Sukses

Imperialisme adalah Menjajah Negara Lain untuk Mendapatkan Keuntungan Sendiri, Ini Dampaknya

Imperialisme adalah penguasaan dengan paksa suatu negara atau daerah.

Liputan6.com, Jakarta Imperialisme adalah istilah yang dekat dengan istilah penjajahan dan kolonialisme.  Istilah ini merujuk pada sistem politik suatu negara yang bertujuan untuk menguasai atau menjajah negara lain untuk mendapatkan kekuasaan dan keuntungan.

Imperialisme adalah sebuah kebijakan di mana sebuah negara besar dapat memegang kendali atas pemerintahan atau daerah lain agar negara itu bisa dipelihara atau berkembang. Sebuah contoh imperialisme terjadi saat negara-negara itu menaklukkan atau menempati tanah-tanah tersebut.

Imperialisme adalah penguasaan dengan paksa suatu negara. Istilah ini sering kali disamakan dengan kolonialisme. Namun, ternyata tujuan keduanya berbeda. Kolonialisme bertujuan untuk menguasai dan menguras habis semua sumber daya yang ada untuk kemudian di bawa ke negaranya. Sementara imperialisme berutujuan untuk menanamkan pengaruh pada semua bidang kehidupan pada negara yang dijajah.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (5/1/2022) tentang imperialisme.

2 dari 5 halaman

Imperialisme adalah

Imperialisme adalah istilah yang berasal dari kata Latin "imperare" yang artinya "memerintah". Sementara itu, hak untuk memerintah (imperare) disebut "imperium". Orang yang diberi hak itu (diberi imperium) disebut "imperator". Biasanya, yang diberikan imperium adalah seorang raja. Pada zaman dahulu kebesaran seorang raja diukur menurut luas daerahnya, maka raja suatu negara ingin selalu memperluas kerajaannya dengan merebut negara-negara lain. Tindakan raja inilah yang disebut imperialisme oleh orang-orang sekarang.

Imperialisme adalah kata yang pertama kali muncul di Inggris pada akhir abad XIX. Disraeli, perdana menteri Inggris, ketika itu menjelmakan politik yang ditujukan pada perluasan kerajaan Inggris hingga suatu "impire" yang meliputi seluruh dunia. Politik Disraeli ini mendapat oposisi yang kuat. Golongan oposisi takut kalau politik Disraeli itu akan menimbulkan krisis-krisis internasional. Golongan Disraeli ini disebut golongan "Empire" atau golongan "Imperialisme". Timbulnya perkataan imperialis atau imperialisme, mula-mula hanya untuk membeda-bedakan golangan Disraeli dari golongan oposisinya, kemudian mendapat isi lain hingga mengandung arti seperti yang kita kenal sekarang.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), imperialisme adalah sistem politik yang bertujuan menjajah negara lain untuk mendapatkan kekuasaan dan keuntungan yang lebih besar. Imperialisme adalah sebuah kebijakan di mana sebuah negara besar dapat memegang kendali atas pemerintahan atau daerah lain agar negara itu bisa dipelihara atau berkembang.

Imperialisme adalah politik untuk menguasai dengan paksa seluruh dunia untuk kepentingan diri sendiri yang dibentuk sebagai imperiumnya. Hal ini bisa diwujudkan tidak hanya dengan kekuatan senjata, tetapi dapat dijalankan dengan kekuatan ekonomi, kultur, agama dan ideologi, asal saja dengan paksaan. Jadi, asalkan suatu penguasaan dilakukan dengan paksaan, hal ini dapat dikenali sebagai imperialisme.

3 dari 5 halaman

Macam-Macam Imperialisme

Macam-macam imperialisme adalah sebagai berikut:

- Imperialisme Kuno (Ancient Imperialism). Inti dari imperialisme lawas adalah semboyan gold, gospel, and glory (kekayaan, penyebaran agama dan kejayaan). Suatu negara merebut negara pautan sebagai menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan dan menambah kejayaannya. Imperialisme ini berlanjut sebelum revolusi industri dan dipelopori oleh Spanyol dan Portugal.

- Imperialisme Modern (Modern Imperialism). Inti dari imperialisme modern adalah kemajuan ekonomi. Imperialisme modern timbul sesudah revolusi industri. Industri besar-besaran (akibat revolusi industri) membutuhkan bahan mentah yang banyak dan pasar yang luas. Mereka mencari jajahan sebagai sumber bahan mentah dan pasar untuk hasil-hasil industri, kemudian juga sebagai tempat penanaman modal untuk kapital surplus.

Jika mendasarkan pendangan pada sektor apa yang ingin direbut oleh negara imperialis, maka kamu akan mendapatkan pembagian macam imperialisme yang lain, yaitu imperialisme politik, imperialisme ekonomi, imperialisme kebudayaan, dan imperialisme militer.

4 dari 5 halaman

Penyebab Imperialisme

Penyebab imperialisme adalah:

1. Keinginan untuk menjadi jaya, menjadi bangsa yang terbesar di seluruh dunia. Tiap bangsa ingin menjadi jaya, namun, sampai di mana batas-batas kejayaan itu menjadi sebuah pertanyaan. Jika suatu bangsa tidak dapat mengendalikan keinginan ini, bangsa itu bisa menjadi bangsa imperialis. Jadi dapat dikatakan, bahwa tiap bangsa itu mengandung benih imperialisme.

2. Perasaan bahwa bangsa itu adalah bangsa istimewa dibandingkan dengan bangsa lain di dunia ini (racial superiority). Tiap bangsa mempunyai harga diri. Jika harga diri ini menebal, mudah terjadi kecongkakan untuk kemudian menimbulkan anggapan bahwa merekalah bangsa teristimewa di dunia ini, dan berhak menguasai, atau mengatur bangsa-bangsa lainnya.

3. Hasrat untuk menyebarkan agama atau ideologi juga dapat menimbulkan imperialisme.

4. Letak suatu negara yang diangap geografis tidak menguntungkan. Perbatasan suatu negara mempunyai arti yang sangat penting bagi politik negara.

5. Sebab-sebab ekonomi. Sebab-sebab ekonomi inilah yang merupakan sebab yang terpenting dari timbulnya imperialisme, terutama imperialisme modern. Hal ini mencakup keinginan untuk mendapatkan kekayaan dari suatu negara, ingin ikut dalam perdagangan dunia, ingin menguasai perdagangan, dan keinginan untuk menjamin suburnya industri.

5 dari 5 halaman

Dampak Imperialisme

Dampak dalam bidang politik

- Terciptanya tanah-tanah jajahan.

- Politik pemerasan.

- Berkorbarnya perang kolonial.

- Timbulnya politik dunia.

- Timbulnya nasionalisme.

 

Dampak dalam bidang ekonomi

- Negara imperialis merupakan pusat kekayaan, negara jajahan lembah kemiskinan.

- Industri si imperialis menjadi besar, perniagaan bangsa jajahan lenyap.

- Perdagangan dunia meluas.

- Adanya lalu-lintas dunia.

- Kapital surplus dan penanaman modal di tanah jajahan.

- Kekuatan ekonomi penduduk asli tanah jajahan lenyap.

 

Dampak dalam bidang sosial

- Negara imperialis hidup mewah, sementara yang dijajah serba kekurangan.

- Negara imperialis maju, yang dijajah mundur.

- Rasa harga diri lebih pada bangsa penjajah, rasa harga diri kurang pada bangsa yang dijajah.

- Segala hak ada pada negara imperialis, orang yang dijajah tidak memiliki hak apa-apa.

- Munculnya gerakan Eropa-isasi.