Liputan6.com, Jakarta Jenis-jenis konflik dalam kehidupan sehari-hari sangat beragam dan berbeda-beda pula penyebabnya. konflik merupakan suatu peristiwa atau fenomena sosial di mana terjadi pertentangan atau pertikaian baik antar individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, maupun kelompok dengan pemerintah.
Dalam sosiologi, konflik adalah suatu proses sosial antara dua individu atau kelompok, di mana satu di antara satu pihak berusaha untuk menyingkirkan pihak lain, dengan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya dengan cara yang disertai dengan ancaman dan kekerasan.
Advertisement
Baca Juga
Konflik terjadinya karena adanya perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut di antaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya.
Berikut ini ulasan mengenai jenis-jenis konflik dalam masyarakat beserta pengertian dan penyebab terjadinya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (3/1/2022).
Pengertian Konflik Secara Umum
Secara umum, konflik adalah gejala sosial yang pasti akan hadir dalam setiap kehidupan karena konflik bersifat inheren. Artinya, konflik akan senantiasa ada di mana saja, kapan saja, dan dalam setiap ruang dan waktu. Sedangkan secara estimologi, konflik berasal dari kata kerja latin, yaitu "con" yang berarti bersama, dan "fligere" yang berarti benturan atau bertabrakan.
Pada umumnya, konflik dikenal sebagai suatu bentuk pertentangan atau perbedaan ide, pendapat, faham, atau juga kepentingan yang terjadi diantara dua pihak atau lebih. Ahli sosiologi di Indonesia, yaitu Soerjono Soekanto menyimpulkan bahwa  konflik sebagai proses pencapaian tujuan dengan cara melemahkan pihak lawan, tanpa memperhatikan norma dan nilai yang berlaku.
Dengan dibawa sertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri. Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. Sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.
Advertisement
Jenis-Jenis Konflik dalam Kehidupan Sejari-Hari
Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis konflik yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari dalam lingkungan masyarakat, antara lain:
1. Konflik antar Kelas Sosial
Jenis-jenis konflik yang pertama adalah konflik antar kelas sosial. Adanya pengelompokan kelas di dalam masyarakat sangat berpotensi menimbulkan terjadinya konflik. Perebutan dan upaya mempertahankan peran dan status di dalam kelompok masyarakat seringkali menimbulkan konflik. Misalnya kelompok kaya dan kelompok miskin atau menengah yang saling memperebutkan kekuasaan di dalam politik.
2. Konflik Politik
Konflik politik merupakan jenis-jenis konflik yang terjadi karena adanya perbedaan pandangan di dalam kehidupan politik. Konflik ini terjadi karena masing-masing kelompok ingin berkuasa terhadap suatu sistem pemerintahan. Konflik politik merupakan konflik yang sering terjadi saat menjelang pemilu.
3. Konflik Sosial
Konflik sosial adalah jenis-jenis konflik yang terjadi di dalam kehidupan sosial masyarakat. Misalnya masalah pergaulan, masalah ekonomi, komunikasi, dan lain-lain.
4. Konflik Internasional
Konflik internasional adalah jenis-jenis konflik yang terjadi antar negara-negara di dunia, baik itu negara berkembang maupun negara maju. Konflik ini bisa terjadi karena salah satu negara merasa dirugikan oleh negara lainnya atau karena masing-masing negara ingin memperebutkan eksistensinya. Misalnya, perang dingin antara Rusia dan Amerika Serikat.
5. Konflik Pribadi
Konflik pribadi merupakan jenis-jenis konflik yang terjadi antara individu dengan individu atau dengan kelompok masyarakat. Jenis konflik ini sangat sering terjadi di dalam keluarga, pertemanan, dunia kerja, dan lainnya.
6. Konflik Rasial
Konflik rasial merupakan jenis-jenis konflik yang terjadi antar ras atau yang berbeda. Konflik rasioal akan terjadi ketika setiap ras merasa lebih unggul dan lebih mengutamakan kepentingan kelompoknya sendiri.
7. Konflik Agama
Jenis-jenis konflik yang selanjutnya yaitu konflik agama. Konflik agama adalah jenis-jenis konflik yang terjadi antara kelompok-kelompok yang memiliki agama dan keyakinan berbeda. Sebagian besar masyarakat menganggap agama sebagai tuntunan dan pedoman hidupnya yang harus diikuti secara mutlak. Sehingga, apapun yang berbeda atau tidak sesuai dengan agamanya akan dianggap masalah dan kemudian memicu terjadinya konflik.
Penyebab Konflik
Ahli sosiologi di Indonesia, yaitu Soerjono Soekanto menyimpulkan bahwa ada empat (4) faktor penyebab terjadinya konflik di masyarakat. Keempat faktor itu adalah perbedaan antar kebudayaan, perbedaan antar perorangan, perbedaan kepentingan, dan perubahan sosial yang cepat. Berikut rinciannya:
1. Perbedaan Antar Perorangan (individu)
Dalam bermasyarakat, individu satu dengan yang lainnya tidak selalu sependapat mengenai pandangan tertentu. Tentunya hal ini disebabkan setiap individu mempunyai sifat dan karakter yang berbeda-beda, sehingga perbedaan inilah yang menjadi faktor terjadinya konflik di masyarakat.
2. Perbedaan Kebudayaan
Indonesia memiliki perbedaan budaya yang beragam. Perbedaan ini dapat mendorong terjadinya konflik. Hal ini disebabkan perbedaan pola pikir, watak, tabiat, dan tingkah laku dari masing-masing kebudayaan yang berbeda tersebut. Selain itu, konflik yang diawali dari kebudayaan umumnya dikarenakan tidak ada rasa saling menghormati satu sama lain.
3. Perbedaan Kepentingan
Kepentingan dapat berarti luas. Perbedaan kepentingan dapat mencakup dari sisi politik, sosial, budaya, ekonomi, keamanan, sumber daya, dan lainnya. Kenapa bisa terjadi? Pasalnya setiap orang memiliki maksud, tujuan dan kepentingan tertentu dalam suatu hal. Selain itu, konflik juga dipicu rasa saling tidak mau mengalah satu sama lain. Inilah penyebab terjadinya konflik di masyarakat.
4. Terjadinya Perubahan Sosial yang Cepat
Kehidupan sosial di masyarakat merupakan hal yang dinamis, artinya selalu mengalami pembaharuan dan perubahan. kedinamisan yang terlalu cepat dapat memicu terjadinya disorganisasi serta ketidaksiapan masyarakat dalam menerimanya. Hal ini akan memantik konflik sosial dilingkungan masyarakat.
Advertisement