionalisme Menurut Para Ahli
Setelah mengetahui arti nasionalisme secara umum yang telah dijelaskan di atas, berikut ini ada sejumlah arti nasionalisme menurut para ahli, diantaranya:
Benedict Anderson
Arti nasionalisme adalah sebagai suatu komunitas politik yang dibayangkan dan diimajinasikan sebagai sesuatu yang terbatas dan juga berdaulat.
Otto Bauar
Arti nasionalisme adalah sebuah persatuan karakter atau perangai yang timbul karena adanya perasaan yang senasib.
L. Stoddard
Arti nasionalisme adalah suatu kepercayaan yang dimiliki oleh sebagian besar masyarakat, di mana mereka menyatakan rasa kebangsaan sebagai perasaan memiliki secara bersama di dalam suatu bangsa.
Dr. Hertz
Arti nasionalisme adalah hasrat untuk mencapai kesatuan, hasrat untuk merdeka, hasrat untuk mencapai keaslian dan hasrat untuk memiliki cita-cita bersama.
Smith
Arti nasionalisme adalah suatu gerakan ideologis yang digunakan untuk meraih dan memelihara otonomi, kohesi, dan individualitas.
Abbe Baurel
Arti nasionalisme adalah rasa cinta kepada daerah dan bahasa oleh perseorangan atau sekelompok orang.
Hitler
Arti nasionalisme adalah suatu sikap dan semangat rela berkorban untuk melawan bangsa lain demi bangsa sendiri.
Ernest Renan
Arti nasionalisme adalah suatu keinginan untuk bersatu dan bernegara. Dalam hal ini, nasionalisme merupakan sebuah keinginan besar untuk dapat mewujudkan persatuan dalam bernegara.
Advertisement
Sejarah Nasionalisme di Seleruh Dunia
Nasionalisme sudah menjadi pandang yang dikenal sejak akhir abad ke-18. Pada Revolusi Amerika dan Perancis nasionalisme sudah menjadi pandang kuat yang pertama. Setelah itu, baru menyebar ke negara-negara baru di Amerika Latin. Pada awal abad ke-19 menyebar ke Eropa Tengah, selanjut di Eropa Timur dan Tenggara. Berkembang di Asia dan Afrika pada awal abad ke-20. Hal itu menjadi kebangkitan dan perjuangan yang kuat bagi masyarakat di dua benua tersebut.
Sejarah Nasionalisme di Indonesia
Di Indonesia, mulai muncul benih-benih nasionalisme sejak abad ke-19 dan abad ke-20. Awal kebangkitan nasionalisme di Indonesia berawal dari lahirnya Budi Utomo yang didirikan oleh Wahidin Soedirohoesoedo dan Soetomo.
Berawal dari embrio yang bersifat kultural, nasionalisme rakyat Indonesia perlahan mulai berkembang dan terwujud dalam pembantukan organisasi Budi Utomo. Budi Utomo menjadi pemicu kesadaran para tokoh pergerakan nasionalisme untuk mulai berjuang dengan cara berorganisasi. Presiden Soekarno dalam setiap pidatonya saat peringatan Hari Kebangkitan Nasional menegaskan bahwa Budi Utomo merupakan awal kesadaran bangsa Indonesia berjuang merebut kemerdekaan dengan jalan berorganisasi.
Para pendiri Budi Utomo telah memberikan ide untuk memperjuangkan kemerdekaan dari pemerintah kolonial Belanda dengan cara baru, yakni melalui perserikatan, perhimpunan politik dan persatuan. Budi Utomo sebagai alat perjuangan modern yang menjadi pemicu pergerakan kemerdekaan nasional.
Banyak warga Indonesia mulai membangun dan melanjutkan perjuangan untuk mencapi kembali kemerdekaan dengan organisasi rakyat yang modern. Bahkan presiden Soekarno menyebut jika Budi Utomo berperan dalam mengantarkan rakyat Indonesia ke pintu gerbang kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Advertisement
Tujuan Sikap Nasionalisme dan Karakteristiknya
Berikut ini ada beberapa tujuan dan karakteristik sikap nasionalisme, yaitu.
Tujuan Nasionalisme
1. Menumbuhkan dan meningkatkan rasa cinta terhadap bangsa, negara, serta tanah air.
2. Membangun sebuah hubungan yang harmonis dan rukun antara masyarakat dan individu lainnya.
3. Membangun dan mempererat sebuah tali persaudaraan antara sesama warga masyarakat di sebuah negara.
4. Upaya untuk menghilangkan dan menghapuskan ekstrimisme atau tuntutan yang berlebih dari warga negara atau masyarakat kepada pemerintah.
5. Usaha untuk menumbuhkan sebuah semangat untuk bisa rela berkorban demi bangsa, negara, serta tanah air.
6. Untuk menjaga sebuah negara, bangsa serta tanah air dari serangan para musuh yang mengancam negara, baik itu dari luar negeri maupun dalam negeri.
Karakteristik Nasionalisme
1. Adanya sebuah kesatuan dan persatuan sebuah bangsa.
2. Adanya sebuah organisasi yang memiliki bentuk modern dan memiliki sifat nasional.
3. Adanya sebuah perjuangan yang dilakukan dan memiliki sifat nasional.
4. Bertujuan mendirikan dan memerdekakan sebuah negara yang merdeka dan menjadikan kekuasaan berada di tangan para rakyat.
5. Nasionalisme lebih mementingkan pikiran sehingga pendidikan berperan penting dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara.
Bentuk-bentuk Nasionalisme
Berikut ini ada beragam bentuk nasionalisme yang harus Anda pahami, diantaranya:
1. Nasionalisme Kewarganegaraan
Nasionalisme kewarganegaraan biasa juga disebut dengan nasionalisme sipil. Nasionalisme kewarganegaraan ialah bentuk nasionalisme di mana negara memiliki kebenaran politik dari keikutsertaan rakyatnya, kehendak rakyat, atau perwakilan politik.
2. Nasionalisme Etnis
Nasionalisme etis ialah berupa semangat kebangsaan di mana negara memiliki kebenaran politik dari budaya asal atau etnis suatu masyarakat.
3. Nasionalisme Romantik atau Organik atau Identitas
Bentuk nasionalisme tersebut ialah negara memiliki kebenaran politik secara organik, yakni berupa hasil dari suatu bangsa atau ras menurut semangat romantisme.
4. Nasionalisme Budaya
Bentuk nasionalisme budaya ialah negara memiliki kebenaran politik yang berasal dari budaya bersama dan bukan dari sifat keturunan, seperti ras, warna kulit, dan lainnya.
5. Nasionalisme Kenegaraan
Bentuk nasionalisme kenegaraan ialah masyarakatnya memiliki perasaan nasionalistis yang kuat dan diberi keutamaan mengatasi hak universal dan kebebasan. Nasionalisme kenegaraan juga sering berhubungan dengan nasionalisme etnis.
6. Nasionalisme Agama
Bentuk nasionalisme agama ialah negara memiliki legitimasi politik dari adanya persamaan agama.
Advertisement