Liputan6.com, Jakarta Memahami koagulan adalah zat yang berperan mempermudah dan mempercepat terjadinya pembekuan darah dalam proses koagulasi. Apa itu koagulasi? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) koagulasi yang dapat terjadi karena keberadaan koagulan adalah proses menjadi keras atau padat, baik seluruh maupun sebagian cairan sebagai akibat perubahan kimiawi.
Baca Juga
Advertisement
Contoh proses koagulasi dengan koagulan adalah menggumpalnya darah, mengerasnya protoplasma, dan zat putih telur apabila dipanaskan. Tak hanya berguna bagi pembekuan darah, koagulan adalah zat yang juga berguna pula untuk pengolahan limbah atau memperbaiki kualitas limbah.
Proses koagulasi untuk limbah dengan koagulan adalah berupa pembubuhan bahan kimia ke dalam air limbah agar partikel-partikel yang susah mengendap dalam air mengalami destabilisasi dan saling berikatan membentuk flok yang lebih besar dan berat. Adanya koagulan adalah agar limbah mudah mengendap di bak sedimentasi dan atau bak filtrasi.
Berikut Liputan6.com ulas lebih dalam tentang koagulan adalah zat untuk pengendapan, Minggu (19/12/2021).
Memahami Tentang Koagulan
Memahami koagulan adalah zat yang berperan mempermudah dan mempercepat terjadinya pembekuan darah dalam proses koagulasi. Contoh proses koagulasi dengan koagulan adalah menggumpalnya darah, mengerasnya protoplasma, dan zat putih telur apabila dipanaskan.
Apa itu koagulasi? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) koagulasi yang dapat terjadi karena keberadaan koagulan adalah proses menjadi keras atau padat, baik seluruh maupun sebagian cairan sebagai akibat perubahan kimiawi.
Modul yang diterbitkan Universitas Koagulan Andalas melalui laman website resminya scholar.unand.ac.id, koagulan adalah berupa bahan kimia yang dibutuhkan untuk membantu proses pengendapan partikel-partikel kecil yang tidak dapat mengendap dengan sendirinya secara gravitasi.
Tak hanya berguna bagi pembekuan darah, koagulan adalah berguna pula untuk memperbaiki kualitas limbah. Hal ini dijelaskan dalam jurnal berjudul Pengkajian Efektivitas Proses Koagulasi dalam Memperbaiki Kualitas Limbah Industri Penyamakan Kulit oleh Moelyadi Moelyo di Balai Lingkungan Keairan Pusat Litbang Sumber Daya Air.
Proses koagulasi untuk limbah dengan koagulan adalah pembubuhan bahan kimia ke dalam air limbah yang akan diolah dengan maksud agar partikel-partikel yang susah mengendap dalam air mengalami destabilisasi dan saling berikatan membentuk flok yang lebih besar dan berat, sehingga mudah mengendap di bak sedimentasi dan atau bak filtrasi.
Advertisement
Peranan Koagulan dalam Pembekuan Darah
Proses pembekuan darah merupakan proses alami tubuh. Proses pembekuan darah normal bergantung pada serangkaian interaksi kimiawi. Proses pembekuan darah biasanya dipicu cedera atau terkadang dapat terjadi di dalam pembuluh darah yang tidak memiliki cedera yang jelas.
Begini prosesnya:
1. Proses pembekuan darah tahap pertama disebut dengan hemostasis primer. Proses pembekuan darah ini melibatkan trombosit yang akan berubah bentuk karena bantuan dari zat fibrinogen dalam darah yang kemudian menjadikan trombosit menyumbat pembuluh darah yang robek tersebut.
2. Bagian kecil dalam darah yang disebut trombosit "dihidupkan" oleh pemicu yang dilepaskan saat pembuluh darah rusak. Saat diaktifkan, trombosit juga melepaskan bahan kimia (koagulan) untuk menarik lebih banyak trombosit dan sel lain, dan untuk memulai langkah proses pembekuan darah berikutnya.
3. Sel trombosit akan pecah dan mengeluarkan zat yang dinamakan sebagai trombokinase atau yang juga disebut sebagai thromboplastin. Kemudian tromboplastin ini akan mengubah prothrombin menjadi thrombin.
4. Thrombin akan mengubah protein fibrinogen menjadi fibrin yang kemudian menjadi benang atau jarring halus yang menjerat sel darah merah yang kemudian membeku pada tempat luka tersebut. Gumpalan menjadi lebih keras dan lebih tahan lama.
Peranan Koagulan dalam Pengolahan Limbah
Ahli dalam bidang ini Ramadhani, 2013 masih melansir modul yang diterbitkan Universitas Koagulan Andalas, memaparkan contoh koagulan anorganik yang sudah sering digunakan adalah Poly Aluminium Chloride (PAC), Ferric Chloride (FeCl3) dan Aluminium Sulphate (Al2(SO4)3). Koagulan organik yang sering digunakan adalah biji kelor (Moringa oleifera).
Koagulan yang umum digunakan dalam proses koagulasi-flokulasi adalah ferric dan alum, namun sekarang PDAM Indonesia mulai menggunakan koagulan anorganik lain yaitu PAC. Berdasarkan penelitian yang telah banyak dilakukan, ditemukan bahwa penggunaan koagulan anorganik dapat membahayakan kesehatan.
Ada 3 (tiga) faktor yang menentukan keberhasilan suatu proses koagulasi seperti dijelaskan dalam jurnal berjudul Pengkajian Efektivitas Proses Koagulasi dalam Memperbaiki Kualitas Limbah Industri Penyamakan Kulit. Berupa jenis bahan kimia koagulan yang dipakai, dosis pembubuhan bahan kimia, dan pengadukan dari bahan kimia.
Ketiga faktor ini saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Penentuan ketiga faktor tersebut harus dilakukan pertimbangan yang baik. Jenis bahan koagulan yang umum dipakai, antara lain:
1. Koagulan garam logam
Contoh:
- Alumunium sulfat Al3(SO4)2.14 H2O
- Feri khlorida (FeCl3)
- Fero khlorida (FeCl2)
- Feri sulfat Fe2(SO4)3
2. Â Koagulan polimer kationik
Contoh:
- Alumunium formulasi khlorida, AFC
- Poli alumunium khlorida, PAC
Advertisement