Sukses

Pengertian Tata Surya, Susunan, dan Teori Pembentukannya yang Wajib Dipahami

Pengertian tata surya adalah sistem yang mengorbit pusat Galaksi Bima Sakti.

Liputan6.com, Jakarta Pengertian tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Sederhananya, pengertian tata surya adalah sistem yang mengorbit pusat Galaksi Bima Sakti.

Tujuan mempelajari tata surya adalah mengetahui sistem tempat di mana manusia hidup. Tata surya adalah wilayah luar angkasa. Mempelajari sistem tata surya berarti mempelajari tentang matahari dan benda-benda langit yang mengelilinginya.

Tata surya terdiri dari planet, satelit, planet kerdil, meteoroid, planetoid atau asteroid, komet. Delapan planet berturut dari yang paling dekat matahari adalah merkurius, venus, bumi, mars, jupiter, saturnus, uranus, dan neptunus. Mereka mengitari matahari pada lintasan atau orbit masing-masing.

Berikut ini penjelasan mengenai pengertian tata surya beserta susunan dan teori pembentuknya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (8/12/2021).

2 dari 4 halaman

Pengertian Tata Surya

Pengertian tata surya adalah kumpulan benda langit dengan matahari sebagai pusatnya. Sistem planet yang dihuni manusia saat ini dinamakan "tata surya" atau dalam bahasa Inggris disebut "Solar System". Dinamakan solar atau surya karena sistem ini mengorbit bintang induk, yaitu matahari. Kata solar berasal dari bahasa Latin sol yang berarti matahari. Dan segala sesuatu yang berhubungan dengan matahari disebut dengan solar.

Secara istilah, pengertian tata surya adalah sistem yang terdiri dari matahari dan segala sesuatu yang terikat padanya oleh gravitasi. Ini meliputi delapan planet, puluhan satelit, jutaan asteroid , komet dan meteoroid.

Tata surya mengorbit pusat Galaksi Bima Sakti dengan kecepatan sekitar 515.000 mph (828.000 kph). Tata surya membutuhkan sekitar 230 juta tahun untuk menyelesaikan satu orbit di sekitar pusat galaksi. Tata surya sendiri terdiri dari matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan sabuk kuiper serta piringan tersebar.

3 dari 4 halaman

Susunan Tata Surya

Setelah mengetahui pengertian tata surya yang telah dijelaskan di atas, berikut ini ada penjelasan tentang susunan tata surya. Berikut rinciannya:

1. Matahari

Tata surya terdiri dari matahari dan segala sesuatu yang mengorbit di sekitarnya, termasuk planet, bulan, asteroid, komet, dan meteoroid. Matahari berada 93 juta mil dari bumi. Cahaya dari matahari hanya membutuhkan waktu 8 menit untuk mencapai bumi. Bumi mengelilingi matahari dalam lingkaran yang berbentuk agak oval. Kami menyebutnya orbit bumi. Matahari hanyalah salah satu dari ratusan miliar bintang di Galaksi Bima Sakti. Seluruh alam semesta memiliki setidaknya 100 miliar galaksi di dalamnya.

2. Planet Bagian Dalam

a. Merkurius

Merkurius adalah planet terdekat dengan Matahari. Planet ini sangat dekat dengan Matahari sehingga hanya membutuhkan waktu 88 hari untuk menyelesaikan orbitnya dan jauh lebih panas dari Bumi.

b. Venus

Venus adalah planet berikutnya dari Matahari setelah Merkurius. Seperti Bumi, Venus memiliki atmosfer (udara) di sekitarnya, tetapi jauh lebih tebal daripada Bumi dan Venus tertutup awan secara permanen. Venus merupakan planet terpanas dan memiliki suhu rata-rata 460 ° C. Diperlukan 225 hari untuk mengelilingi Matahari.

c. Bumi

Bumi adalah tempat manusia tinggal. Bumi terbuat dari batu dan merupakan satu-satunya planet yang airnya berbentuk cair. Planet lain terlalu panas atau terlalu dingin. Bumi membutuhkan 365 hari untuk mengelilingi Matahari.

d. Mars

Mars sedikit lebih kecil dari Bumi, tapi jauh lebih jauh. Dulunya memiliki atmosfer seperti Bumi dan Venus, tetapi sekarang sudah tidak banyak lagi. Mars berwarna kemerahan dan kadang disebut 'Planet Merah'. Mars membutuhkan 687 hari untuk menyelesaikan orbitnya dari Matahari dan suhu rata-rata -63 ° C.

 

3. Planet Bagian Luar

a. Jupiter

Jupiter adalah planet terbesar di Tata Surya. Jupiter bahkan 1.321 kali lebih besar dari bumi. Planet ini terbuat dari gas dan merupakan salah satu dari empat 'raksasa gas'. Jupiter berada lima kali lebih jauh dari Matahari dibanding Bumi dan membutuhkan waktu hampir 12 tahun untuk mengelilingi Matahari.

b. Saturnus

Saturnus terkenal dengan cincinnya. Saturnus adalah planet terbesar kedua di Tata Surya dan merupakan salah satu 'raksasa gas' seperti Jupiter. Butuh 29,5 tahun untuk mengelilingi Matahari.

c. Uranus

Uranus adalah salah satu 'raksasa gas'. Kamu bisa memasukkan 63 planet seukuran Bumi di dalam Uranus. Uranus membutuhkan 84 tahun untuk mengorbit Matahari dan merupakan planet terdingin, dengan suhu rata-rata -220 ° C.

d. Neptunus

Neptunus adalah planet terjauh dari Matahari. Jaraknya 30 kali lipat dari Matahari ke Bumi dan membutuhkan 165 tahun untuk mengelilingi Matahari. Neptunus adalah yang terakhir dari empat 'raksasa gas' dan berukuran 58 kali volume Bumi.

4. Komet

Komet adalah benda es, debu, dan serpihan batuan yang melewati ruang angkasa meninggalkan ekor es dan debu di belakangnya. Sebuah komet bisa mencapai diameter 25 mil. Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk lonjong, parabolis, atau hiperbolis.

5. Meteorid

Meteoroid adalah benda berbatu atau logam kecil di luar angkasa. Meteoroid secara signifikan lebih kecil dari asteroid, dan ukurannya berkisar dari butiran kecil hingga objek selebar satu meter. Benda yang lebih kecil dari ini diklasifikasikan sebagai mikrometeoroid atau debu luar angkasa. Meteor adalah penampakan jalur jatuhnya meteoroid ke atmosfer bumi.

6. Asteroid

Asteroid secara umum adalah objek Tata Surya yang terdiri dari batuan dan mineral logam beku. Sabuk asteroid utama terletak di antara orbit Mars dan Jupiter, berjarak antara 2,3 dan 3,3 SA dari matahari, diduga merupakan sisa dari bahan formasi Tata Surya yang gagal menggumpal karena pengaruh gravitasi Jupiter.

7. Satelit

Tidak semua di tata surya mengorbit langsung mengelilingi matahari. Satelit mengorbit mengelilingi planet-planet tertentu. Satelit adalah bulan, planet atau mesin yang mengorbit planet atau bintang. Satelit terbagi dalam dua jenis, yaitu satelit alami dan satelit buatan. Satelit alami contohnya bulan yang mengelilingi bumi. Sementara satelit buatan adalah satelit yang Palapa yang dimiliki Indonesia.

4 dari 4 halaman

Teori-Teori Pembentukan Tata Surya

Setelah mengetahui pengertian tata surya dan susunannya, anda juga perlu mengetahui teori pembentukkanya. Berikut penjelasannya:

1. Vortex Model

Teori hipotesis kosmogoni modern yang pertama diperkenalkan oleh filsuf dan ahli matematika Prancis, Rene Descartes pada 1642. Ia menyatakan jika tata surya berasal dari awan partikel yang berputar mirip pusaran air dengan orbit mendekati lingkaran. Cikal bakal matahari berada di pusat dan calon planet berada pada pusaran utama (piringan cakram materi pembentuknya), sedangkan satelit ada pada pusaran tambahan di sekitar pusaran calon planet.

2. Hipotesis Nebula

Teori nebula menyebutkan bahwa tata surya berasal dari proses kondensasi (menggumpal) kabut materi berwujud materi campuran gas dan debu yang berukuran jauh lebih besar dari ukuran tata surya. Materi-materi tersebut banyak ditemui di alam semesta. Lambat laun materi berputar berotasi dan tidak lepas dari interaksi gaya gravitasi.

Pada teori tersebut, massa materi terkumpul di pusat. Akibat putaran, maka pusat makin padat dan semakin panas. Kemudian terbentuklah protostar. Proses tersebut disebut kondensasi utama (penggumpalan utama). Sementara di sayap cakram pun terjadi proses kondensasi berikutnya dalam bentuk cincin-cincin materi yang membentuk protoplanet hingga protosatelit. Kadang bila nebulanya bermassa sangat besar, akan terjadi tahapan kondensasi yang berulang dan ini disebut proses fragmentasi.

Teori nebula pertama kali diutarakan oleh astronom Swedia, Emanuel Swedenborg pada 1734. Kemudian ide tersebut disambut oleh ilmuan Jerman Immanuel Kant pada 1755. Lewat bukunya Allgemeine Naturgeschichte und Theorie des Himmels. Pada 1796 ilmuan Prancis, Marquis Pierre Simon de Laplace melengkapi lewat buku Exposition Du Systeme Du Monde.

3. Teori Pasang Surut

Teori pasang surut pertama kali dikemukakan oleh Georges-Louis Leclerc Comte de Buffon (1707-1788). Disebutkan jika tata surya berasal dari materi matahari yang terlempar setelah bertabrakan dengan sebuah komet. Namun, teori tersebut diperbaiki oleh astronom Inggris, James Hopwood Jeans pada 1917. Dalam teori tersebut, James menyatakan jika tata surya diperkirakan terbentuk akibat melintasnya sebuah bintang dekat matahari. Sebagian materi Matahari tersedot dan terlempar ke luar kemudian membentuk planet-planet.

4. Teori Bintang Ganda

Pada 1930-an, Ray Lyttleton menyimpulkan jika matahari awalnya merupakan sistem bintang ganda. Kemudian pasangan matahari mengalami tabrakan dengan bintang lain. Sisa ledakannya membentuk planet. Alternatif berikutnya adalah sistem bintang bertiga dan dua bintang teman matahari bertumbukan yang akhirnya menjadi planet-planet.