Sukses

Positif COVID-19 hingga 78 Kali, Pria Ini Jalani Isolasi Selama 14 Bulan

Pria ini memiliki penyakit komorbid yang menyebabkan dirinya harus jalani isolasi lebih dari 1 tahun.

Liputan6.com, Jakarta Pandemi COVID-19 yang melanda berbagai belahan dunia sejak akhir 2019 lalu ini memang meresahkan banyak masyarakat. Bahkan, hingga saat ini virus korona seakan tidak ada habisnya melainkan semakin berkembang.

Salah satu cara untuk mengatasi COVID-19 yang disarankan ialah dengan mengurangi aktivitas di luar ruangan serta menjalani suntik vaksin. Namun, nyatanya, suntik vaksin pun tidak bisa dilakukan oleh semua orang dengan alasan kesehatan yang memadai. Bahkan, adapula yang dengan terpaksa selalu menerima hasil tes PCR positif COVID-19 akibat penyakit bawaan yang diidapnya.

Hal inilah yang dialami oleh seorang pria awal Turki bernama Muzaffer Kaysan. Pria 56 tahun ini diketahui telah menghabiskan waktu selama 14 bulan untuk menjalani isolasi akibat COVID-19. Tentu saja, menjalani waktu isolasi lebih dari satu tahun bukan perkara yang mudah.

Bahkan, Kaysan juga telah menguji tes COVID-19 sebanyak 78 kali sejak terinfeksi pada November 2020 lalu. Selama tes uji itu pula dirinya menerima hasil positif COVID-19. Kaysan yang diketahui harus menjalani isolasi selama 14 bulan ini pun langsung menjadi sorotan banyak netizen.

2 dari 3 halaman

Setiap tes yang dilakukan selalu menunjukkan hasil positif COVID-19

Mzaffer Kaysan sendiri diketahui pertama kali terpapar COVID-19 pada NOvember 2020 lalu. Bahkan, dirinya harus menjalani perawatan di rumah sakit karena memiliki penyakit komorbid. Hal ini pula yang membuatnya mengalami gejala COVID-19 yang lebih parah.

Kaysan pun diketahui merupakan seorang pasien leukimia serta immunocompromised. Penyakit ini pula yang menurut dokter pribadinya membuat virus korona mendendap di tubuhnya lebih lama. Ia pun telah diresepkan oleh dokter obat-obatan untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya. Namun, tentu saja proses yang dilalui cukup panjang dan sulit.

3 dari 3 halaman

14 Bulan terisolasi karena COVID-19

Akibat virus korona yang mengendap di tubuhnya ini membuatnya harus merasakan isolasi yang begitu lama. Kehidupan sosial Kaysan pun sangat terganggu, dirinya juga tidak bisa berinteraksi dengan keluarga ataupun teman-teman selain melalui ponsel. Bahkan, untuk melihat anak-anak serta cucu hanya bisa dilakuakn melalui jendela rumah. Istri serta anak bungsunya saja yang tinggal bersamanya.

"Aku tidak punya masalah di sini selain tidak bisa menyentuh orang yang saya cintai. Sangat sulit. Aku bahkan tidak bisa divaksinasi karena kondisiku, "kata Kaysan.

Karena kondisi yang dialaminya, Kaysan bahkan memohon pada otoritas terkait serta para ahli untuk menemukan solusi bagi permasalahannya. Pasalnya, vaksin bukan menjadi jawaban atas kondisi medisnya.