Liputan6.com, Jakarta Emulsifier adalah istilah yang mungkin masih membingungkan bagi beberapa orang. Emulsifier mungkin dikenali oleh orang-orang yang biasa membuat kue. Bahan makanan satu ini memang kerap digunakan sebagai  salah satu bahan pembuat kue.
Baca Juga
Advertisement
Emulsifier adalah istilah bahasa Inggris yang dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan pengemulsi. Pengemulsi tidak hanya digunakan pada kue saja, namun ada juga penggunaan lainnya pada barang rumahan seperti sabun.
Emulsifier adalah zat yang digunakan untuk memudahkan pembuatan emulsi dan menstabilkannya. Pengemulsi ini perlu kamu pahami fungsinya terlebih dahulu sebelum menggunakannya. Jadi, penggunaannya pun bisa lebih tepat dan aman.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (10/2/2022) tentang emulsifier.
Emulsifier adalah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengemulsi atau emulsifier adalah zat yang digunakan untuk memudahkan pembuatan emulsi dan selanjutnya menstabilkan emulsi itu. Emulsi sendiri merupakan cairan yang terbentuk dari campuran dua zat, zat yang satu terdapat dalam keadaan terpisah secara halus atau merata di dalam zat yang laon (seperti persenyawaan zat-zat bergetah atau berlemak dengan air).
Menurut Encyclopedia Britania, emulsifier adalah zat untuk membantu menjaga kestabilan emulsi minyak dan air. Pada umumnya emulsifier adalah senyawa organik yang memiliki dua gugus, baik yang polar maupun nonpolar, sehingga kedua zat tersebut dapat bercampur. Gugus nonpolar pengemulsi akan mengikat minyak (partikel minyak dikelilingi) sedangkan air akan terikat kuat oleh gugus polar pengemulsi tersebut. Bagian polar kemudian akan terionisasi menjadi bermuatan negatif, hal ini menyebabkan minyak juga menjadi bermuatan negatif. Partikel minyak kemudian akan tolak-menolak sehingga dua zat yang pada awalnya tidak dapat larut tersebut kemudian menjadi stabil.
Salah satu contoh emulsifier adalah sabun, yang merupakan garam karboksilat. Molekul sabun tersusun atas ekor alkil yang non-polar (akan mengelilingi molekul minyak) dan kepala karboksilat yang bersifat polar (mengikat air dengan kuat). Pada industri makanan, telur dikenal sebagai emulsifier tertua yang pernah ada. Di dalam telur (banyak pada kuning telur dan sedikit pada putih telur) terdapat lesitin yang merupakan suatu pengemulsi. Contoh bahan yang dibuat dengan cara ini adalah mentega, margarin, dan sebagian besar kue.
Advertisement
Emulsifier pada Kue
Manfaat dari emulsifier adalah untuk mengembangkan dan menstabilkan adonan makanan khususnya adonan untuk bahan kue. Umumnya, semakin banyak emulsifier yang ditambahkan dalam adonan makanan, bisa saja adonan tersebut akan mengembang lebih baik dan mengesankan. Tapi, meski ia sangat baik buat pengembang adonan khususnya adonan kue, disarankan agar penggunaan emulsifier tidak berlebihan.
Emulsifier adalah bahan yang bisa menjaga kualitas dan kesegaran bahan makanan yang dipanggang, terutama pada kue. Cara kerjanya yaitu dengan meningkatkan interaksi antara dua atau lebih elemen yang sudah bersatu, seperti air dan minyak. Emulsifier yang alami bisa kamu temukan pada kuning telur. Jadi, bila sudah ada kuning telur pada adonan kue, terkadang tidak diperlukan lagi emulsifier lainnya. Hal ini dipengaruhi kandungan lesitin pada kuning telur yang berperan sebagai emulsifier.
Emulsifier sangat penting perannya dalam menyatukan bahan-bahan adonan kue seperti minya, air, telur tepung, gula, cokelat, dan bahan-bahan lainnya. Dengan bercampurnya bahan-bahan tersebut, maka adonan akan lebih stabil dan menghasilkan kue yang enak dan berkualitas. Dengan penggunaan emulsifier ini, tekstur kue jadi maksimal lembut dan kamu pun bisa menyimpan kue lebih lama. Bahkan penggunaan emulsifier juga dapat mengurangi penggunaan bahan-bahan lainnya pada anonan, dengan tetap mempertahankan kualitas kue yang akan dihasilkan nantinya.
Emulsifier Kue yang Sering Digunakan
- Cake Emulsifier Ovalet
Bahan ini sebenarnya merupakan merek bahan cake emulsifier yang sangat umum ditemukan di pasaran. Cake emulsifier adalah bahan pembuat kue yang berfungsi untuk membantu proses masuknya udara ketika sedang mengocok telur pada adonan kue.
Bahan ini akan membuat adonan menjadi lebih stabil, sebab mampu menyatukan cairan dan lemak. Biasanya, hasil dari kue yang diberi emulsifier akan terasa lebih halus, empuk, memiliki daya tahan lebih lama, juga lebih mengembang.
- Cake Emulsifier TBM
TBM juga merupakan cake emulsifier yang sangat bermanfaat untuk membuat tekstur kue menjadi lebih lembut. Bahan ini biasanya dicampur dengan adonan telur yang akan dikocok. Dibandingkan dengan ovalet, cake emulsifier TBM memiliki komposisi yang lebih kompleks.
- Cake Emulsifier SP
Sama seperti cake emulsifier di atas, cake emulsifier SP juga merupakan merek dari cake emulsifier. Namun ternyata cake emulsifier SP memiliki perbedaan tertentu dengan Ovalet dan TBM. Sebab cake emulsifier SP dapat membuat adonan tidak mudah turun ketika sedang proses mixing. Bahan untuk membuat kue ini juga mampu membuat adonan lebih menyatu, stabil, serta menghasilkan kue yang memiliki kualitas baik.
Advertisement