Sukses

Arti Qodarullah, Beserta Hikmah dan Waktu yang Tepat Mengucapkannya

Arti qodarullah adalah ketetapan atau qadar dari Allah SWT, sehingga tidak perlu dipertanyakan atau disesali.

Liputan6.com, Jakarta Arti qodarullah dalam Islam adalah ketetapan atau qadar dari Allah SWT, sehingga tidak perlu dipertanyakan atau disesali. Sedangkan secara bahasa arti qodarullah ialah hukum, perintah, kehendak, atau ketetapan.

Sementara menurut istilah, arti qodarullah berasal dari kata qadar yang memiliki makna sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah SWT menurut kehendak-Nya. Qodarullah menunjukkan bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam semesta adalah kehendak Allah SWT.

Semua makhluk-Nya harus tunduk terhadap apa yang telah Allah nyatakan. Arti qodarullah termasuk ke dalam salah satu rukun iman kepada Allah, hal ini telah dijelaskan dalam sebuah hadis yang berbunyi:

"Iman ialah engkau percaya kepada Allah, Malikat-Malaikat-Nya, kitab-kitabnya, Rasul-Rasul-Nya, hari akhir, dan engkau percaya kepada qadar Allah, yang baik maupun yang buruk." (HR. Muslim)

Berikut ini penjelasan mengenai hikmah dan kapan waktu yang tepat mengucapkan qodarullah yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Jum’at (3/12/2021).

2 dari 5 halaman

Kapan Penggunaan Ucapan Qodarullah

Setelah mengetahui arti qodarullah, anda juga perlu memahami kapan waktu yang tepat mengucapkan kata qodarullah. Terkadang, banyak orang yang memasang ekspektasi terlalu tinggi. Akibatnya, sulit baginya untuk menerima kenyataan ketika mendapat hasil yang tak sesuai harapan. Sehingga pada akhirnya akan ada penyesalan ataupun pengandaian. Misalnya andai tidak begini, itu pasti tidak akan terjadi, dan semacamnya.

Padahal, pernyataan seperti itu menunjukkan ketidakpercayaan seorang muslim terhadap Allah SWT. Bahwa segala sesuatu yang telah terjadi, baik atau buruk merupakan kehendak Allah SWT yang tidak bisa dihindari maupun dilawan.

Di momen-momen seperti inilah seorang muslim sebaiknya mengucapkan qodarullah untuk mengingatkan diri sendiri akan kebesaran Allah SWT dalam menetapkan takdir. Nabi Muhammad dalam sebuah hadis Riwayat Muslim bersabda:

"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: "Seandainya aku lakukan demikian dan demikian." Akan tetapi hendaklah kau katakan: "Ini sudah jadi takdir Allah (Qodarullah wa maa-syaa-a fa'ala). Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi." Karena perkataan seandainya dapat membuka pintu syaitan." (HR Muslim).

Mengucapkan qodarullah dalam kehidupan sehari-hari sangat dianjurkan sebagai bentuk keimanan seorang muslim kepada Allah SWT. Sebab seburuk-buruknya takdir, pasti ada hikmah di baliknya yang bisa diambil sebagai pelajaran untuk menjalani hidup dengan lebih baik lagi.

3 dari 5 halaman

Hikmah dari Qodarullah

Tak hanya memahami arti qodarulullah, anda juga perlu mengetahui hikmahnya. Dengan meyakini sepenuh hati atas segala sesuatu yang terjadi, qodarullah memiliki sejumlah hikmah yang dapat dipetik dalam kehidupan sehari-hari, hal ini meliputi:

  1. Mampu menghilangkan perasaan putus asa dalam diri seseorang jika sedang mengalami cobaan atau musibah dalam hidupnya.
  2. Tidak akan membuat seseorang untuk bersikap sombong dan lupa diri saat meraih kesuksesan dan kegembiraan.
  3. Selalu merasa dekat dengan Allah sehingga menimbulkan kedamaian dan ketenangan hati.
  4. Selalu berprasangka baik (husnuzan) terhadap segala takdir dan keputusan yang Allah tetapkan.
  5. Sebagai pengingat bahwa manusia hanyalah hamba-Nya yang lemah dan tidak ada apa-apanya di hadapan Allah.
4 dari 5 halaman

Hukum Mengucapkan Qodarullah

Arti qodarullah termasuk kalimat yang baik atau kalimah thayibah, sebagaimana tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir. Mengucapkan qodarullah dianjurkan dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim saat menghadapi sebuah kenyataan apa pun, pahit ataupun manis. Ungkapan qodarullah ini sebagai bentuk keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi atas kehendak Allah SWT. Seperti pernyataan hadis berikut ini:

"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: "Seandainya aku lakukan demikian dan demikian." Akan tetapi hendaklah kau katakan: "Ini sudah jadi takdir Allah (Qodarullah wa maa-syaa-a fa'ala). Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi." Karena perkataan seandainya dapat membuka pintu syaitan." (HR Muslim).

5 dari 5 halaman

Percaya dengan Qodarulullah Termasuk Bagian Rukun Iman

Percaya akan ketetapan Allah SWT merupakan bagian dari Rukun Iman, yakni percaya kepada qada dan qadar atau takdir. Seperti riwayat hadis berikut ini:

"Ceritakanlah padaku yang dimaksud iman. Rasulullah SAW kemudian berkata: Engkau beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari akhir serta qadha' dan qadar, yang baik maupun yang buruk." (HR Muslim).

Qada dapat dipahami sebagai putusan Allah SWT pada azali atau mengenai suatu hal yang akan menjadi apa kelak. Sedangkan qadar merupakan realisasi Allah SWT atas qada terhadap diri manusia sesuai kehendak-Nya. Ini penjelasannya:

  1. Qada secara bahasa berarti ketetapan, ketentuan, ukuran, takaran, atau sifat. Secara istilah, qada yaitu ketetapan Allah SWT yang tercatat di Lauh al-Mahfuz (papan yang terpelihara) sejak zaman azali. Ketetapan ini sesuai dengan kehendak-Nya dan berlaku untuk seluruh makhluk atau alam semesta.
  2. Qadar secara bahasa berarti ketetapan yang telah terjadi atau keputusan yang diwujudkan. Qadar atau takdir secara istilah adalah ketetapan atau keputusan Allah SWT yang memiliki sifat Maha Kuasa (Qadir) atas segala ciptaan-Nya, baik berupa takdir yang baik maupun takdir yang buruk.

Dalam risalah Islam, takdir itu sendiri dibagi atas dua, yaitu takdir mubram dan takdir muallaq. Takdir mubram ialah takdir atau ketetapan Allah SWT yang tidak dapat diubah atau tidak dapat diubah oleh siapa pun. Contoh-contoh takdir mubram, antara lain setiap makhluk pasti atau seseorang pasti hanya punya satu ibu kandung. Takdir muallaq ialah takdir yang masih dapat diubah melalui usaha manusia. Setiap manusia diberi peluang atau kesempatan oleh Allah SWT untuk berusaha mengubah keadaan dirinya menjadi lebih baik.