Liputan6.com, Jakarta Apa itu baby blues? Baby blues adalah gangguan suasana hati yang dialami oleh ibu setelah melahirkan. Kondisi ini menyebabkan ibu mudah sedih, lelah, lekas marah, menangis tanpa alasan yang jelas, mudah gelisah, dan sulit untuk berkonsentrasi.
Baby blues dapat dimulai sejak minggu pertama setelah melahirkan dan umumnya bertahan hingga 2 minggu. Keluhan memang tidak terus menerus dirasakan, melainkan hilang timbul. Walaupun begitu, keluhan ini harus diatasi dengan baik agar tidak berkembang menjadi depresi pascamelahirkan (postpartum depression).
Meskipun begitu, kondiri baby blues tidak boleh dianggap sepele begitu saja. Untuk itu, dengan mengetahui apa itu baby blues dan penyebabnya dapat membuat ibu dengan mudah mengatasi baby blues tersebut.
Advertisement
Berikut ini ulasan mengenai apa itu baby blues, penyebab, dan cara mengatasinya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (28/1/2022).
Apa Itu Baby Blues
Apa itu baby blues adalah kondisi perubahan suasana hati pada ibu yang terjadi dalam waktu jangka pendek. Baby blues dapat dialami karena setelah melahirkan berbagai perubahan yang ada dapat membuat ibu menjadi kaget. Pasalnya, tanggung jawab baru yang harus dipikul seorang ibu bisa membuatnya menjadi sangat terbebani. Tekanan untuk merawat bayi dengan baik dan menjadi ibu yang bertanggung jawab akan muncul.
Kekhawatiran dan kegelisahan ini pada akhirnya bisa menyebabkan perubahan suasana hati dan pola hidup. Ibu dapat menjadi mudah sedih, marah, cemas, dan menangis tanpa alasan. Pola tidur juga menjadi berantakan dan nafsu makan menurun. Apa itu baby blues umumnya muncul setelah 2–3 hari bayi lahir dan bisa berlangsung hingga 2 minggu. Kondisi ini tentu tidak bisa dibiarkan terus terjadi, sehingga dukungan dari pasangan, keluarga, dan orang terdekat sangat diperlukan.
Untuk ibu yang mengalami baby blues, berbagi cerita kepada keluarga atau orang terdekat yang dipercaya mengenai perasaan dan kegelisahan yang dialami perlu untuk dilakukan. Selain itu, beri waktu kepada diri sendiri untuk beradaptasi dengan rutinitas baru yang harus dijalani, sampai akhirnya bisa terbiasa dengan rutinitas baru yang harus dijalani sebagai seorang ibu.
Advertisement
Penyebab Baby Blues
Setelah mengetahui apa itu baby blues, berikut ini ada beberapa hal yang dapat memicu terjadinya kondisi baby blues, di antaranya:
1. Perubahan Hormon
Setelah melahirkan, terjadi perubahan kadar hormon yang cukup drastis. Hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh akan menurun. Hal ini dapat menyebabkan perubahan kimia di otak dan memicu terjadinya perubahan suasana hati (mood swing).
2. Kesulitan Beradaptasi
Sulit beradaptasi dengan perubahan yang ada dan tanggung jawab baru sebagai ibu dapat menjadi penyebab baby blues. Banyak ibu baru yang merasa kewalahan untuk mengurus segalanya sendiri, termasuk mengurus kebutuhan si kecil.
3. Kurang Tidur
Siklus tidur bayi baru lahir yang belum teratur menyebabkan ibu harus terjaga di malam hari dan menyita banyak waktu tidur mereka. Kurangnya waktu tidur terus menerus akan membuat ibu kelelahan dan tidak nyaman. Hal inilah yang bisa memicu terjadinya baby blues.
Ciri-Ciri Baby Blues
Umumnya, seorang ibu yang baru melahirkan akan mengalami beberapa gejala baby blues antara lain sebagai berikut :
1. Sering kali menangis tanpa tahu alasan yang jelas.
2. Mudah tersinggung dan cepat marah atau kesal.
3. Lebih cepat merasa lelah dan tidak bertenaga.
4. Penurunan konsentrasi.
5. Sering kali tidak sabaran ketika melakukan sesuatu.
6. Terjadi kecemasan secara berlebihan.
7. Nafsu makan menurun drastis.
8. Tingkat kepercayaan diri mengalami penurunan.
9. Sulit untuk tidur.
10. Kurang perhatian kepada si buah hati.
Advertisement
Cara Mengatasi Baby Blues
Setelah mengetahui apa itu baby blues, anda juga perlu mengetahui cara mengatasinya. Baby blues umumnya akan hilang dengan sendirinya. Meski demikian, jika Anda mengalaminya, kondisi ini perlu dikelola dengan baik. Beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi baby blues adalah:
1. Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi guna pemulihan diri ibu dan pemberian ASI kepada sang buah hati.
2. Konsumsi multivitamin dan omega 3 untuk tetap menjaga kesehatan ibu.
3. Jangan minum alkohol karena dapat memperparah kondisi ibu.
4. Setiap kali perasaan bersalah muncul, tanamkan pada diri Anda bahwa ini bukanlah kesalahan Anda.
5. Minta dukungan dari pasangan, keluarga, dan orang-orang sekitar untuk membantu pemulihan diri.
6. Mengikuti terapi dan konseling secara individual atau kelompok.
7. Meluangkan waktu untuk diri sendiri (me time) sejenak.
8. Saling bercerita pengalaman dengan ibu baru lainnya.
9. Istirahat yang cukup karena sangat diperlukan untuk pemulihan tubuh Anda.
Jika perlu, Anda dapat mencoba melakukan relaksasi, meditasi, dan mandi dengan air hangat untuk menenangkan pikiran sebelum tidur. Secara umum, itu semua akan meningkatkan kesehatan tubuh ibu dan itu akan membantu membuat perasaan jauh lebih baik. Pada kasus depresi pasca melahirkan, dokter mungkin akan memberi resep obat penenang untuk mengurangi gejala tersebut.