Sukses

Pengertian Nada Dalam Dunia Musik, Beserta Sifat dan Jenis-Jenisnya

Pengertian nada adalah bunyi yang beraturan, serta memiliki frekuensi tunggal tertentu.

Liputan6.com, Jakarta Pengertian nada adalah bunyi yang beraturan, serta memiliki frekuensi tunggal tertentu. Di dalam teori musik, tiap nada punya tinggi nada atau tala tertentu yang berdasarkan frekuensinya maupun berdasar jarak relatif tinggi nada tersebut dengan tinggi nada patokan.

Hampir semua alat musik memiliki nada. Tapi, ada beberapa contoh alat musik umum dan dikenal luas di masyarakat, yang menghasilkan nada adalah gitar, piano, seruling, harmonica, dan masih banyak lagi.

Dalam proses penciptaan musik, nada merupakan hal penting dan dibutuhkan dalam menghasilkan karya. Rangkaian nada memiliki peran penting dalam harmonisasi sebuah lagu. Tanpa adanya nada, suara yang dapat dimengerti dan dipahami tidak akan pernah ada. Nada tersebut hanya akan menjadi suara biasa, tidak terdengar indah dan tidak bisa disebut sebagai seni.

Berikut ini ulasan mengenai pengertian nada beserta sifat-sifat dan jenis-jenisnya dalam dunia musik yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Jum’at (3/12/2021).

2 dari 4 halaman

Pengertian Nada

Pengertian nada adalah serangkaian bunyi yang beraturan dan memiliki frekuensi tertentu. Dalam musik, setiap nada memiliki tinggi nada atau tala tertentu. Nada dapat diatur dalam tangga nada yang berbeda-beda. Nada sering diistilahkan dengan not, walaupun sebenarnya keduanya memiliki perbedaan arti.

Sedangkan tangga nada adalah susunan nada-nada yang bertingkat-tingkat, mulai yang terendah hingga tertinggi atau sebaliknya. Dalam belajar bermain alat musik, membuat lagu, dan bernyanyi tentu perlu memahami tangga nada. Sebuah tangga memiliki fungsi untuk naik atau turun. Begitu juga nada, ada saatnya nada naik atau makin tinggi, ada saatnya juga nada itu turun atau makin rendah.

3 dari 4 halaman

Sifat-Sifat Nada

Setelah mengetahui pengertian nada yang telah dijelaskan di atas, berikut ini ada beberapa sifat-sifat nada, yaitu:

1. Pitch

Yaitu ketepatan jangkauan nada.

2. Durasi

Durasi merupakan lamanya sebuah nada harus dibunyikan.

3. Intensitas nada

Sedangkan intensitas nada yaitu keras lembutnya nada yang harus dibunyikan.

4. Timbre

Merupakan warna suara yang berbeda pada tiap orang.

4 dari 4 halaman

Jenis-Jenis Nada

Berikut ini ada beberapa jenis-jenis nada dalam musik, yaitu:

1. Nada Diatonis

Pengertian nada diatonis adalah nada yang terdiri dari tujuh buah nada. Nada tersebut menggunakan dua macam jarak nada, yaitu jarak 1 (satu) dan 1/2 (setengah). Bunyi khas yang dimiliki nada diatonis biasanya diperdengarkan pada musik modern atau model kontemporer. Adapun nada yang disusun dalam nada diatonis adalah do, re, mi, fa, sol, dan la. Nada diatonis terdiri dua macam, yakni mayor dan minor. Berikut rinciannya:

a. Nada Mayor

Nada diatonis mayor lebih mudah dipelajari. Tidak heran calon musisi kerap memainkannya sebagai bentuk latihan. Entah itu dengan lagu genre pop atau anak-anak. Susunan jarak nadanya 1, 1, 1/2, 1, 1, 1, 1/2. Nada mayor berkesan bahagia dan bersemangat.

b. Nada Minor

Nada diatonis minor terbagi menjadi tiga macam, yakni minor harmonis, asli, dan melodis.Contoh lagu yang menggunakan diatonis minor adalah Syukur, Ayam den Lapeh, Ibu Kita Kartini, Mengheningkan Cipta, Hymne Guru, dan masih banyak lagi. Susunan jarak nadanya 1, 1/2, 1, 1, 1/2, 1,1. Nada minor berkesan sedih dan kurang bersemangat.

2. Nada Pentatonis

Pengertian nada pentatonis adalah nada yang menggunakan lima nada pokok (penta=lima, tone=nada) dengan jarak yang berbeda-beda. Nada-nada dalam nada pentatonis tidak dilihat berdasarkan jarak nada, tetapi berdasarkan urutan dalam nada. Nada ini biasanya digunakan untuk memainkan lagu-lagu rakyat atau tradisional dengan alat yang tradisional pula. Alat musik yang biasa dimainkan untuk nada pentatonis adalah gamelan, gambang kromo, calung, tifa, dan masih banyak lagi. Nada pentatonis terbagi atas dua nada, yaitu slendro dan pelog.

Nada pentatonis pelog berkarakter hormat, hikmat, dan syahdu. Sementara slendro lebih ceria, riang gembira, dinamis, dan bersemangat. Keduanya memiliki fungsi dan peranan yang berbeda. Contoh penggunaan nada pentatonis pelog dan slendro bisa diamati dari lagu-lagu rakyat. Penggunaan nada pentatonis pelog ada pada lagu Ngusak Asing, Macepet-Cepetan, dan Gundul-Gundul Pacul. Sementara nada pentatonis Slendro ada pada lagu Janger, Lir Ilir, Cing Cangkeling, dan Te Kate Dinah.

3. Nada Kromatis

Pengertian nada kromatis yaitu nada yang menggunakan 12 macam nada dan semuanya berjarak 1/2. Nada kromatis merupakan kumpulan dari semua nada dalam musik. Hal itu dikarenakan nada selalu berulang oktafnya, maka nada kromatis sering dipakai untuk ke-12 nada dari oktaf.

Meski ada 12 nada dalam satu oktaf, hanya tujuh oktaf pertama dari abjad yang dipakai untuk nama nada, yaitu A, B, C, D, E, F, G. Adapun lima nada lain dalam nada kromatis diberi nama dengan menempatkan tanda kres (#) atau Mol (b) setelah nada notasi. Jenis nada ini banyak dipakai untuk jenis lagu rohani, jazz, blues, pop, dan beberapa rock. Contoh lagu dengan tangga nada kromatis ialah Indonesia Pusaka (Ismail Marzuki) dan Bungong Jeumpa (Aceh)