Sukses

Kontemporer adalah Berkaitan dengan Masa Kini, Pahami Penggunaannya dalam Seni

Kontemporer adalah istilah yang berkaitan dengan pada masa kini.

Liputan6.com, Jakarta Kontemporer adalah istilah yang kerap kali digunakan menjadi keterangan kata sebelumnya. Contoh yang mungkin paling umum diketahui adalah istilah seni kontemporer. Seni kontemporer adalah perkembangan seni yang terpengaruh dampak modernisasi.

Tentunya istilah kontemporer ini tidak hanya dipakai merujuk pada seni saja. Pemakaiannya universal, bisa untuk menjelaskan kata apa saja di berbagai bidang. Penggunaannya mengacu pada keadaan kini atau modern.

Kontemporer adalah istilah yang berkaitan dengan pada masa kini. Penggunaannya di bidang seni memang yang paling sering didengarkan oleh kebanyakan orang, seperti tarian kontemporer, lukisan kontemporer, musik kontemporer, dan tentunya seni kontemporer itu sendiri.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Minggu (2/1/2022) tentang kontemporer.

2 dari 5 halaman

Kontemporer adalah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kontemporer adalah pada waktu yang sama atau pada masa kini. Kontemporer adalah istilah yang bisa juga disebut dengan semasa, sewaktu, atau dewasa ini. Kontemporer juga populer dengan sebutan kekinian sekarang ini. Kontemporer adalah lawan kata dari ketinggalan zaman, kuno, atau lama.

Arti kontemporer adalah kekinian, modern, atau sesuatu yang sama dengan kondisi saat ini. Dalam penjelasan seni, sebagai kata yang sering kali disandingkan dengan istilah kontemporer, seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang. Seni kontemporer adalah perkembangan seni yang terpengaruh dampak modernisasi.

Penggunaannya di bidang seni memang yang paling sering didengarkan oleh kebanyakan orang, seperti tarian kontemporer, lukisan kontemporer, musik kontemporer, dan tentunya seni kontemporer itu sendiri.

3 dari 5 halaman

Seni Kontemporer

Membahas pengertian kontemporer tidak lengkap tanpa membahasnya dengan pasangan katanya, yaitu seni. Seni Kontemporer adalah perkembangan seni yang terpengaruh dampak modernisasi dan berkembang di Barat sebagai produk seni yang dibuat sejak Perang Dunia II. Secara umum, seni kontemporer adalah seni yang saat ini sedang terjadi atau berlangsung, dan tidak memiliki aturan konvensional.

Istilah ini berkembang di Indonesia seiring makin beragamnya teknik dan medium yang digunakan untuk memproduksi suatu karya seni, juga karena telah terjadi suatu percampuran antara praktik dari disiplin yang berbeda, pilihan artistik, dan pilihan presentasi karya yang tidak terikat batas-batas ruang dan waktu.

Sederhananya, seni kontemporer adalah karya seni yang berbentuk lukisan, patung, fotografi, instalasi, pertunjukan, dan video yang diproduksi pada masa sekarang atau hari ini. Selain itu, seni kontemporer di Indonesia dapat juga dipahami sebagai dihilangkannya sekat antara berbagai kecenderungan artistik, ditandai dengan meleburnya batas-batas antara seni rupa, teater, tari, dan musik.

Kontempoer adalah intervensi disiplin ilmu sains dan sosial, terutama yang dicetuskan sebagai pengetahuan populer atau memanfaatkan teknologi mutakhir. Istilah ini dianggap bisa menyertai sebutan seni visual, musik, tari, hingga teater. Meskipun di Barat, istilah Contemporary Art jamak digunakan untuk menyebut praktik seni visual sesuai kebutuhan kegiatan museum maupun lembaga pencetus nilai seperti galeri seni.

4 dari 5 halaman

Ciri-Ciri Seni Kontemporer

Setelah memahami apa itu seni kontemporer, kamu perlu juga mengenali ciri-ciri seni kontemporer. Seperti Liputan6.com kutip dari GBSRI, ciri-ciri seni kontemporer adalah sebagai berikut:

- Tidak terikat aturan atau pakem seni rupa zaman dulu.

- Berkembang sesuai zaman.

- Tidak ada sekat antar berbagai disiplin seni.

- Meleburnya batas-batas antara seni lukis, seni patung, grafis, omong kosong, anarki, hingga aksi politik.

- Memiliki gairah dan nafsu “moralistik”.

- Cenderung diminati media massa.

- Sering dijadikan komoditas pewacanaan.

Sementara itu, kreativitas seni rupa kontemporer memiliki ciri-ciri tertentu pula, yaitu unik (tidak memiliki persamaan dengan karya seni lainnya), individual (bersifat pribadi atau perseorangan), universal (diperuntuk semua orang atau masyarakat luas), ekspresif (ungkapan perasaan atau curahan jiwa), dan survival (berlangsung sepanjang zaman/abadi).

Teknik adalah cara yang digunakan untuk mengolah suatu media dalam penciptaan suatu karya. Teknik berkarya seni rupa kontemporer sangat dipengaruhi oleh bahan dan alat yang digunakan membuat karya seni. Teknik berkarya seni rupa kontemporer dapat juga dipengaruhi oleh kreativitas seseorang dalam proses pengerjaan, sehingga terjadilah keunikan teknik berkarya.

5 dari 5 halaman

Perbedaan Seni Kontemporer, Seni Modern, dan Seni Tradisional

Mengutip file.upi.edu, ciri kontemporer dalam wacana seni rupa dikukuhkan dengan semangat pluralisme (keberagaman), berorientasi bebas, serta menghilangkan batasan-batasan kaku yang dianggap baku (konvensional) dalam seni rupa selama ini. Dalam seni rupa kontemporer batasan medium dan pengkotak-kotakan seni seperti “seni lukis”, “seni patung” dan “seni grafis” nyaris diabaikan. Orientasi bebas dan medium yang tidak terbatas memunculkan karya-karya dengan media-media inkonvensional serta lebih berani menggunakan konteks sosial, ekonomi, serta politik.

Sementara itu, seni rupa modern adalah karya seni rupa yang diciptakan dengan berlandasakan pada azaz-azas modernime seperti selalu mengandung nilai kebaruan yang membedakannya dengan karya seni rupa tradisional, individual (bukan karya komunal) dan dianggap bersifat universal. Seni modern tidak mengenal akan batas-batas daerah dengan kekhasan tradisinya masing-masing.

Istilah tradisional pada kata seni rupa tradisional berasal dari kata tradisi, yang merujuk pada suatu institusi, artefak, kebiasaan atau prilaku yang didasarkan pada tata aturan atau norma tertentu. Hal ini berlaku baik secara tertulis maupun tidak tertulis yang diwariskan secara turun temurun dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Bentuk-bentuk seni rupa tradisional ini dibuat dan diciptakan kembali mengikuti suatu aturan (pakem) yang ketat berdasarkan sistem keyakinan atau otoritas tertentu yang hidup dan terpelihara di masyarakatnya.