Sukses

Apa Itu Body Shaming? Ketahui Pengertian dan Dampaknya pada Kesehatan Mental

Body shaming merupakan suatu perilaku mengkritik atau mengomentari fisik atau tubuh diri sendiri maupun orang lain dengan cara yang negatif.

Liputan6.com, Jakarta Apa itu body shaming? Body shaming merupakan suatu perilaku mengkritik atau mengomentari fisik atau tubuh diri sendiri maupun orang lain dengan cara yang negatif. Baik itu mengejek tubuh gendut, kurus, pendek, atau tinggi, sama seperti saat Anda melakukan bullying secara verbal.

Alasan orang yang melakukan body shaming itu beragam, mulai dari ingin mencairkan suasana, mengundang gelak tawa, iseng belaka, hingga memang ingin menghina. Perilaku ini bisa menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan mental si korban.

Dampak dari body shaming bisa si korban minder hingga akan menarik diri dari keramaian untuk menenangkan diri. Hal seperti ini dapat meninggalkan trauma emosional yang parah dan mengganggu kesehatan mental korban.

Berikut ulasan mengenai apa itu body shaming, ciri-ciri perilaku dan dampaknya bagi kesehatan mental yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (26/1/2022).

2 dari 5 halaman

Apa Itu Body Shaming

Apa itu body shaming? body shaming adalah segala bentuk tindakan atau praktik menghina bentuk atau ukuran tubuh orang lain. Bentuk bullying ini dapat dilakukan orang terdekat seperti orangtua, saudara, teman, orang yang tidak dikenal, sampai komentar negatif di media sosial atau konvensional. Wujud body shaming bisa beragam, ada yang terang-terangan mengkritik penampilan tubuh seseorang, membandingkan bentuk dan ukuran tubuh dengan orang lain, dan sebagainya.

Apa itu body shaming ini akan terus ada apabila masih ada konsep orang cantik dan tampan yang dinilai dari kulit yang cerah dan mulus tanpa jerawat atau noda, rambut harus lurus, dan sebagainya. Kondisi toxic tersebut turut mendorong sejumlah orang, terutama anak muda untuk berupaya mati-matian mewujudkan tampilan ideal ala konsep tersebut. Tak jarang, cara yang ditempuh tidak sehat seperti sengaja diet ketat tanpa menimbang kondisi kesehatannya, atau menggunakan krim berbahaya tanpa memperhatikan risiko kesehatan jangka panjangnya.

3 dari 5 halaman

Ciri-Ciri Perilaku Body Shaming

Setelah mengetahui apa itu body shaming, anda juga perlu mengetahui ciri-ciri perilaku body shaming. Menurut studi yang dimuat dalam Journal of Behavioral Medicine tahun 2015, setidaknya ada banyak perubahan sikap yang akan terjadi, misalnya mudah tersinggung, pendiam, malas makan, hingga depresi. Perilaku body shaming sering kali tidak disadari, berikut ciri-ciri saat Anda melakukan body shaming yaitu:

1. Menganggap tubuh diri sendiri atau orang lain paling gemuk, padahal kenyataannya tidak. Menurut psikoterapis Karen R. Koenig, M.Ed, LCSW, komentar ini bisa jadi akan sangat menyakitkan bagi orang lain. Jika Anda melakukannya, hal ini dapat mempermalukan teman Anda yang berat badannya berlebih. 

2. Menyuruh orang lain untuk rajin olahraga. Anda mungkin mengira bahwa Anda hanya sekadar memberikan informasi penting soal olahraga yang patut dicoba oleh orang lain. Padahal, bisa jadi teman Anda malah tersinggung dan menganggap Anda menyuruhnya untuk olahraga karena tubuhnya gemuk.

3. Salah satu ciri Anda melakukan body shaming adalah menganggap tubuh sendiri paling ideal di antara yang lainnya. 

4. Sering mengomentari makanan orang lain.

4 dari 5 halaman

Dampak Body Shaming pada Kesehatan Mental

Setelah mengetahui apa itu body shaming, anda juga perlu mengetahui dampak body shaming. Orang-orang dari segala usia pasti pernah mengalami bullying atau body shaming dan hal tersebut akan mengganggu kesehatan mental. Berikut ini adalah pengaruh body shaming terhadap kesehatan mental, antara lain:

1. Depresi

Body shaming dapat menyebabkan seseorang mengalami depresi, terutama pada kalangan anak muda. Tindakan ini awalnya melukai harga diri seseorang. Setelah itu, korban bisa merah, putus asa, dan bahkan membenci tubuhnya sendiri. Jika emosi negatif ini tidak mendapatkan pertolongan medis yang tepat, tidak menutup kemungkinan korban yang sudah depresi jadi punya keinginan untuk bunuh diri.

2. Gangguan makan

Efek body shaming lainnya juga dapat memicu gangguan makan seperti bulimia dan anoreksia. Tindakan body shaming bisa mendorong psikologis seseorang untuk emoh menjaga berat badan yang sehat. Korban body shaming yang diolok gendut atau ceking bisa saja frustasi dan justru makan semakin berlebihan. Atau, kondisi ini juga bisa bikin korban sama sekali emoh makan sampai mengalami kurang gizi (malnutrisi) berat.

3. Gangguan kecemasan sampai serangan panik

Korban yang terus-menerus mengalami body shaming lambat laun bisa mengasihani diri sendiri sampai harga dirinya luntur dan tidak percaya diri. Korban bisa memandang dirinya tidak berharga, tidak layak bahagia, atau tidak punya kehormatan, membuat korban menarik diri dari lingkar sosial, dan memilih mengisolasi diri sendiri. Jika tidak segera mendapatkan pertolongan medis, korban bisa mengalami gangguan kecemasan parah dan memicu serangan panik.

5 dari 5 halaman

Cara Menghentikan Body Shaming

Setelah mengetahui apa itu body shaming, berikut ini terdapat beberapa cara yang bisa anda lakukan untuk menghentikan body shaming:

1. Sadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna

Pahamilah bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Bila penampilan orang lain tidak sama dengan diri anda, bukan berarti ada yang lebih buruk dan lebih baik. Sadari bahwa setiap orang, termasuk anda, memiliki kekurangan dan tidak ada yang perlu disalahkan dari hal tersebut.

2. Belajar untuk menjadi pribadi yang baik

Melakukan body shaming tentu bisa menyakiti hati orang lain. Bila anda merasa perilaku ini hanya candaan dan bukan merupakan suatu masalah, ini saatnya untuk mengubah pola pikir anda. Selain itu, tidak semua orang merasa bercandaan tentang fisik itu lucu. Malahan, orang bisa saja risih atau bahkan jengkel saat mendengarnya. Bila ini anda teruskan, situasi di sekitar anda akan jadi tidak nyaman. Lama-kelamaan, bukan tidak mungkin orang-orang akan memilih untuk menjauh.

3. Berhenti sibuk memikirkan orang lain

Ketimbang sibuk mengomentari atau mengurusi urusan orang lain, sebaiknya anda fokus saja dengan diri sendiri. Lagi pula, ikut campur urusan orang lain tidak ada manfaatnya untuk anda. Jika anda berharap orang lain bisa menjadi lebih sehat dengan komentar pedas, harapan anda kemungkinan besar akan sia-sia. Seperti yang sudah dikatakan di atas, komentar body shaming justru memperbesar risiko binge eating dan obesitas. Jadi, niat baik anda malah lebih banyak merugikan daripada menguntungkan.

4. Cari topik yang lebih seru

Saat berkumpul dengan teman, keluarga, atau pasangan, banyak topik seru yang bisa anda bahas selain bentuk tubuh. Bila tujuan anda melakukan body shaming adalah membuat lawan bicara tertawa, sebaiknya pikir dua kali. Carilah bahan obrolan atau candaan lainnya yang bisa dinikmati semua orang, tanpa menyakiti siapa pun. Tidak semua orang sadar bahwa apa yang ia ucapkan bisa menyinggung perasaan orang lain. Bila apa yang ingin anda katakan bisa menimbulkan dampak negatif bagi pendengarnya, sebaiknya tahanlah ucapan anda dan diam saja. Body shaming bukan perbuatan yang baik dan tidak boleh dipandang sebelah mata. Namun, mengubah kebiasaan juga bukanlah hal yang mudah. Jika anda merasa kesulitan dalam mengubah kebiasaan body shaming, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan psikolog untuk mendapatkan saran yang tepat.