Liputan6.com, Jakarta Kasus positif Omicron di Indonesia bertambah sebanyak 21 kasus, sehingga totalnya menjadi 68 kasus per 29 Desember 2021. Hal ini tentunya patut diwaspadai, pasalnya kasus positif Omicron terus bertambah.Â
Baca Juga
Secara kronologis, kasus positif Omicron pertama kali terdeteksi di Indonesia pada 16 Desember 2021. Kasus pertama ini dialami oleh seorang petugas kebersihan RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Kemudian, kasus-kasus selanjutnya dipengaruhi oleh riwayat perjalanan dari luar negeri. Namun, sudah ditemukan 1 kasus yang merupakan transmisi lokal.
Advertisement
Untuk itu, pengetatan di pintu masuk negara terus dilakukan, terutama di perbatasan laut, dan darat. Pasalnya, positivity rate di pintu masuk laut dan darat 10 kali lebih tinggi daripada di udara. Selain itu, masyarakat diimbau untuk melakukan perjalanan yang esensial saja dan mempertimbangkan untuk tidak berlibur ke negara yang sudah terdeteksi memiliki transmisi varian Omicron.
Berikut Liputan6.com rangkum dari covid-19.go.id dan sumber lainnya, Jumat (31/12/2021) tentang kronologi kasus positif Omicron di Indonesia.
Kronologi Kasus Positif Omicron di Indonesia
- 16 Desember 2021, terdeteksi kasus Omicron pertama pada petugas kebersihan RSDC Wisma Atlet Kemayoran.
- 17 Desember 2021, bertambah 2 kasus, riwayat perjalanan dari Amerika Serikat dan Inggris.
- 20 Desember 2021, bertambah lagi 2 kasus, riwayat perjalanan dari London, Inggris.
- 23 Desember 2021, bertambah 3 kasus, pekerja migran Indonesia dari Kongo dan Malaysia.
- 24 Desember 2021, bertambah 11 kasus, riwayat perjalanan dari Turki, Jepang, Korea Selatan, dan Arab Saudi.
- 25 Desember 2021, bertambah 27 kasus, sebanyak 26 kasus dari Malaysia, Kenya, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Mesir, Malawi, Spanyol, Inggris, Turki, dan Nigeria. Kemudian 1 kasus pada tenaga kesehatan.
- 28 Desember 2021, bertambah 1 kasus. Kasus ke-47 ini merupakan transmisi lokal di Jakarta.
- 29 Desember 2021, bertambah 21 kasus, riwayat perjalanan dari Arab Saudi dan Turki.
Advertisement
5 Orang Positif Omicron Belum Vaksinasi Sama Sekali
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmidzi mengungkapkan bahwa dari 68 kasus positif Omicron, lima di antaranya belum melakukan vaksinasi COVID-19 sama sekali.
"Jadi kalau kita lihat dari kondisi tersebut, lima orang belum sama sekali divaksin, dan satu orang sudah mendapatkan vaksinasi dosis satu," ujar Nadia dalam konferensi pers Menjaga Pandemi Tetap Landai Pasca Nataru ditulis Jumat (31/12/2021).
Nadia juga mengungkapkan, sebagian besar pasien yang positif dengan varian Omicron pun tidak bergejala. Hanya ada 16 pasien yang mengalami gejala ringan.
"Dari 68 kasus yang kita deteksi, ini sebenarnya hampir sebagian besar itu tidak bergejala. Kalau kita lihat 52 itu tidak bergejala sama sekali, sisanya itu bergejala tapi sangat-sangat ringan," kata Nadia.
Meski kebanyakan dari pasien tidak bergejala, Nadia juga memastikan bahwa semua pasien yang positif melakukan karantina di dua rumah sakit yakni RSPI Sulianti Saroso dan RSDC Wisma Atlet. Hingga hari ini, pasien yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso ada sebanyak sembilan orang.
"Ada yang dikirim ke rumah sakit Sulianti. Itu sebenarnya lebih kepada kita ingin memastikan terutama kalau penularan lokal tertangani, karena memiliki proses pengendalian infeksi yang lebih baik," ujar Nadia.
"Di sisi lain juga untuk memastikan bahwa Omicron ini bisa kita lokalisir dengan cepat. Walaupun kita tahu ada penularan yang sifatnya transmisi lokal, untuk membatasinya, maka kemudian meski tidak bergejala, tetap dilakukan isolasinya di rumah sakit," tambahnya.