Liputan6.com, Jakarta Bahasa tubuh milik orang lain bisa dibaca dan dipahami untuk menunjukkan sifat atau karakter orang tersebut. Dengan memahami bahasa tubuh secara psikologi maka kamu juga bisa menempatkan diri untuk lebih memahami orang lain dengan lebih baik.
Cermatilah beberapa bahasa tubuh melalui gestur yang orang lain lakukan saat berbicara dengan kamu. Kamu bisa mengetahui apa maksud dari ucapan disertai dengan bahasa tubuh yang muncul seperti menggaruk kepala, memegang alis dan gestur lainnya.Â
Baca Juga
Advertisement
Pemahaman yang baik mengenai bahasa tubuh orang lain saat berbicara ini akan memudahkan kamu dalam merespons dalam sebuah obrolan. Bisa jadi bahasa tubuh itu juga menandakan nyaman atau tidak orang berbicara dengan kamu. Dengan begitu kamu bisa menentukan sikap harus seperti apa apabila bahasa tubuh seperti itu muncul.
Berikut Liputan6.com rangkum dari Brightside, bahasa tubuh yang bisa bantu kamu pahami orang lain dengan lebih baik, Selasa (30/11/2021).
1. Menggaruk kepala
Menggaruk kepala pada umumnya diartikan ada rasa gatal di kepala sehingga orang tanpa sadar menggaruk kepala. Secara sederhana seperti itu, namun bisa jadi menggaruk kepala berarti lain. Ya, bahasa tubuh menggaruk kepala bisa diartikan bahwa orang tersebut kurang begitu paham, merasa kebingungan, stress hingga frustasi.
Advertisement
2. Lebih sering berkedip.
Semua orang tahu bahwa berkedip merupakan kebutuhan psikologi. Namun, apa jadinya jika tiba-tiba susatu saat berkedip menjadi lebih sering. Ya, berkedip lebih sering bisa jadi dikarenakan bahasa tubuh itu menunjukkan bahwa sedang berada di keadaan gugup, stress, khawatir hingga berusaha menyembunyikan kebohongan.
3. Saling memegang tangan sendiri
Banyak orang tiba-tiba saja memegang tangannya sendiri saat berdiri di depan seseorang. Secara psikologi, bahasa tubuh memegang tangan memiliki arti bahwa orang tersebut berupaya untuk menekan diri sendiri atau memendam sesuatu. Biasanya, orang yang seperti itu disebabkan oleh rasa cemas dan frustasi hingga berusaha untuk menjaga jarak.
Advertisement
4. Arah mana yang dilihat
Arah mana yang dilihat orang saat berbicara dalam posisi hadap-hadapan bisa memiliki arti beda berdasarkan psikologi bahasa tubuh. Ya, jika orang yang diajak berbicara melihat ke sisi kiri, maka bisa dipahami bahwa orang tersebut berusaha untuk mengingat-ingat hal di masa lalu.
Sementara jika melihat di sisi kanan, ia berusaha berpikir secara kreatif tentang obrolan apa yang musti ia lontarkan seperti pertanyaan atau menjawab pertanyaan. Melihat ke kiri lebih cenderung jawaban apa adanya, namun ke kanan bisa jadi karena mengarang.
5. Menggosok alis
Bahasa tubuh menggosok alis dari dalam ke luar sering dijumpai saat orang berbicara. Jika bahasa tubuh seperti itu munhkin berhubungan dengan sesuatu positif seperti tertarik dengan obrolan atau suka dengan orang di hadapannya. Situasi seperti itu menyenangkan sehingga membuat orang memikirkan hal yang bisa menyenangkan bagi orang yang berada di hadapannya.
Advertisement
6. Menyentuh hidung
Secara sederhana, menyentuh hidung bisa diartikan sebagai refleks atau respns terhadap rasa gatal yang tidak nyaman di area hidung. Namun dalam arti psikologi, menyentuh hidung bisa memiliki makna lain yakni orang merasa kurang yakin yang tercerminkan dalam sikap merasa cemas atau gugup.
7. Menggosok atau menyentuh leher
Menggosok atau menyentuh leher biasanya bisa membuat rileks. Hal ini dikarenakan di leher kita terdapat beberapa ujung saraf yang apabila disentuh dan digosok membuat detak jantung melambat sehingga merasa tenang. Jika orang melakukan bahasa tubuh menggosok atau menyentuh leher, mungkin bisa diartikan merasa tidak nyaman dan mencoba menenangkan sarafnya dengan cara seperti itu.
Advertisement