Liputan6.com, Jakarta Abstraksi adalah salah satu struktur teks anekdot. Fungsinya sebagai pembukan teks anekdot sangatlah penting. Teks anekdot sendiri merupakan teks yang lucu, berkarakter, dan di dalamnya mengandung kritikan yang membangun.
Teks anekdot biasanya berupa narasi pendek dari insiden yang menarik, lucu, atau biografi. Tujuan teks anekdot ini yaitu untuk menceritakan kembali suatu kejadian yang tidak biasa dan lucu untuk menghibur pembaca.
Abstraksi adalah struktur teks anekdot yang terdapat di awal paragraf. Untuk memahami apa itu abstraksi dalam teks anekdot, kamu juga perlu mengenali struktur lainnya, seperti orientasi, event, krisis, reaksi, re-orientasi, dan koda.
Advertisement
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (22/12/2021) tentang abstraksi adalah.
Mengenal Teks Anekdot
Sebelum mengenali abstraksi adalah salah satu struktur teks anekdot, kamu tentunya perlu memahami apa itu anekdot terlebih dahulu. Anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.
Kata anekdot berasal dari bahasa Yunani anékdoton yang berarti "tidak diterbitkan", secara harfiah "tidak diberikan". Dalam konteks bahasa Yunani, Estonia , Lituania, humor Bulgaria dan Rusia, sebuah anekdot mengacu pada cerita lucu pendek tanpa perlu asal faktual atau biografi. Anekdot bisa nyata atau fiksi. Sebuah anekdot selalu disajikan sebagai menceritakan kembali kejadian nyata yang melibatkan orang-orang yang sebenarnya dan biasanya di tempat yang dapat diidentifikasi.
Teks anekdot merupakan sebuah karangan cerita atau kisah yang bisa jadi berdasarkan pengalaman hidup seseorang yang ditulis secara singkat, pendek dan lucu tentang berbagai topik seperti pendidikan, politik, hukum, sindiran, kritikan, dan sebagainya.
Tujuan teks anekdot adalah untuk membangkitkan tawa bagi pembacanya. Anekdot juga bertujuan untuk menghibur, dan sarana pengkritik. Teks anekdot memiliki dua macam isi, isi yang tersurat dan isi yang tersirat. Isi yang tersurat adalah isi yang tertulis secara harfiah dan langsung dapat dibaca di dalam teks anekdot. Sementara itu, makna tersirat adalah makna teks anekdot tersebut yang berhubungan dengan situasi dan kondisi masyarakat pada umumnya.
Advertisement
Ciri-Ciri Teks Anekdot
Abstraksi adalah struktur teks anekdot yang menggambarkan teks tersebut secara umum. Sebelum mengenali strukturnya, kamu perlu memahami ciri-ciri teks anekdot terlebih dahulu. Mengutip dari buku Modul Bahasa Indonesia Kemendikbud, berikut ciri-ciri teks anekdot:
- Teks anekdot bersifat humor atau lelucon, artinya teks anekdot berisikan kisah-kisah lucu atau bualan.
- Bersifat menggelitik, artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada dalam teks.
- Bersifat menyindir.
- Bisa jadi mengenai orang penting.
- Memiliki tujuan tertentu.
- Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng.
- Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan realistis.
Abstraksi adalah Salah Satu Struktur Teks Anekdot
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, abstraksi adalah salah satu struktur teks anekdot. Abstraksi adalah struktur teks anekdot, diikuti oleh orientasi, event, krisis, reaksi, koda, dan re-orientasi.
Mengutip repositori.kemdikbud.go.id, teks anekdot memiliki struktur sebagai berikut:
- Abstraksi
Abstraksi adalah struktur teks anekdot yang terletak di awal teks. Abstraksi adalah abstrak yang berisi uraian ringkas tentang objek atau hal yang hendak disindir atau dikritik. Abstraksi adalah struktur anekdot yang terletak pada bagian awal paragraf, yang berisikan gambaran awal tentang isi dari teks anekdot.
- Orientasi
Abstraksi adalah struktur teks anekdot di awal paragraf, yang kemudian dilanjutkan dengan orientasi. Cerita dilanjutkan dengan pengenalan terhadap pelaku dan peristiwa. Bagian ini berisikan awal mula, latar belakang terjadinya suatu peristiwa atau kejadian yang terjadi di dalam teks.
- Event
Event dalam teks anekdot berisikan rangkaian peristiwa yang terjadi di dalam teks.
- Krisis
Memuat tahapan peristiwa dan cerita mulai memuncak dan hampir menuju ke penyelesaian. Bagian ini berisikan tentang pemunculan permasalahan yang terjadi di dalam teks anekdot.
- Reaksi
Jawaban terhadap permasalahan yang diajukan pada tahap krisis. Ini merupakan inti kritik yang memuat unsur lucu atau mengesankan. Bagian ini berisikan langkah penyelesaian masalah yang timbul di dalam bagian krisis.
- Koda
Berisi penutup, yang merupakan penegasan terhadap hal yang dikritik atau disindir. Pada bagian ini akan muncul perubahan yang terjadi pada tokoh di dalam teks.
- Re-orientasi
Bagian ini merupakan bagian akhir dari teks sekaligus sebagai penutup dari teks itu sendiri.
Advertisement
Penulisan Teks Anekdot
Penulisan teks anekdot biasanya memiliki ciri-ciri tertentu, bila dilihat dari kebahasaannya. Berikut ciri-ciri kebahasaan teks anekdot:
- Menggunakan kata keterangan waktu lampau, misalnya dahulu, tahun lalu, bulan lalu, waktu itu, dan lain-lain.
- Menggunakan kata penghubung (konjungsi), yang dibagi menjadi: konjungsi antara kata yang satu dengan kata yang lain, konjungsi antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain, dan konjungsi antara paragraf yang satu dengan paragraf yang lain.
- Terdapat penggunaan kata kerja (verba), contoh: membaca, tertawa, berjalan, terdiam, dan lain-lain.
- Urutan peristiwa berdasarkan waktu (kronologis).
- Menggunakan jenis pertanyaan retorik, yaitu kalimat pertanyaan yang tidak mengharuskan untuk dijawab.
- Menggunakan kalimat perintah, contoh: buanglah, ambilah, catatlah, perhatikanlah, dan lain-lain.
- menggunakan kalimat seru. Khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan.
- berisi peristiwa-peristiwa yang membuat jengkel
- anekdot terkadang bersifat sindiran alami.