Sukses

Jadi Inspirasi, Cara Ibu Belikan Anaknya Game Konsol PS Baru Ini Bisa Ditiru

Kisah unik ibu berlakukan pinjaman untuk anaknya.

Liputan6.com, Jakarta Sudah jadi hal yang wajar orang tua yang memberikan uang jajan kepada anaknya. Mengingat anak yang masih belum bisa mandiri sudah pasti menggantungkan hidupnya kepada orang tua. Mulai dari uang jajan, mainan, kebutuhan makan, pakaian, hingga sekolah. Begitu pula dengan orang tua asal Selandia Baru bernama Nicola Adams dan suami. Anak mereka menginginkan game konsol PlayStation (PS) terbaru.

Alih-alih membelikannya, Nicola Adams justru memberikan pinjaman kepada kedua anak mereka. Kedua anak laki-laki itu ialah Jordan dan Tawera yang berusia 9 dan 12 tahun. Di usia mereka yang masih anak-anak sudah menandatangani kontrak pinjaman yang dibuatkan ibunya. Perjanjian tersebut merupakan pinjaman untuk putra Nicola membeli PS baru. 

“Yang pertama kita cukup menjelaskan kepada mereka bahwa mereka tidak memiliki cukup, dan terus berusaha keras menabung sampai mereka memiliki jumlah yang tepat. Atau, kita mengajari mereka tentang pinjaman, pengembalian pinjaman, peringkat kredit jika dibayar tepat waktu tanpa drama dan masalah serius dari bunga tambahan dan bahkan penagihan utang," kata Nicola Adams mengutip dari The Mirror.

Surat yang diberi nama Kontrak Pinjaman Orang Tua dengan Anak tersebut sontak memberikan berbagai respon masyarakat. Tak sedikit yang merasa terkesan dengan cara mereka mengajarkan anak tentang kehidupan di luar. 

Tugas Jordan dan Tawera kini ialah menghemat uang dan menabungnya untuk melunasi utang. Berikut Liputan6.com merangkum kisahnya melansir dari The Mirror, Jumat (18/2/2022).

2 dari 4 halaman

Total Pinjaman Rp 4,6 Juta

Mereka telah sepakat dengan kedua orang tua untuk meminjam uang dengan total Rp 4,6 juta. Atau sesuai rincian PlayStation baru seharga £ 210 atau setara Rp 4 juta, dan TV baru seharga  £ 32 atau setara Rp 600 ribu. 

Hingga akhirnya Nicole dan suaminya berangkat membelikan kedua putranya untuk membeli PS baru dan TV sebagai wujud keinginan anak mereka. Mereka memutuskan untuk tidak memberikan bunga pada pinjaman tersebut. 

“Kami menjelaskan rincian lebih lanjut tentang bunga dengan pinjaman tetapi memutuskan untuk tidak memasukkan bunga dalam pinjaman mereka. kontrak,” kata Nicole.

3 dari 4 halaman

Tugas Melunasi Utang

Meskipun cara mengenalkan anak akan finansial ini terbilang unik, namun kini bocah 9 dan 12 tahun tersebut harus merencanakan keuangan mereka ke depan. Nicole menjelaskan anak-anaknya akan dilatih menyisihkan uang. Bahkan mereka akan melakukan beberapa pekerjaan untuk melunasi pinjaman. Layaknya pinjaman pada umumnya, kontrak pinjaman tersebut juga berjangka waktu. 

Setelah semalam, Jordan dan Tawer akhirnya memutuskan untuk menjual peralatan lamanya. Tak lain ialah untuk mendapatkan uang tambahan agar utang mereka cepat lunas. 

“Baru semalam Tawera menjual komputernya ke putri kami Rusia seharga £ 80 (Rp 1,5 juta) untuk melunasi pinjamannya lebih cepat dan Jordan mempertimbangkan untuk menjual PlayStation lamanya untuk alasan yang sama,” ungkap Nicole. 

4 dari 4 halaman

Jadi Teladan Edukasi

Keputusan Nicole memberikan pinjaman kepada anak-anaknya tersebut merupakan keputusan yang pas. Selain memberikan pengalaman, anak-anaknya bisa merencanakan keuangan lebih dini.

Sang ibu mengatakan bahwa meskipun dia menghargai metode pengasuhan ini bukan untuk semua orang, dia dan suaminya senang dengan cara mereka mempersiapkan anak-anak mereka untuk dunia nyata, dan banyak orang terkesan.

“Saya sangat menyukai ini untuk mereka. Saya merasa seolah-olah tumbuh dewasa, saya pribadi tidak tahu apa-apa tentang hal-hal seperti ini dan peringkat kredit saya mencerminkan hal ini pada usia 19 tahun,” pungkas Nicole.