Sukses

6 Cara Mengatasi Efek Samping Vaksin COVID-19 pada Anak 6-11 Tahun, Ini Penjelasan Satgas

Satgas Wiku mengingatkan, anak mungkin akan mengalami efek samping vaksinasi COVID-19 atau gejala Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) setelah disuntik.

Liputan6.com, Jakarta Program vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun mulai dilaksanakan pada 14 Desember 2021 sesuai ketentuan dari Kementerian Kesehatan RI melalui Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr. Maxi Rein Rondonuwu di provinsi yang sudah memenuhi syarat.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiki Adisasmito pada keterangan pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta pada (14/12/2021) meminta orang tua tidak panik dengan adanya efek samping vaksinasi COVID-19 pada anak 6-11 tahun dan sebisa mungkin mengupayakan penanganan dini.

"Maka kami meminta masyarakat untuk tidak panik. Orang tua bisa melakukan upaya penanganan dini," jelasnya. 

Satgas Wiku mengingatkan, anak mungkin akan mengalami efek samping vaksinasi COVID-19 atau gejala Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) dengan jenis vaksin Sinovac. Ia menjelaskan cara mengatasi efek samping vaksin COVID-19 pada anak 6-11 tahun dengan istirahat cukup, minum air putih cukup, mengonsumsi obat penurun panas, menggerakkan lengan, dan mengompres tempat bekas suntikan jika perlu dilakukan.

"Apabila perlu, kompres bagian yang nyeri dengan kain bersih yang dibasahi dengan air dingin setelah melakukan penanganan dini," lanjutnya.

Berikut Liputan6.com ulas penjelasan cara mengatasi efek samping vaksin COVID-19 pada anak 6-11 tahun sesuai arahan Satgas, Rabu (15/12/2021).

2 dari 5 halaman

Mengenal Efek Samping Vaksin COVID-19 pada Anak 6-11 Tahun

Satgas mengingatkan adanya beberapa indikasi gejala yang mungkin akan timbul menjadi efek samping vaksin atau gejala Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI). Apa saja efek samping vaksin COVID-19 pada anak 6-11 tahun tersebut?

1. Anak usia 6-11 tahun berisiko mengalami nyeri pada lengan bekas suntikan.

2. Sama seperti orang dewasa, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi bisa dialami usai melakukan vaksinasi COVID-19 dengan vaksin Sinovac.  

3. Tidak perlu panik apabila anak mulai menggigil, mual atau muntah karena ini gejala normal ketika anak disuntik vaksin COVID-19 untuk memantik sistem imun tubuhnya.

4. Biasanya anak akan merasa lelah disertai demam dengan suhu diatas 37,8 derajat celsius sebagai efek samping vaksinasi COVID-19.

5. Terakhir, anak berisiko mengalami gejala mirip flu dan menggigil selama 1 sampai 2 hari usai disuntik vaksin Sinovac.

3 dari 5 halaman

Cara Mengatasi Efek Samping Vaksin COVID-19 pada Anak 6-11 Tahun

Efek samping vaksinasi COVID-19 yang sudah dijelaskan sebelumnya bisa diatasi dengan berbagai penanganan dini. Ini membuat Satgas ingin terus menegaskan bagi orang tua tidak perlu merasa panik. Apa saja langkah penanganan dini mengatasi efek samping vaksin COVID-19 tersebut?

1. Cara mengatasi efek samping vaksin COVID-19 pada anak 6-11 tahun, orang tua atau wali harus memastikan bahwa anak sebelum dan sesudah melakukan vaksinasi COVID-19 mendapat waktu istirahat yang cukup.

2. Cara mengatasi efek samping vaksin COVID-19 pada anak 6-11 tahun, usahakan pula anak minum air putih cukup dan tidak mengalami dehidrasi.

3. Cara mengatasi efek samping vaksin COVID-19 pada anak 6-11 tahun, Satgas merekomendasikan konsumsi obat penurun panas jika memang diperlukan.

4. Cara mengatasi efek samping vaksin COVID-19 pada anak 6-11 tahun, untuk mengatasi rasa nyeri yang berisiko timbul di tempat bekas suntikan, usahakan anak tetap mau menggerakkan dan menggunakan lengannya.

5. Cara mengatasi efek samping vaksin COVID-19 pada anak 6-11 tahun, Satgas juga merekomendasikan orang tua atau wali mengompres bagian nyeri di tempat bekas suntikan dengan kain bersih yang sudah dibasahi dengan air dingin.

"Apabila perlu, kompres bagian yang nyeri dengan kain bersih yang dibasahi dengan air dingin setelah melakukan penanganan dini," lanjutnya.

6. Cara mengatasi efek samping vaksin COVID-19 pada anak 6-11 tahun terakhir, bagi orang tua diimbau mau segera melaporkan temuan efek samping vaksin atau KIPI yang dialami anak ke Puskesmas atau Sentral Vaksinasi.

Ini akan dijadikan sebagai input evaluasi pelaksanaan vaksinasi kedepannya serta penanganan lebih lanjut.

4 dari 5 halaman

Vaksin COVID-19 yang Digunakan untuk Anak 6-11 Tahun

Kemenkes RI menjelaskan vaksin yang akan digunakan untuk program vaksinasi COVID-19 anak 6-11 tahun adalah jenis Sinovac yang sudah mendapat izin Emergency Use Autorization (EUA). Sebanyak 6,4 juta dosis vaksin Sinovac yang akan digunakan hingga akhir Desember 2021.

“Ada 6,4 juta dosis untuk Desember dan kemudian Januari 2022 akan ada tambahan vaksin Sinovac dari Dirjen Farmalkes dan sudah datang, sehingga ini (vaksinasi untuk anak) tidak akan putus,” tutur Dirjen Maxi dalam keterangan pers virtual, Minggu (12/12/2021).

Khusus jenis vaksin Sinovac yang akan digunakan untuk dosis anak. Catatan penting, jenis vaksin non-Sinovac hanya akan diprioritaskan untuk sasaran selain anak usia 6-11 tahun.

Penyuntikan vaksin dilakukan dengan intramuskular atau injeksi ke dalam otot tubuh di bagian lengan atas dengan dosis 0,5 mili. Vaksinasi COVID-19 anak 6-11 tahun dengan jenis Sinovac diberikan sebanyak 2 kali dengan interval minimal 28 hari. Sebelum pelaksanaan vaksinasi harus dilakukan skrining dengan menggunakan format standar oleh petugas vaksinasi.

 

5 dari 5 halaman

Lokasi Vaksinasi COVID-19 untuk Anak 6-11 Tahun

Pelaksanaan program vaksinasi COVID-19 untuk anak 6-11 tahun bisa dilakukan di puskesmas, rumah sakit, dan fasilitas kesehatan lain milik pemerintah maupun swasta, termasuk pos pelayanan vaksinasi dan sentra vaksinasi. Pemerintah juga mengharapkan program vaksinasi anak bisa dilakukan di sekolah, satuan pendidikan lain, serta lembaga kesejahteraan sosial anak seperti panti asuhan.

Merujuk pada aturan vaksinasi COVID-19 untuk anak 6-11 tahun yang tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 66 Tahun 2021. Syarat vaksinasi COVID-19 untuk anak boleh dilaksanakan apabila target wilayah memenuhi. Target vaksinasi dosis pertama 70 persen dan dosis kedua 48,57 persen dari total sasaran, terutama lansia sampai akhir Desember 2021.

Menurut data Kemenkes, hingga saat ini sebanyak 8,8 juta jiwa dari 106 kabupaten/kota di 11 provinsi telah memenuhi kriteria. Adapun 11 provinsi tersebut yakni Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, dan Bali.

Berikut provinsi yang sudah bisa melangsungkan vaksinasi Covid-19 pada anak.

1. Target provinsi Banten sebanyak 657.766 anak.

2. Target provinsi Yogyakarta sebanyak 303.019 anak.

3. Target provinsi DKI Jakarta sebanyak 983.248 anak.

4. Target provinsi Jawa Barat sebanyak 1.429.582 anak.

5. Target provinsi Jawa Tengah sebanyak 2.022.464 anak.

6. Target provinsi Jawa Timur sebanyak 2.038.628 anak.

7. Target provinsi Kalimantan Timur sebanyak 87.705 anak.

8. Target provinsi Kepulauan Riau sebanyak 216.343 anak.

9. Target provinsi Nusa Tenggara Barat sebanyak 240.281 anak.

10. Target provinsi Sulawesi Utara sebanyak 134.667 anak.

11. Target provinsi Bali sebanyak 373.120 anak.