Liputan6.com, Jakarta Kasus penculikan memang kerap terjadi di berbagai belahan dunia. Bahkan, tak sedikit pul berbagai kasus penculikan yang berhasil diungkap hingga meninggalkan kisah yang cukup mengharukan.
Baca Juga
Advertisement
Bahkan, baru-baru ini media sosial ramai dengan adanya kasus seorang pria yang diculik saat berusia empat tahun hingga akhirnya berhasil ditemukan setelah 33 tahun. Dilansir Liputan6.com dari Daily Mail, Kamis (6/1/2022) seorang pria asal China diketahui sempat diculik oleh segerombolan geng sindikat perdagangan anak saat masih berusia 4 tahun.
Kisahnya yang berhasil kembali ke keluarga setelah 33 tahun ini pun menjadi sorotan. Pasalnya, hal tersebut dikarenakan polisi yang berhasil mencocokan gambar desa dari ingatannya dengan peta asli.
Ia pun berhasil bersatu dengan keluarganya usai menggambar sebuah peta rumah asli hanya berdasarkan ingatan saat dirinya berusia empat tahun saja. Pria bernama Li Jingwei tersebut saat ini telah berusia 37 tahun bahkan telah menikah.
Â
Mengunggah video di media sosial
Sebelumnya, Li Jingwei diketahui berasal dari Provinsi Yunnan, barat daya China. Usai diculik oleh sekelompok orang ia pun diketahui telah pergi sejauh 1.200 mil atau sekitar 1.931 kilometer dari rumahnya.
Dia pun diadopsi dan dibesarkan di henan, China Utara-Tengah. Meski berhasil diadopsi dan memiliki keluarga yang sangat baik, tak jarang pula Jingwei merindukan keluarga dan kampung halaman. Bahkan, ketika dirinya mengetahui korban penculikan lainnya berhasil berkumpul kembali dengan keluarga, ia pun memutuskan untuk mencari orang tua kandungnya.
"Bertahun-tahun telah berlalu, saya tidak tahu apakah ada anggota keluarga saya yang mencari saya. Aku ingin bisa melihat orang tuaku lagi selagi mereka masih di sini," kata Jingwei dalam video yang diunggah ke platform video China, Douyin.
Advertisement
Menggambar peta desa dari ingatan masa kecil
Meskipun usianya masih muda ketika diculik, Jingwei ingat detail mengenai desanya. Mulai dari lokasi tumbuhnya pohon-pohon, sapi yang tengah merumput hingga lokasi jalan serta sungai. Ia juga mengingat adanya sawah dan kolam di dekat rumah kedua orang tuanya. Bahkan, Jingwei secara detail membuat sketsa dari sisa ingatan desanya.
Peta yang dibuat oleh Jingwei sendiri termasuk dengan tampilan rumah-rumah tertentu, peralatan yang sering digunakan oleh penduduk untuk menanak nasi. Hal ini dilakukan karena dirinya tak bisa mengingat nama desa dan kedua orang tuanya. Dengan gambar yang cukup sederhana namun detail, pihak polisi pun mencocokan tata letak peta tersebut dengan pemukiman yang ada di dekat pegunungan YUnnan.
Berhasil bertemu sang ibu
Usai dilakukan pencocokan, pihak polisi juga melakukan tes DNA. Hasilnya, Li Jingwei dikonfirmasi merupakan anak laki-laki yang sempat hilang. Bahkan, ia dan sang ibu dipertemukan kembali di kantor polisi Henan.
"Saya akhirnya menemukan bayi saya," kata ibu Li Jingwei
Namun, ayah kandung Li Jingwei diketahui telah meninggal dunia. Li Jingwei pun berencana menghabiskan Tahun Baru Imlek bersama ibu kandungnya serta berkunjung ke makam sang ayah yang berada di Yunnan.
Â
Advertisement